Mohon tunggu...
Febrian Muhammad
Febrian Muhammad Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

hai, saya adalah seorang mahasiswa dari universitas airlangga yang menyukai dunia teknologi, otomotif dan olahraga

Selanjutnya

Tutup

Hukum Pilihan

Kurangnya Perhatian Sebabkan Gangster Marak Berkeliaran

19 Desember 2024   10:15 Diperbarui: 19 Desember 2024   10:21 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hukum. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

PENDAHULUAN

Indonesia merupakan negara hukum yang mana meskipun rakyat memiliki kekuasaan tinggi terhadap negara akan tetapi tetap dibatasi oleh hukum yang berlaku. Pemaaman tentang negara hukum juga sudah dijelaskan di dalam UUD 1945, tepatnya dalam Pasal 1 Ayat 3 UUD 1945 yaitu Amandemen yang menyebutkan bahwa, "Negara Indonesia adalah negara hukum". Perwujudan Indonesia sebagai negara hukum tentu sangat baik untuk didukung. Karena negara dengan hukum yang baik dan benartentu akan mengatur bagaimana rakyatnya harus bertindak sebagai warga negara yang baik dan patuh terhadap hukum serta mengatur bagaimana pemerintah harus menjalankan tugas dan tanggung jawabnya. Hukum tidak hanya berlaku pada orang dewasa, tetapi juga pada anak-anak atau remaja.

PERMASALAHAN

Namun, yang terjadi saat ini adalah pelanggaran terhadap hukum sudah menjadi kebiasaan, tidak hanya dilakukan oleh kalangan bawah tetapi juga dulakukan oleh kalangan atas. Seperti yang terjadi di daerah sekitar tempat tinggal saya, banyak gengster atau geng remaja motor yang berkeliaran dengan niat yang tidak jelas adanya. Sebagian besar dari mereka berada di bangku sekolah menengah pertama dimana mereka belum mendapatkan SIM untuk berkendara.

Gengster tersebut dianggap berbahaya dan meresahkan masyarakat karena mereka muncul dengan melakukan konvoi secara bergerombol dengan menaiki kendaraan bermotor. Tak jarang juga mereka membawa senjata tajam dan menyerang sembarang orang tanpa alasan tertentu hanya untuk kepuasan pribadi.

Yang masih menjadi pertanyaan adalah mengapa remaja berpeluang untuk terlibat gengster ?

Karena pada usia remaja merupakan fase di mana mereka mencari identitas diri dan berusaha memahami bagaimana peran diri yang harus dilakukannya. Mereka ingin dianggap dewasa atau ingin diakui eksistensinya. Nah, untuk memperoleh ini lewat tindakan yang mengarah pada aksi kekerasan atau tawuran dan sebagainya.

Sehingga, untuk mengatasi permasalahan ini salah satunya adalah memberikan perhatian lebih kepada remaja yang terlibat, sehingga mereka mengetahui arah yang benar dalam menemukan jati dirinya.

SOLUSI

Dalam hal ini peran orang tua, teman pergaulan dan bapak ibu guru sangat penting karena dapat memberikan pandangan di setiap tindikan yang dilakukannya.

Mari kita simpulkan apa yang dimaksud dengan memberikan perhatian lebih

Seperti : 

1. Menciptakan komunikasi yang baik

2. Mendukung segala aktifitas remaja yang masih dalam hal positif

3. Mengikutsertakan remaja dalam kegiatan sosial seperti organisasi sekolah, ekstrakurikuler sehingga remaja tidak ada waktu untuk hal hal negatif lainnya

4. Mengajak para remaja untuk lebih mendekatkan dirinya kepada tuhan dengan mengajaknya beribadah

5. Hindari cara menakut nakuti karena akan membuat remaja semakin penasaran

Dengan solusi tersebut diharapkannya para remaja mampu memilih pergaulan yang baik tercipta hubungan baik dengan kedua orang tua serta meminimalisir kegiatan kenakalan remaja.

Karena pada dasarnya permasalahan remaja sangat penting untuk segera diselesaikan

mengingat remaja adalah generasi penerus bangsa, ketika generasi penerus bangsa

sudah taat hukum maka kehidupan di masyarakat akan menjadi lebih tentram dan

tentunya Indonesia bisa menjadi lebih maju kedepannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun