Mohon tunggu...
Febrian ShafaHarahap
Febrian ShafaHarahap Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa semester 6 Universitas Sumatera Utara dari Program Studi Sastra Indonesia dengan Konsentrasi Sastra. Saat ini saya sedang mengikuti Pertukaran Mahasiswa Merdeka Batch 4 di Universitas Sebelas Maret.

Menulis dan membaca adalah hobi saya, saya juga suka dengan dunia permesinan. Saya berharap tulisan saya dapat bermanfaat.

Selanjutnya

Tutup

Otomotif

Pertalite Sekarang Lebih Boros? Apa Ini Penyebabnya?: Febrian Shafa/ Prof.Dr. Ikhwanuddin Nasution,M.Si

20 Oktober 2022   23:20 Diperbarui: 25 November 2022   03:51 4818
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beredar foto yang membandingkan pertalite dulu dan sekarang. Perbandingan tersebut sangat terlihat jelas bahwa pertalite dulu warnanya hijau pekat kehitaman, sedangkan pertalite sekarang hijau pucat kekuningan. 

Masyarakat yang melihat perbedaan warna tersebut, langsung berfikir apakah pertalite sekarang dicampur dengan bahan bakar lain. Warna bahan bakar pertalite sekarang hijau pucat kekuningan, apakah bahan bakar pertalite sekarang dicampur dengan premium?.

 Seperti yang kita ketahui, warna bahan bakar premium adalah kuning dan pertalite berwarna hijau pekat, apabila premium dan pertalite dicampurkan, kemungkinan menghasilkan warna hijau pucat kekuningan. Jadi, kemungkinan besar pertalite sekarang adalah pertalite yang dicampur dengan premium.

"Pertalite sekarang lebih boros" apakah pernyataan tersebut benar? Jawabannya bisa lebih boros dan bisa juga sama saja. Akan tetapi, jika melihat perbedaan warna bahan bakar pertalite yang dulu dan sekarang, kemungkinan besar jawabannya lebih boros. Kenapa pertalite sekarang lebih boros? 

Karena pertalite yang dulu memiliki nilai oktan 90 dan premium memiliki nilai oktan 88. Jika benar bahan bakar tersebut dicampur, menghasilkan nilai oktan dibawah 90. Hal tersebut yang menyebabkan bahan bakar yang sekarang lebih boros, karena oktan pertalite sekarang sudah tidak 90 lagi. Penurunan oktan mempengaruhi sistem kerja mesin, contohnya sebagai berikut:

1 tetes pertalite yang dulu, terbakar sempurna selama 1 detik.
1 tetes pertalite sekarang, terbakar sempurna selama 0,9 detik.

Hal itu juga bisa menjadi jawaban mengapa pertalite sekarang lebih boros. Karena pertalite sekarang sudah dicampur dengan bahan bakar yang oktannya lebih kecil dan pertalite sekarang lebih cepat terbakar. Hal tersebutlah yang menyebabkan mengapa pertalite sekarang lebih boros dari pada pertalite yang dulu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun