1. Tingkat Pemahaman
Ekonomi secara istilah berasal dari kata Yanani kuno yaitu oikos yang artinya keluarga, rumah tangga dan nomos yang artinya peraturan, aturan, hukum. Dengan demikian secara etimologi atau secara bahasa, pengertian ekonomi ialah aturan rumah tangga atau manajemen rumah tangga.
Dalam KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), ilmu ekonomi merupakan cabang ilmu yang tertuju pada asas-asas produksi, distribusi, pemakaian barang, atau kekayaan. Kekayaan yang dimaksud adalah termasuk uang, perdagangan, atau segala perindustrian. Juga hal-hal yang berkaitan dengan pemanfaatan uang, tenaga, waktu, dan sebagainya.
Seseorang yang dikatakan sebagai teladan ilmu ekonomi dinamakan dengan ahli ekonomi atau ekonom. Ekonom ialah orang yang menggunakan konsep ekonomi, serta data dalam melakukan analisis dan pekerjaannya. Beberapa pengertian ekonomi menurut para ahli yaitu :
Abraham Maslow berpendapat bahwa pengertian ekonomi ialah suatu bidang keilmuan yang dapat menyelesaikan permasalahan kehidupan manusia lewat penggemblengan seluruh sumber ekonomi yang tersedia berdasarkan pada teori serta prinsip dalam suatu sistem ekonomi yang memang dianggap efisien dan efektif.
Adam Smith berpendapat bahwa pengertian ekonomi ialah suatu penyelidikan tentang kondisi dan sebab adanya atau hadirnya kekayaan negara.
2. Statistika
Statistika adalah sebuah ilmu atau metode ilmiah yang mempelajari tentang bagaimana merencanakan, mengumpulkan, mengelola, menginterprestasi kemudian menganalisa data untuk kemudian mempresentasikan hasil data yang diperoleh.
Pengertian statistika menurut Sigit Nugroho (2007) adalah hasil-hasil pengolahan dan analisis data. Statistik dapat berupa mean, modus, median, dan sebagainya. Statistik dapat digunakan untuk menyatakan kesimpulan data berbentuk bilangan yang disusun dalam bentuk tabel atau diagram yang menggambarkan karakteristik data.
Oleh karena itu, dapat kita simpulkan bahwa statistika adalah sebuah ilmu yang mempelajari tentang mengumpulkan, mengelola, dan mengolah data-data yang ada.
3. Kenaikan Harga CabaiÂ
Harga merupakan salah satu unsur yang terdapat dalam transaksi jual beli yaitu adanya harga yang jelas dari benda yang diperjual belikan. Oleh karena itu harga suatu produk merupakan salah satu penentu atas besarnya permintaan pasar. Demikian harga selalu menjadi ukuran apakah seseorang akan melakukan pembelian atau tidak untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Ada kalanya harga mengalami kenaikan dan penurunan. Hal ini berakibat pada tinggi rendahnya permintaan dan penawaran konsumen terhadap suatu barang tertentu maupun pada proses produksi. Karena keperluan akan cabai tersebut, para pedagang memanfaatkan dengan menjual cabai. Meskipun sebenarnya harganya sering mengalami ketidakstabilan harga, bahkan sering mengalami kenaikan yang disebabkan faktor-faktor tertentu.
4. Pendekatan Penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif dimana dalam proses penelitian melalui tahapan pengamatan, pengolahan, dan penyajian serta data dalam analisis dapat diukut dan dioalah secara statistik. Pendekatan kuantitatif adalah pendekatan yang berdasarkan paradigma positivis serta memiliki sifat yang lebih terikat pada teori. Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu dengan mengolah data menggunakan rumus statistik untuk mengamati dan menarik kesimpulan dari sebuah penelitian.
5. Elemen Pengambilan Keputusan
Terlihat dari kondisi yang terjadi terhadap kenaikan harga yang terjadi secara tiba-tiba sehingga membuat masyarakat merasakkan keresahan serta kesulitan dalam pembelian cabai yang mana merupakan kebutuhan pokok sehari-hari.
Maka dari peristiwa diatas terjadilah elemen keputusan yang menjadi tujuan penelitian ini. Maka peneliti mengambil kesimpulan dari peristiwa tersebut adalah pengambilan keputusan dibawah ketidakpastian sehingga pengambil keputusan (pembeli) tidak memiliki kendali terhadap keputusan yang akan datang
      Tindakan yang harus diambil adalah dengan mencari alternatif lain seperti mencari harga yang lebih murah di beberapa daerah atau tetap membeli dengan harga melonjak namun meminimalisir pembelian serta penggunaan cabai.
6. Penggunaan Data
      Pada penelitian ini data yang digunakan adalah perbandingan harga cabai di beberapa daerah. Penelitian ini merupakan uji komparatif dan membutuhkan 2 data berpasangan pada kondisi yang berbeda. Data yang digunakan pada penelitia ini adalah harga cabai sebelum dan setelah adanya Pandemi Covid 19 dibulan Desember.
7. Expected Opportunity Loss (EOL)
Adalah sejumlah pay off yang kemungkinan hilang karena tidak terpilihnya suatu alternative atau tindakan dengan pay off terbesar bagi kejadian tidak pasti yang sebenarnya terjadi. EOL mempunyai prinsip meminimumkan kerugian karena pemilihan bukan keputusan terbaik.
Hasil yang terbaik dari setiap kejadian diberikan nilai 0, sedangkan untuk hasil yang lain adalah selisih antara nilai terbaik dengan nilai hasil pada peristiwa tersebut.
EOL Â Â = Â Â Â Â Opportunity loss x probabilitas suatu peristiwa
8. Pengolahan dan Uji Data
      Berdasarkan tingkat kenaikan harga yang terjadi di beberapa daerah maka saya mengambil kasus sebagai berikut :
Ibu Narni merupakan seorang ibu rumah tangga sekaligus pengusaha Aqiqah & Chatering, adanya kelonjakan harga pada cabai membuatnya harus menyeleksi dalam pembelian cabai. Untuk itu Ibu Narni menyeleksi beberapa tempat sehingga bisa mendapatkan harga cabai yang lebih rendah.Â
Diketahui bahwa harga cabai di Pasar Cisoka sebelum Pandemi Covid 19 yaitu Rp30.000/kg mengalami kenaikan harga hingga Bulan Desember ini mencapai Rp100.000/kg, kemudian harga cabai di pasar cikupa sebelum Pandemi Covid 19 yaitu Rp35.000/kg mengalami kenaikan harga hingga Bulan Desember ini mencapai Rp110.000/kg, kemudian di Pasar Rangkas sebelum pandemi Covid 19 yaitu Rp40.000/kg mengalami kenaikan harga hingga Bulan Desemebr ini mencapai Rp95.000/kg. jika kondisi baik dan buruk memberikan tingkat keuntungan yang berbeda dan probabilitas terjadinya kondisi baik adalah 0,5%, keputusan pemilihan pembeli mana yang paling menguntungkan?
Daerah
Baik
(P = 0,5)
Buruk
(P = 0,5)
OL Baik
OL Buruk
Pasar Cisoka
Rp30.000
Rp100.000
Rp10.000
Rp10.000
Pasar Cikupa
Rp35.000
Rp110.000
Rp5.000
Rp0
Pasar Rangak
Rp40.000
Rp95.000
Rp0
Rp15.000
Daerah
OL Baik
(P = 0,5)
OL Buruk
(P = 0,5)
Perhitungan EV
NILAI EOL
Pasar Cisoka
Rp10.000
Rp10.000
(10.000 x 0,5) + (10.000 x 0,5)
Rp10.000
Pasar Cikupa
Rp5.000
Rp0
(5.000 x 0,5) + (0 x 0,5)
Rp2.500
Pasar Rangak
Rp0
Rp15.000
(0 x 0,5) + (15.000 x 0,5)
Rp7.500
Berdasarkan nilai EOL, maka keputusan yang terbaik adalah membeli cabai di pasar cisoka yaitu  yang memiliki nilai EOL terendah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H