Mohon tunggu...
FEBRIAN GUSMAN
FEBRIAN GUSMAN Mohon Tunggu... Mahasiswa - Orang biasa biasa saja

Mahasiswa dan pekerja dadakan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dua Sisi dari Media Baru, Media 4.0 (Media Sosial)

11 Juli 2021   21:00 Diperbarui: 11 Juli 2021   21:09 233
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Media baru (new media) adalah sebuah terminologi untuk menjelaskan konvergensi antara teknologi komunikasi digital yang terkomputerisasi serta terhubung ke dalam jaringan.

Media baru adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan informasi (perantara) dari sumber informasi kepada penerima informasi. "Media baru memiliki dua unsur utama yakni digitalisasi dan konvergensi. Internet merupakan bukti konvergensi karena menggabungkan beberapa fungsi media lain seperti audio, video, dan teks" (McQuail's, 2006:26). Berikut ini adalah contoh teknologi yang termasuk media baru yaitu: (a) Internet dan website, (b) Televisi digital/ plasma TV, (c) Digital cinema/3D cinema, (d) Superkomputer/laptop, (e) DVD/CD/blue ray, (f) MP3 player, (g) Ponsel/PDA phone, (h) Video game, (i) RSS feed, (j) Streaming Video, dan lain-lain (Kompasiana, 2010).
Mengutip dari kutipan diatas. Saya berpendapat bahwasannya media baru dimasa sekarang memang wajib diketahui dan digunakan oleh banyak individu dalam aktivitasnya kesehariannya. Dengan alasan kerena babak baru bagi evolusi serta revolusi dalam beradaban dan perkembangan ilmu pengetahuan, dengan tujuan untuk mempermudah dan mempercepat proses aktivitas kehidupan manusia.
Tentunya media baru ini memiliki perbedaan yang sangat mencolok di bandingkan dengan media konvensional. Perbedaan tersebut terlihat dari waktu dalam menyajikan informasi. Di media baru ini siapapun yang bisa menggunakannya. Mereka adalah penyebar informasi yang cepat. Cukup dengan alat eloktronik di tanggannya dan media digital sebagai wadahnya serta koneksi internet untuk menyabar luaskan informasi yang terbaru yang inggin di sampaikan ataupun yang ingin dapatkan.
Pastinya. Media baru ini, sangat bermanfaat bagi saya sendiri. Karena media baru ini mampu mempermudah saya dalam beraktivitas. Ibarat slogan "all in one", semuanya tersaji dalam satu tempat.
Untuk lebih memperkuatnnya saya akan mengutip kutipan dari kompasiana. Manfaat media baru adalah memudahkan seseorang untuk memperoleh suatu hal yang diinginkannya, seperti: (a) arus informasi yang dapat dengan mudah dan cepat diakses di mana saja dan kapan saja, (b) sebagai media transaksi jual beli, (c) sebagai media hiburan, contohnya game online, jejaring sosial, streaming video, dan lain-lain, (d) sebagai media komunikasi yang efisien, (e) sarana pendidikan dengan adanya buku digital (Kompasiana,2010).

 Selajutnya, apa sih pontensi yang akan di peroleh dari media baru ini kedepannya, pasti ini ini pontensi bagi saya sendiri. Saya melihat media baru ini tidak lagi menjadi nomor sekian kian kian dalam kehidupan sehari-hari. Tetapi media baru ini mampu menjadi sesuatu yang penting terutama bagi saya sendiri. Maka dari itu, sayang sekali jika saya tidak mencoba mengubah media baru ini sebagai penunjang dan juga wadah bagi saya menyalurkan kata demi kata dari saya. Ya walaupun tidak penting untuk dibaca juga sih, setidaknya waktu saya berguna aja gitu. Baik bagi saya sendiri dan syukur alhamdulillah bagi orang orang di sekitar saya. Dan juga saya media baru ini akan saya gunakan dalam kegiatan menjual produk yang saya akan pasarkan, karena saya melihat pontesi yang kuat dalam proses interaksi yang simple dan mudah baik saya dengan komsumen dan konsumen dengan saya. Hal lainnya maraknya pasar online pada era sekarang ini membuat diri saya yang biasa-biasa ini membuat suautu gebrakan atau dorangan atau inovasi (ya apapun itu) untuk berubah menjadi 'power ranger ' eh menjadi  luar biasa maksudnya.
Media baru sejatinya sudah cukup lama muncul dari peradaban ini. Tetapi nyatanya media baru masih cukup sulit bagi seluruh lapisan masyarakat untuk mengaksesnya. Oleh karena itu, mungkin personal saya atapun orang orang di luar sana. Mampu menciptakan seseuatu bagi seluruh lapisan masyarkat khususnya di indonesia agar dapat mengakses dengan mudah media baru ini, Kapan pun dan dimana pun. Sehingga tidak ada lagi berbedaan atapun ketertinggalan yang di rasakan oleh sejumlah orang yang merasa.
Terakhir, saya ingin menyapaikan pesan untuk pribadi saya sendiri yang belum menjadi superman dan untuk semua insan bukan sapi. Bijaklah dalam bertutur kata di media baru ini, tetaplah menciptkan proses interaksi yang nyata jangan di manupulasi, dan berkarya sebaik- baiknya dan sebanyak -banyak dengan media baru ini. Mungkin saya atau yang lainnya, baru menyadari suatu hal yang baru ini dan merasakan dampak positifnya dalam waktu yang dekat ini. Tetapi saya percaya media baru ini akan menjadi hal yang lebih besar dari sekarang.

Terakhir kedua, saya ingin menyampaikan kata nan elok dan indah "lebih baik saling menguatkan di dalam media baru ini, daripada saling memaki didalamnya. Ntar takutnya kena teror terus kena serangan jantung. Kan enggak lucu dalam sejarah ini".  Seperti lagu fourtwnty "sembiru yang dulu, biarlah berlalu. Berkarya bersama hati, kita ini insan bukan se ekor sapi".

 Yang terakhir itu pembahasan mengenai media baru lho ya,pembahasan pada kesempatan kali ini berakhir gaisss. Hahhahaha. Media baru, media 4.0 (medi sosial) sejatinya merupakan hal yang memiliki dampak yang sama. Hanya saja, istilah kata yang membuat kedua berbeda."ini menurut ku lho ya". Lantas cara yang bagaimana sih agar kita bisa mengendalikan dan sadar akan penggunaan media baru, media 4.0 (media sosial)?. 

Yang pertama, menurut saya, kita seharusnya mengatur waktu dalam beraktivitas sehari-hari. Ketika kita merasa sudah terlalu lama melihat layar teknologi digital, kita seharusnya mengistirahat mesin teknologi tersebut. Inggat waktu itu harus bervariasi bukan?. 

Terus yang kedua. Menurut saya, kita seharusnya membiasakan kembali berinteraksi secara luring. Tidak kangen apa? Dengan suanasa nyata yang dirasakan oleh interaksi luring tersebut?. Nah dalam hal ini memang banyak pendapat yang pro dan kontra. Tapi saya merasa hal tersebut penting untuk di ketahui secara luas.  Dengan alasan, budaya kita tu belum siap merima gaya hidup baru seperti sekarang ini. Kenapa begitu? Karena kita terhambat dengan kurang merata askses media tersebut di berbagai daerah negara kita. 

Kedua hal yang saya paparka sebelumya, coba deh sama-sama kita telaah lagi. Menurut saya, itu adalah fakta yang benar-benar ada dalam kehidupan kita. Saya tidak memaksanakan harus setuju dengan pendapat saya tersebut, setidak nya di baca dan bisa menerima dulu aja deh gaiss. Saya akan merasa sangat senang lho gaiss. 

Mungkin cukup sekian dari saya mengenai media baru, media 4.0 (media sosial). Saya sudah merasa pusing dan lapar gaiss, mau makan dulu giass. Jangan lupa di sebar luaskan dan dibaca secara menyuluruh ya gaiss. Kalo terdapat kesahalan penulisan kata-kata tolong di maklumkan ya gais. See you gaiss.. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun