Metode pembelajaran bermain merupakan pendekatan yang efektif dan menyenangkan dalam pendidikan anak usia dini (PAUD). Â Berbeda dengan metode pembelajaran konvensional yang cenderung menekankan hafalan dan teori, pembelajaran bermain lebih fokus pada pengalaman langsung dan eksplorasi anak. Â Melalui bermain, anak-anak belajar dengan cara yang alami, tanpa tekanan, dan sesuai dengan tahap perkembangannya.
Beberapa manfaat pembelajaran bermain antara lain: meningkatkan kreativitas dan imajinasi, mengembangkan kemampuan sosial dan emosional, meningkatkan kemampuan motorik halus dan kasar, serta memperkuat kemampuan kognitif seperti pemecahan masalah dan berpikir kritis.
Dalam penerapannya, metode pembelajaran bermain di PAUD dapat diwujudkan dalam berbagai bentuk kegiatan, seperti bermain peran, bermain pasir dan air, bermain blok, menyusun puzzle, menggambar, mewarnai, dan bernyanyi. Guru berperan sebagai fasilitator yang membimbing dan mendukung anak dalam proses bermain dan belajar. Guru juga perlu menciptakan lingkungan belajar yang aman, nyaman, dan merangsang kreativitas anak.
Salah satu contoh penerapan metode pembelajaran bermain adalah melalui kegiatan bermain peran. Anak-anak dapat berperan sebagai dokter, guru, atau profesi lainnya, sehingga mereka dapat belajar tentang berbagai peran sosial dan tanggung jawab. Melalui bermain peran, anak-anak juga dapat mengembangkan kemampuan berkomunikasi, berinteraksi, dan bekerja sama dengan teman sebayanya.
Metode pembelajaran bermain di PAUD memang dirancang untuk membangun fondasi belajar yang menyenangkan. Berikut ciri-cirinya:
 Berpusat pada anak: Anak-anak dilibatkan aktif dalam proses pembelajaran, dengan minat dan kebutuhan mereka sebagai fokus utama.
Menyenangkan dan menarik: Pembelajaran melalui permainan dirancang agar anak-anak merasa senang dan termotivasi untuk belajar tanpa paksaan.
Praktis dan konkret: Kegiatan bermain menggunakan alat peraga dan media pembelajaran yang nyata dan mudah dipahami oleh anak-anak.
Bersifat interaktif: Anak-anak diajak untuk berinteraksi dengan teman sebaya dan guru dalam proses pembelajaran.
Menekankan pada pengalaman: Pembelajaran melalui bermain menekankan pada pengalaman langsung yang membantu anak-anak memahami konsep dengan lebih baik.