Kalau kalian naik KRL, tinggal turun di stasiun Tangerang lalu meneruskan perjalanan dengan ojol pun tidak sampai 15 menit juga sudah sampai di lokasi. Apalagi ke bandara pun juga tidak terlalu jauh, jadi sangat pas lah lokasi ini dipilih karena berada tepat di kota Tangerang.
Lanjut kita masuk yuk, saat saya mampir ke sini banyak papan bunga sebagai tanda ucapan selamat atas dibukanya Sate Domba Afrika H. Ismail Coulibaly cabang Tangerang. Banyak rekan turut berbahagia atas resto yang menjual makanan khas asli Afrika ini.
Parkiran kendaraan sangat luas, sehingga pengunjung pun lebih leluasa. Apalagi, masih banyak tanaman hijau yang bisa menambah adem dan asrinya resto ini di Tangerang. Nah, begitu masuk kalian akan disambut oleh tempat duduk yang berada pada gazebo kayu yang telah didesain berbaris rapi. Kalian bebas memilih ya, mau makan sambil duduk lesehan di gazebo atau duduk memakai meja kursi yang ada di dalam resto.
Nah sedari tadi pasti kalian sudah ga sadar kan, apa yang unik dari Sate Domba Afrika H. Ismail Coulibaly cabang Tangerang ini. Yuk lanjut terus bacanya. Saat awal pertama kali saya mendengar pun penasaran, apa yang unik ya dari Sate Domba Afrika?
Apakah dombanya di datangkan langsung dari Afrika? atau makan sate domba seperti kebiasaan orang Afrika? Nah, usut punya usut ternyata satenya terpilih dari domba dalam negeri saja, tetapi konsep yang ditawarkan adalah resep dari sate yang berasal dari negara Afrika dengan keunikannya tidak ditusuk seperti sate pada kebanyakan umumnya namun daging dipotong kecil kecil.
PROSES MEMASAK DAGING DOMBA
Nah, cara memasak dagingnya pun dibutuhkan sebuah proses yang panjang dan membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Langkah awal yang harus dilakukan adalah dengan memotong daging ke dalam potongan besar, kemudian dibakar hingga kecoklatan sampai kering.
Selanjutnya diperlukan proses perebusan, daging pun direbus dengan api kecil. Hal ini bermaksud supaya dagingnya empuk dan seluruh lemak pada daging domba keluar, dengan durasi perebusan kurang lebih selama 1 jam.
Masih ada proses selanjutnya yaitu pembakaran daging dengan tujuan untuk mengurangi kadar air. Setelah selesai dilanjutkan dengan memberikan kaldu bubuk khas Afrika sebelum akhirnya siap untuk disajikan.