Mohon tunggu...
febriani fita sari
febriani fita sari Mohon Tunggu... Mahasiswa -

Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga / Ilmu Komunikasi 2015

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Kalau Bisa Sukses Diusia Muda Kenapa Harus Menunggu Usia Tua

23 Oktober 2015   08:37 Diperbarui: 23 Oktober 2015   08:47 3772
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Kalau bisa sukses di usia muda, ngapain harus menunggu usia tua” menurut saya sudah tidak asing lagi ketika mendengar kata-kata ini. Entah itu dari media cetak, elektronik atau bahkan langsung mendengar dari orang lain secara bertatap muka.

Sukses? Kata itu memang impian setiap orang. Setiap orang menginginkan menjadi orang sukses. Untuk menempuhnya pun butuh waktu dan usaha. Meskipun begitu, bukan berarti sukses harus menunggu usia tua, di usia muda pun bisa untuk meraih kesuksesan.

Sukses tua mungkin sudah biasa tapi sukses muda adalah hal yang luar biasa. Mungkin beberapa dari kita ada yang berfikir, bahwa sukses dalam bisnis di sebuah perusahaan besar itu sekitar usia 30 tahun, sedangkan sukses dalam usaha sendiri, cenderung usia yang menyentuh hampir masa pensiun, yakni 60 tahun. Siapa bilang guys kita bisa kok sukses di usia muda.

Cerita sukses di usia muda ini telah dibuktikan oleh Rahmad Alif Yudha Pratama mahasiswa semester satu, jurusan manajemen informatika di Institut Pertanian Bogor. Walaupun masih dikategorikan sebagai mahasiswa baru, tapi ia sudah berani merintis sebuah usaha yang bisa membantu dan meringankan beban orang tua dalam membiayai pendidikannya. Berawal dari mengikuti sebuah seminar, yang mana di dalam seminar tersebut memberikan ilmu, strategi dan motivasi dalam berbisnis. Mendengar cerita orang-orang sukses dari seminar tersebut, akhirnya ia ikut bergabung bisnis dengan modal Rp. 630.000. sedikit demi sedikit ia merintis bisnis tersebut, alhasil baru satu bulan ia jalankan bisnis ia bisa jalan-jalan ke singapura.

“iya mau ke singapura itu pakai uang sendiri hasil jalankan bisnis. Jalan-jalan sekalian promosi produk dan promosi perusahaan. Mengingat standar perusahaan dan produk saya sudah GMP atau standar internsional” ujar alif saat berbincang-bincang kemarin.

Bagi seorang perantau asal bojonegoro ini, bisa pergi ke singapura adalah suatu kebanggan tersendiri, karena sebelumnya ia tidak pernah bermimpi atau berkhayal bisa pergi kesana.

Lantas bagaimana dengan kuliahnya? Apa dia tidak takut dimarahin dosen

“kita ini tidak SMA lagi. Disaat kuliah kita juga harus cari pengalaman sebanyak-banyaknya. Kalau ada peluang besar ya harus diambil. Seperti peluang ini contohnya. Tapi setelah itu kita harus bertanggungjawab, tentunya mengejar ketertinggalan mata kuliah selama kita tidak masuk. Kalau SMA ya jelas itu dilarang, tapi selama kuliah menurut saya sih life is choice” ungkap alif.

Memang guys tidak mudah ketika kita harus membagi waktu antara kuliah dan kerja, apalagi kalau masih semester awal, pastinya ingin menikmati kota yang dulunya kita idam-idamkan saat duduk dibangku SMA. Menurut alif selalu berada di zona aman terus-terusan itu tidak enak guys, karena pola pikir kita tidak akan berkembang dan orang yang ingin sukses itu pasti keluar dari zona nyaman, banyak tantangan dan rintangan yang harus dilalui.

Jadi kuliah sambil jalankan bisnis adalah sebuah tantangan buat alif, yang penting dia bisa mengejar ketertinggalan mata kuliah tersebut, karena target dia setelah lulus adalah menjadi mahasiswa terbaik dan tekaya. Hehe amin

Pesan saya buat anak pemuda nih, mumpung masih muda kita manfaatkan waktu sebaik mungkin, kita gunakan waktu itu untuk sesuatu yang bermanfaat buat kita dan orang lain, jangan mentang-mentang masih muda kita gunakan waktu itu hanya untuk bersenang-senang saja, keluyuran kesana kemari tidak jelas dan tidak ada tujuan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun