Mojokerto, 11 Juli 2024 (Kamis)-- Program kerja pada kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan dengan membantu salah satu mitra yang ada di Dusun Kembangsore, Desa Petak, Kecamatan Pacet, Kota Mojokerto. Program kerja yang dilakukan oleh 3 mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya dari Sub Kelompok 7 di Kelompok KKN Reguler 23 yaitu mengembangkan alat pengiris bawang merah dengan dinamo sebagai penggeraknya. Ketiga mahasiswa tersebut yaitu Febrian Puji Lestari, Alifia Andita Hanafi, dan Antonia Febrianti Bude.
Pembuatan Teknologi Tepat Guna ini bertujuan untuk meningkatkan produktivitas mitra yang ada di Dusun Kembangsore. Hal tersebut dikarenakan sebelumnya mitra menggunakan cara konvensional dalam mengerjakan proses pengirisan bawang merah yaitu dengan pisau sebagai alatnya.
"Warga sini kalau mengiris bawang merah itu dengan pisau, jadi membutuhkan waktu yang lama untuk menyelesaikannya, belum juga menggoreng dan proses lainnya," keluh Ibu Lasmi.
Namun dengan pengembangan dan perancangan alat pengiris bawang merah dengan sistem otomatis ini dapat membantu perekonomian Desa Petak. Pengembangan alat ini menggunakan kombinasi dari beberapa material daur ulang. Dimana pembuatan alat ini menggunakan biaya yang ekonomis. Sehingga dapat menjadi bahan pertimbangan mitra tersebut untuk dapat mengaplikasikan alat pengiris bawang merah ini.Â
"Kami lebih senang kalau punya alat yang murah, namun kualitasnya bagus. Pokoknya bisa digunakan aja sudah bagus," Kata Ibu Lasmi.
"Iya mbak, kita warga Dusun Kembangsore ini ingin memiliki satu alat untuk mempermudah pekerjaan produksi kami," ungkap Ibu Lasmi.Â
Maka dari itu, Febrian Puji Lestari, Alifia Andita Hanafi, dan Antonia Febrianti Bude menuangkan ide dalam program kerjanya yaitu dengan mengembangkan alat pengiris bawang merah dengan secanggih mungkin dan tentunya dapat memberikan Solusi dari permasalahan yang ada di Dusun Kembangsore ini.
Adapun komponen yang ada di dalam alat pengiris bawang merah tersebut, diantaranya yaitu:
1. V belt
2. Mata pisau
3. Piringan besi
4. Dinamo atau motor listrik
5. Roda poros
6. Bantalan karet
7. Rangka mesin dengan baja siku
8. Tombol on/off
9. Corong input (Tempat masuknya bawang merah pada alat)
10. Corong output (Tempat keluarnya hasil irisan bawang merah pada alat)
11. Penutup piringan mata pisau
12. Kepala colokan
Adapun bahan yang digunakan untuk membuat alat pengiris bawang merah otomatis, antara lain:
1. Baja siku dimensi 40 mm x 40 mm dengan ketebalan 2 mm sebanyak 2 batang
2. Motor Listrik atau dinamo dengan daya 200 watt
3. Lembaran stainless steel sebanyak 2 lembar
4. Poros stainless steel dengan diameter maksimum 20 mm
5. Bantalan karet untuk kaki rangka mesin sebanyak 4 biji
6. Dudukan pisau dari bahan besi
7. Mata pisau dari plat stainless steel dengan ketebalan 2 mm
8. Tombol on/off
9. Roda poros
10. Piringan besi ukuran 25 cmÂ
Sedangkan alat yang digunakan pada pembuatan alat pengiris bawang merah otomatis ini yaitu:
1. Meteran
2. Mesin las
3. Jangka sorong
4. Mesin bubut
5. Gerinda
6. Mesin bor
7. Alat solder
8. Obeng
9.Tang
10. Kunci ring pas ukuran 8Â
Berikut ini adalah tahapan dalam pembuatan alat pengiris bawang merah otomatis, antara lain:
1. Pembuatan rangka mesin
2. Pembuatan mata pisau pada piringan besi
3. Pembuatan corong alat untuk tempat masuknya bawang merah
4. Proses perakitan dengan komponen-komponen lain
5. Menghubungkan kabel listrik pada dinamo dan tombol on/off
6. Proses pengecatanÂ
Berikut ini adalah gambaran hasil perancangan alat dan komponen-komponen pada alat pengiris bawang merah otomatis, antara lain:Â
Kegiatan ini menghasilkan berupa luaran dari program kerja yang telah ditetapkan yaitu Teknologi Tepat Guna. Febrian Puji Lestari, Alifia Andita Hanafi, dan Antonia Febrianti Bude ini merancang dan membuat sebuah Teknologi Tepat Guna untuk memudahkan mitra dalam mengiris bawang merah dengan ketentuan irisan yang diinginkan.
"Kami sudah memberikan suatu inovasi Teknologi Tepat Guna alat otomatis pengiris bawang merah dengan kualitas yang sebaik mungkin. Semoga dapat membantu mitra Dusun Kembangsore ini untuk kedepannya," kata Febrian Puji Lestari.
Selain itu, alat ini dirancang bertujuan untuk meningkatkan produktivitas mitra yang bersangkutan. Alat ini sudah aman dan ergonomis untuk dioperasikan oleh masyarakat. Serta mudah untuk dioperasikan karena alat ini otomatis yang mengutamakan praktisnya cara kerja dan menghasilkan sebuah irisan yang efektif. Alat ini juga dapat membantu petani bawang merah yang ada di Dusun Kembangsore, Desa Petak, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto agar dapat mengolah bawang merah tersebut menjadi produk turunan seperti halnya membuat bawang goreng. Produksi bawang goreng juga dapat menghasilkan nilai tambah dan produk tersebut tentunya melekat pada setiap orang yang biasanya digunakan untuk penambah cita rasa dalam masakan.Â
Maka dari itu, melalui kegiatan ini akan membantu dalam meningkatkan hasil produksi dengan metode pengirisan yang modern atau canggih sehingga juga akan mampu meningkatkan perekonomian masyarakat di Dusun Kembangsore.
"Kami harus mengembangkan ide-ide dan pemahaman untuk warga desa dalam meningkatkan produktivitas desa baik mitra UMKM maupun petani. Dari permasalahan yang ada maka perlu adanya solusi yang harus dilakukan guna melangsungkan hidup desa dengan penerapan teknologi yang modern," tutup dari Febrian Puji Lestari.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H