Mohon tunggu...
febrianti novelia
febrianti novelia Mohon Tunggu... Dosen - direktur MP Shoop

saya menyukai berita yang adaconten creator baik vidio maupun tulisan cetak dan elektronik

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Semenanjung Korea Sukses dalam Perdamaian Dunia

4 September 2024   20:45 Diperbarui: 4 September 2024   21:02 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: Unsplash

                                                                    SEMENANJUNG KOREA SUKSES DALAM PERDAMAIAN DUNIA

                                                                                                         Oleh: Febrianti Novelia, M.P 

                                                                                                       IG: Febrianti Novelia Basnafdi

Prolog

Semenanjung Korea telah lama menjadi pusat ketegangan geopolitik yang memiliki potensi meledak menjadi konflik berskala global. Ketegangan ini diperparah oleh berbagai perjanjian militer dan uji coba senjata yang melibatkan negara-negara di Asia Timur, serta kekuatan besar dunia seperti Amerika Serikat, Rusia, dan Tiongkok. Dalam beberapa tahun terakhir, ancaman nuklir yang berasal dari Korea Utara semakin meningkatkan kekhawatiran akan terjadinya perang yang tidak hanya mempengaruhi kawasan Asia Timur, tetapi juga seluruh dunia.

Semenanjung Korea telah lama menjadi salah satu kawasan paling dinamis dan penuh ketegangan di dunia. Konflik antara Korea Utara dan Korea Selatan yang berasal dari Perang Korea (1950-1953) telah menciptakan situasi politik yang rumit dan berisiko. Namun, ancaman yang lebih besar muncul dari kemampuan nuklir Korea Utara yang terus berkembang. Ini menimbulkan kekhawatiran serius tidak hanya bagi keamanan regional, tetapi juga bagi perdamaian dunia secara keseluruhan.

Sejarah dan Kerja Sama Militer

Perang Korea (1950-1953) adalah contoh nyata dari bagaimana konflik ideologi bisa berkembang menjadi perang berdarah yang memakan banyak korban jiwa. Selama tiga tahun perang berlangsung, jutaan nyawa melayang, baik dari kalangan militer maupun sipil. Negara-negara besar seperti Amerika Serikat dan Uni Soviet tidak hanya mendukung sekutu mereka masing-masing secara politik dan diplomatik, tetapi juga secara militer, dengan mengirimkan pasukan dan persenjataan. Korea Utara didukung oleh Uni Soviet dan Tiongkok, sementara Korea Selatan didukung oleh Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya].

Setelah Perang Dunia II, Semenanjung Korea dibagi menjadi dua zona okupasi oleh Amerika Serikat dan Uni Soviet. Pada tahun 1948, Korea Utara dan Korea Selatan masing-masing mendirikan pemerintahan sendiri. Perbedaan ideologi dan kesenjangan ekonomi antara kedua negara ini telah menjadi sumber konflik yang berkepanjangan. Korea Utara, dengan sistem ekonomi sosialis yang tertutup, menghadapi banyak kesulitan ekonomi, sementara Korea Selatan berkembang menjadi salah satu kekuatan ekonomi terbesar di dunia dengan sistem kapitalisnya yang terbuka

Aliansi seperti Amerika Serikat, Jepang, dan Korea Selatan dapat meningkatkan kerja sama militer untuk menghadapi ancaman nuklir Korea Utara. Mereka telah menandatangani pedoman mengenai sistem pencegahan terpadu di Semenanjung Korea untuk melawan ancaman nuklir dan militer Korea Utara. Latihan militer bersama juga dilakukan untuk membantu menerapkan pedoman baru ini

Utusan nuklir dari Korea Selatan, AS, dan Jepang mengadakan pembicaraan di Seoul dan mengutuk berlanjutnya uji coba nuklir Korea Utara serta kerja sama militer Pyongyang dengan Rusia. Utusan AS Jung Pak menyebut uji coba rudal Korea Utara "melanggar hukum" dan mengecam pemasokan senjata negara itu ke Rusia. Utusan Korea Selatan Kim Gunn meminta Korea Utara untuk segera menghentikan provokasi dan kembali ke jalur denuklirisasi, perdamaian, dan kemakmuran

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun