Mohon tunggu...
Diyan Pebriani
Diyan Pebriani Mohon Tunggu... Lainnya - Qalbuha Afidza

Qs.MUhammad : 7

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Perbandingan Tingkat Kenaikan Harga Cabai Sebelum dan Sesudah Pandemi Covid-19

23 Februari 2021   22:22 Diperbarui: 23 Februari 2021   22:50 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

1. Tingkat Pemahaman

Ekonomi secara istilah berasal dari kata Yanani kuno yaitu oikos yang artinya keluarga, rumah tangga dan nomos yang artinya peraturan, aturan, hukum. Dengan demikian secara etimologi atau secara bahasa, pengertian ekonomi ialah aturan rumah tangga atau manajemen rumah tangga.

Dalam KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), ilmu ekonomi merupakan cabang ilmu yang tertuju pada asas-asas produksi, distribusi, pemakaian barang, atau kekayaan. Kekayaan yang dimaksud adalah termasuk uang, perdagangan, atau segala perindustrian. Juga hal-hal yang berkaitan dengan pemanfaatan uang, tenaga, waktu, dan sebagainya.

Seseorang yang dikatakan sebagai teladan ilmu ekonomi dinamakan dengan ahli ekonomi atau ekonom. Ekonom ialah orang yang menggunakan konsep ekonomi, serta data dalam melakukan analisis dan pekerjaannya. Beberapa pengertian ekonomi menurut para ahli yaitu :

Abraham Maslow berpendapat bahwa pengertian ekonomi ialah suatu bidang keilmuan yang dapat menyelesaikan permasalahan kehidupan manusia lewat penggemblengan seluruh sumber ekonomi yang tersedia berdasarkan pada teori serta prinsip dalam suatu sistem ekonomi yang memang dianggap efisien dan efektif.

Adam Smith berpendapat bahwa pengertian ekonomi ialah suatu penyelidikan tentang kondisi dan sebab adanya atau hadirnya kekayaan negara.

2. Statistika

Statistika adalah sebuah ilmu atau metode ilmiah yang mempelajari tentang bagaimana merencanakan, mengumpulkan, mengelola, menginterprestasi kemudian menganalisa data untuk kemudian mempresentasikan hasil data yang diperoleh.

Pengertian statistika menurut Sigit Nugroho (2007) adalah hasil-hasil pengolahan dan analisis data. Statistik dapat berupa mean, modus, median, dan sebagainya. Statistik dapat digunakan untuk menyatakan kesimpulan data berbentuk bilangan yang disusun dalam bentuk tabel atau diagram yang menggambarkan karakteristik data.

Oleh karena itu, dapat kita simpulkan bahwa statistika adalah sebuah ilmu yang mempelajari tentang mengumpulkan, mengelola, dan mengolah data-data yang ada.

3. Kenaikan Harga Cabai 

Harga merupakan salah satu unsur yang terdapat dalam transaksi jual beli yaitu adanya harga yang jelas dari benda yang diperjual belikan. Oleh karena itu harga suatu produk merupakan salah satu penentu atas besarnya permintaan pasar. Demikian harga selalu menjadi ukuran apakah seseorang akan melakukan pembelian atau tidak untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

Ada kalanya harga mengalami kenaikan dan penurunan. Hal ini berakibat pada tinggi rendahnya permintaan dan penawaran konsumen terhadap suatu barang tertentu maupun pada proses produksi. Karena keperluan akan cabai tersebut, para pedagang memanfaatkan dengan menjual cabai. Meskipun sebenarnya harganya sering mengalami ketidakstabilan harga, bahkan sering mengalami kenaikan yang disebabkan faktor-faktor tertentu.

4. Pendekatan Penelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif dimana dalam proses penelitian melalui tahapan pengamatan, pengolahan, dan penyajian serta data dalam analisis dapat diukut dan dioalah secara statistik. Pendekatan kuantitatif adalah pendekatan yang berdasarkan paradigma positivis serta memiliki sifat yang lebih terikat pada teori. Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu dengan mengolah data menggunakan rumus statistik untuk mengamati dan menarik kesimpulan dari sebuah penelitian.

5. Elemen Pengambilan Keputusan

Terlihat dari kondisi yang terjadi terhadap kenaikan harga yang terjadi secara tiba-tiba sehingga membuat masyarakat merasakkan keresahan serta kesulitan dalam pembelian cabai yang mana merupakan kebutuhan pokok sehari-hari.

Maka dari peristiwa diatas terjadilah elemen keputusan yang menjadi tujuan penelitian ini. Maka peneliti mengambil kesimpulan dari peristiwa tersebut adalah pengambilan keputusan dibawah ketidakpastian sehingga pengambil keputusan (pembeli) tidak memiliki kendali terhadap keputusan yang akan datang

            Tindakan yang harus diambil adalah dengan mencari alternatif lain seperti mencari harga yang lebih murah di beberapa daerah atau tetap membeli dengan harga melonjak namun meminimalisir pembelian serta penggunaan cabai.

6. Penggunaan Data

            Pada penelitian ini data yang digunakan adalah perbandingan harga cabai di beberapa daerah. Penelitian ini merupakan uji komparatif dan membutuhkan 2 data berpasangan pada kondisi yang berbeda. Data yang digunakan pada penelitia ini adalah harga cabai sebelum dan setelah adanya Pandemi Covid 19 dibulan Desember.

7. Expected Opportunity Loss (EOL)

Adalah sejumlah pay off yang kemungkinan hilang karena tidak terpilihnya suatu alternative atau tindakan dengan pay off terbesar bagi kejadian tidak pasti yang sebenarnya terjadi. EOL mempunyai prinsip meminimumkan kerugian karena pemilihan bukan keputusan terbaik.

Hasil yang terbaik dari setiap kejadian diberikan nilai 0, sedangkan untuk hasil yang lain adalah selisih antara nilai terbaik dengan nilai hasil pada peristiwa tersebut.

EOL     =        Opportunity loss x probabilitas suatu peristiwa

8. Pengolahan dan Uji Data

            Berdasarkan tingkat kenaikan harga yang terjadi di beberapa daerah maka saya mengambil kasus sebagai berikut :

Ibu Narni merupakan seorang ibu rumah tangga sekaligus pengusaha Aqiqah & Chatering, adanya kelonjakan harga pada cabai membuatnya harus menyeleksi dalam pembelian cabai. Untuk itu Ibu Narni menyeleksi beberapa tempat sehingga bisa mendapatkan harga cabai yang lebih rendah. 

Diketahui bahwa harga cabai di Pasar Cisoka sebelum Pandemi Covid 19 yaitu Rp30.000/kg mengalami kenaikan harga hingga Bulan Desember ini mencapai Rp100.000/kg, kemudian harga cabai di pasar cikupa sebelum Pandemi Covid 19 yaitu Rp35.000/kg mengalami kenaikan harga hingga Bulan Desember ini mencapai Rp110.000/kg, kemudian di Pasar Rangkas sebelum pandemi Covid 19 yaitu Rp40.000/kg mengalami kenaikan harga hingga Bulan Desemebr ini mencapai Rp95.000/kg. jika kondisi baik dan buruk memberikan tingkat keuntungan yang berbeda dan probabilitas terjadinya kondisi baik adalah 0,5%, keputusan pemilihan pembeli mana yang paling menguntungkan?

Daerah

Baik

(P = 0,5)

Buruk

(P = 0,5)

OL Baik

OL Buruk

Pasar Cisoka

Rp30.000

Rp100.000

Rp10.000

Rp10.000

Pasar Cikupa

Rp35.000

Rp110.000

Rp5.000

Rp0

Pasar Rangak

Rp40.000

Rp95.000

Rp0

Rp15.000

Daerah

OL Baik

(P = 0,5)

OL Buruk

(P = 0,5)

Perhitungan EV

NILAI EOL

Pasar Cisoka

Rp10.000

Rp10.000

(10.000 x 0,5) + (10.000 x 0,5)

Rp10.000

Pasar Cikupa

Rp5.000

Rp0

(5.000 x 0,5) + (0 x 0,5)

Rp2.500

Pasar Rangak

Rp0

Rp15.000

(0 x 0,5) + (15.000 x 0,5)

Rp7.500

Berdasarkan nilai EOL, maka keputusan yang terbaik adalah membeli cabai di pasar cisoka yaitu  yang memiliki nilai EOL terendah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun