Beredar foto yang membandingkan pertalite dulu dan sekarang. Perbandingan tersebut sangat terlihat jelas bahwa pertalite dulu warnanya hijau pekat kehitaman, sedangkan pertalite sekarang hijau pucat kekuningan.Â
Masyarakat yang melihat perbedaan warna tersebut, langsung berfikir apakah pertalite sekarang dicampur dengan bahan bakar lain. Warna bahan bakar pertalite sekarang hijau pucat kekuningan, apakah bahan bakar pertalite sekarang dicampur dengan premium?.
 Seperti yang kita ketahui, warna bahan bakar premium adalah kuning dan pertalite berwarna hijau pekat, apabila premium dan pertalite dicampurkan, kemungkinan menghasilkan warna hijau pucat kekuningan. Jadi, kemungkinan besar pertalite sekarang adalah pertalite yang dicampur dengan premium.
"Pertalite sekarang lebih boros" apakah pernyataan tersebut benar? Jawabannya bisa lebih boros dan bisa juga sama saja. Akan tetapi, jika melihat perbedaan warna bahan bakar pertalite yang dulu dan sekarang, kemungkinan besar jawabannya lebih boros. Kenapa pertalite sekarang lebih boros?Â
Karena pertalite yang dulu memiliki nilai oktan 90 dan premium memiliki nilai oktan 88. Jika benar bahan bakar tersebut dicampur, menghasilkan nilai oktan dibawah 90. Hal tersebut yang menyebabkan bahan bakar yang sekarang lebih boros, karena oktan pertalite sekarang sudah tidak 90 lagi. Penurunan oktan mempengaruhi sistem kerja mesin, contohnya sebagai berikut:
1 tetes pertalite yang dulu, terbakar sempurna selama 1 detik.
1 tetes pertalite sekarang, terbakar sempurna selama 0,9 detik.
Hal itu juga bisa menjadi jawaban mengapa pertalite sekarang lebih boros. Karena pertalite sekarang sudah dicampur dengan bahan bakar yang oktannya lebih kecil dan pertalite sekarang lebih cepat terbakar. Hal tersebutlah yang menyebabkan mengapa pertalite sekarang lebih boros dari pada pertalite yang dulu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H