Mohon tunggu...
Febrian Wahyu Wibowo
Febrian Wahyu Wibowo Mohon Tunggu... Dosen - new

Alumni Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Alumni Magister Ekonomi Syariah UIN Sunan Kalijaga

Selanjutnya

Tutup

Money

Manajemen Modal Kerja dalam Perusahaan

15 Februari 2017   16:04 Diperbarui: 15 Februari 2017   16:08 11111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perusahaan merupakan lembaga ekonomi yang bertujuan menghasilkan barang dan jasa melalui penggunaan sumber-sumber ekonomi yang secara efektif dan efisien. Setiap perusahaan yang menjalankan usaha selalu membutuhkan modal kerja. Modal kerja itu antara lain digunakan untuk pembelian bahan baku, aktiva tetap, pembayaran gaji karyawan dan pambayaran biaya-biaya lainnya. Manajemen modal kerja yang efektif dan efisien menjadi sangat penting untuk pertumbuhan dal kelangsungan perusahaan dalam jangka panjang. Apabila perusahaan kekurangan modal kerja maka besar kemungkinannya perusahaan tersebut akan kehilangan pendapatan dan keuntungan. Perusahaan yang tidak memiliki modal kerja yang cukup tetapi tidak dapat membayar kewajiban jangka pendek pada waktunya maka akan menghadapi masalah likuiditas.

Manajemen keuangan terdiri dari dua kata yang memiliki arti masing- masing dan di satukan menjadi satu kesatuan yang komplit. Menurut G.R.Terry manajemen adalah suatu proses atau kerangka kerja yang melibatkan bimbingan atau pengarahan suatu kelompok orang-orang kea rah tujuan-tujuan organisasional atau maksud-maksud yang nyata.

Sumber lain mengatakan manajemen keuangan merupakan manajmen terhadap fungsi-fungdi keuangan tersebut meliputi bagaimana memperoleh dana (raising of fund) dan bagaimana menggunakan dana tersebut(allocation of fund). Perkembangan manamjenm keuangan sangat di pengaruhi oleh berbagai factor lain : factor kebijakan moneter, factor kebijakan pajak, factor kondisi ekonomi, factor kondisi sosial, dan factor kondisi politik.

Tujuan manajemen keuangan adalah untuk memakasimalkan nilai perusahaan. Dengan demikian apabila suatu saat perusahaan dijual, maka harganya dapat ditetapkan setinggi mungkin. Seorang manajemen juga harus mempu menekan arus peredaran keuangan agar terhindar dati tindakan yang tidak diinginkan. Namun manajemen keuangan yang efisien memenuhi adanya tujuan yang digunakan sebagai standar dalam memberi penilaian keefisienan yaitu, tujuan normative manajemen keuangan adalah memkasimalkan kemakmuran pemegang saham yaitu memaksimalkan nilai perusahaan, seperti :

  • Tujuan memaksimumkan kemakmuran pemegang saham dapat di tempuh dengan memaksimumkan nilai perusahaan.
  • Secara konseptual jelas sebagian pedoman dalam pengambilan keputusan yang mempertimbangkan factor risiko.
  • Manajemen kauangan harus mempertimbangkan kepentingan pemilik, kreditor dan pihak lain yang berkaitan dengan perusahaan.
  • Memaksimalkan kemakmuran pemegang saham lebih menekankan pada aliran kas dari pada laba bersih dalam pengertian akuntansi.
  • Tidak mengabaikan social objective dan kewajiban sosial, seperti lingkungan external, keselamatan kerja, dan keamanan produk.

Fungsi manajemen keuangan

Penjelasan singkat masing-masing manajemen keuangan :

Perencanaan

Membuat rencana pemasukan dan pengeluaran serta kagiatan-kegiatan lainnya untuk periode tertentu.

Penganggaran

Tindak lanjut dari perencanaan keuangan dengan membuat detail pengeluaran dan pemasuakan.

Pengelolaan

Menggunakan dana perusahaan untuk memaksimalkan dana yang ada dengan berbagai cara.

Pencarian

Mencari dan mengeksploitasi sumber dana yang ada untuk operasional kegiatan perusahaan.

Pengendalian

Melakukan evaluasi serta perbaikan atas keuangan dan sistem keuangan pada perusahaan.

Pemeriksaan

Melakukan audit internal atas keuangan perusahaan yang ada agar tidak terjadi penyimpangan.

Konsep modal kerja

Modal kerja kuantitatif. Konsep ini menitikberatkan pada segi kuantitas dana yang tertanam dalam aktiva yang masa perputarannya kurang satu tahun. Modal kerja menurut konsep ini adalah keseluruhan elemen aktiva lancar. Oleh kerena semua elemen aktiva lancar diperhitungkan sebagai modal kerja tanpa memperhatikan kewajiban-kewajiban jangka pendeknya, maka modal kerja ini sering disebut modal kerja bruto atau gross working capital.

Modal kerja kualitatif. Pada konsep ini, modal kerja bukan semua aktiva lancar tetapi telah mempertimbangkan kewajiban-kewajiban yang segera harus dibayar. Dengan operasi perusahaan sehari-hari tanpa khawatir terganggu oleh pembayaran pembayaran hutang yang segera jatuh tempo.

Modal kerja fungsional. Konsep ini lebih menitik beratkan pada fungsi dana dalam menghasilkan penghasilkan langsung atau current income. Dan pengertian modal kerja menurut konsep ini adalah dana yang digunakan oleh perusahaan untuk menghasilkan current income sesuai dengan tujuan didirikannya perusahaan pada satu periode tertentu.

Jenis-jenis modal kerja

  • Modal kerja permanen

Modal kerja permanen adalah modal kerja yang selalu harus ada dalam perusahaan agar dapat menjalankan kegiatannya untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Modal kerja permanen dibagi menjadi dua macam yaitu :

Modal kerja primer : modal kerja minimal yang harus ada dalam perusahaan untuk menjamin agar perusahaan tetap bisa beroperasi.

Modal kerja normal : merupakan modal kerja yang harus ada agar perusahaan bisa beroperasi dengan tingkat produksi normal.

  • Modal kerja variabel

Modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah sesuai dengan perubahan kegiatan ataupun keadaan lain yang mempengaruhi perusahaan atau berfluktuasi berdasarkan volume produksi atau penjualan. Modal kerja variabel terdiri dari :

Modal kerja musiman. Merupakan sejumlah dana yang dibutuhkan untuk mengantisipasi apabila ada fluktuasi kegiatan perusahaan.

Modal kerja siklus. Modal kerja yang jumlah kebutuhannya dipengaruhi oleh fluktuasi konjungfur.

Modal kerja darurat. Modal kerja ini kebutuhannya dipengaruhi oleh keadaan-keadaan yang terjadi diluar kemampuan perusahaan. Sebuha usaha akan sehat apabila posisi modal kerjanya stabil, artinya dari dua jenis modal kerja kesemuanya tersedia.

Komponen modal kerja

Komponen modal kerja mencakup aktiva lancar dan hutang lancar, yang dijelaskan sebagai berikut:

Aktiva lancar

aktiva lancar adalah uang kas dan aktiva lainnya yang dapat diharapkan untuk dicairkan atau ditukar manjadi uang tunai, dijual atau dikonsumer dalam periode berikutnya. Berikut ini yang termasuk dalam aktiva lancar:

            Kas. Uang tunai dan alat pembayaran lainnya yang digunakan untuk membiayai operasi perusahaan. Kas merupakan bentuk aktiva paling liquid yang bisa dipergunakan sebera untuk memenuhi kewajiban finansial perusahaan, karena sifat liquidnya tersebut kas memberikan keuntungan yang paling rendah.

Investasi jangka pendek. Obligasi pemerintah, obligasi perusahaan idustri dan surat-surat untang sejenis, dan saham perusahaan lain yang dibeli untuk dijual kembali dikenal sebagi investasi jangka pendek. Surat-surat berharga yang dibeli sebagai investasi jangka pendek dari dana-dana yang sementara belum digunakan, dan bila surat-surat berharga tersebut dapat segera dijual, maka dapat di anggap sebagai aktiva lancar.

Wesel tagih. Tagihan perusahaan kepada pihak lain yang dinyatakan dalam suatu promes. Promes tagih adalah promes yang ditandatangani untuk membayar sejumlah uang dalam waktu tertentu yang akan dating kapada seseorang atau suatu perusahaan yang tercantum dalam surat perjanjian tersebut.

Piutang dagang. Piutang dagang meliputi keseluruhan tagihan atas jasa secara kredit. Kebijakan penjualan kredit sengaja dilakukan dilakukan untuk memperluas pasar dan memperbesar hasil penjualan.

Penghasilan yang akan masih diterima. Penghasilan yang sudah menjadi hak perusahaan karena karena telah memberikan jasa-jasanya kepada pihak lain, tetapi pembayaran belim diterima sehingga merupakan tagihan.

Persediaan barang. Barang dagangan yang dibeli untuk dijual kembali, yang masih ada di tanga pada saat penyusunan neraca. Untuk perusahaan industri yang mengolah bahan dasar atau bahan baku, persediaan barang dalam proses dan persediaan barang jadi.

Biaya yang dibayar dimuka. Pengeluaran untuk memperoleh jasa dari pihak lain, tetapi pengeluaran tersebut belum menjadi biaya atau jasa dari pihak lain yang belum dinikmati oleh perusahaan pada periode yang sedang berjalan.

Hutang lancar

Hutang lancar atau hutang jangka pendek adalah kewajiban keuangan perusahaan yang pelunasannya atau pembayarannya akan dilakukan dalam jangka pendek dengan menggunakan aktiva lancar yang dimiliki oleh perusahaan. Hutang lancar merupakan kewajiban perusahaan kepada pihak lain yang harus dipenuhi dalam jangka waktu kurang dari satu tahun, atau utang yang jatuh temponya masuk siklus akuntansi yang sedang berjalan. Yang termasuk hutang lancar sebagai berikut :

Wesel bayar, promes tertulis dari perusahaan untuk membayar sejumlah uang atau perintah pihak lain pada tanggal tertentu yang akan dating ditetapkan. Promes dapat di berikan kepada bank ketika perusahaan meminjam uang atau kepada kreditur untuk pembelian barang dagang secara kredit.

Hutang dagang, semua pinjaman yang timbul karena pembelian barang-barang dagangan atau jasa secara kredit. Pinjaman tersebut akan dikembalikan dalam waktu satu tahun atau kurang.

Penghasilan yang ditangguhkan, penghasilan yang diterima terlebih dahulu merupakan penghasilan yang sebenarnya yang belum menjadi hak perusahaan. Pihak lain telah menyerahkan uang terlebih dahulu kepada perusahaan sebelum perusahaan menyerahkan barang atau jasanya.

Hutang deviden

Bagian laba perusahaan yang diberikan sebagai deviden kepada pemegang saham, tetapi belum dibayarkan ketika neraca disusun. Hutang pajak beban pajak perseorangan yang belum dibayarkan pada waktu neraca disusun. Kewajiban yang masih harus dipenuhi keajiban yang timbul karena jasa-jasa yang diberikan kapada perusahaan selama jangka waktu tertentu, tetapi pembayarannya belum dilakukan.

Faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah modal kerja

Untuk menentukan jumlah modal kerja yang dianggap cukup bagi perusahaan bukanlah merupakan hal yang mudah, karena modal kerja yang dibutuhkan oleh suatu perusahaan tergantung atau dipengaruhi oleh beberapa factor.

Modal kerja yang dibutuhkan oleh suatu perusahaan dipengaruhi oleh beberapa factor sebagai berikut :

  • Sifat atau tipe dari perusahaan
  • Waktu yang dibutuhkan untuk memproduksi atau memperoleh barang yang akan dijual serta harga persatuan dari barang tersebut.
  • Syarat pembelian bahan atau barang dagangan
  • Syarat penjualan penjualan
  • Tingkat perputaran persediaan

Modal kerja termasuk dalam istrumen terpenting dalam setiap perusahaan, berjalannya roda perusahaan di tentukan oleh modal kerja yang dimiliki perusahaan tersebut. Keterbatasan modal kerja dalam suatau perusahaan maka akan menjadi keterbatasan pula dalam perusahaan tersebut. Selain modal usaha merupakan hal penting, melakukan manajemen modal kerja yang baik bagi perusahaan merupakan hal yang mendukung lajunya perusahaan, besarnya modal kerja yang dimiliki suatu perusahaan namun tidak di manajemen dengan baik maka akan berdampak negatif bagi perusahaan. Oleh karenanya ketersediaan modal kerja dan manajemen modal kerja yang baik merupakan dua hal yang saling berkaitan yang kesemuanya menjadi kunci kesuksesan suatu perusahaan.

Penulis 

Febrian Wahyu Wibowo, S.E.

Magister Ekonomi UIN Sunan Kalijaga

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun