Mohon tunggu...
Febriana Saputri
Febriana Saputri Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta

Baca buku Nonton film Rebahan Makan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Penguatan Spiritualisasi dalam Mukadimah Anggaran Dasar Muhammadiyah (MADM)

9 November 2024   19:42 Diperbarui: 9 November 2024   19:42 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Mukadimah Anggaran Dasar Muhammadiyah (MADM) adalah pengantar penting dalam memahami visi dan misi Muhammadiyah sebagai organisasi Islam di Indonesia. Mukadimah ini disusun untuk mengingatkan anggota Muhammadiyah agar tidak hanya berfokus pada aspek kuantitatif, tetapi juga memperkuat kualitas spiritual. Seiring berkembangnya Muhammadiyah, terjadi peningkatan jumlah anggota, tetapi kualitas spiritual dan keagamaan justru menurun. Banyak anggota lebih mengejar kepentingan pribadi daripada mendalami aspek keagamaan yang menjadi dasar perjuangan Muhammadiyah. Hal ini memicu Ki Bagus Hadikusumo, seorang tokoh Muhammadiyah, untuk memberikan nasihat yang bertujuan mengajak anggota kembali kepada ajaran Islam yang murni sesuai Al-Quran dan Sunnah.

Sejarah Penyusunan Mukadimah Anggaran Dasar Muhammadiyah

Mukadimah ini bukan hanya sekadar pendahuluan, melainkan hasil perenungan dan refleksi mendalam dari Ki Bagus Hadikusumo terhadap pemikiran pendiri Muhammadiyah, KH. Ahmad Dahlan. Disusun pada tahun 1951, Mukadimah ini lahir sebagai respon atas berbagai perubahan yang terjadi dalam masyarakat Muhammadiyah. Beberapa faktor yang mempengaruhi penyusunan Mukadimah ini adalah belum adanya rumusan resmi terkait dasar perjuangan Muhammadiyah, penurunan kualitas spiritual, dan pengaruh luar yang merusak pemikiran umat. Selain itu, terdapat dorongan dari pembukaan Undang-Undang Dasar Republik Indonesia 1945 yang menjadi inspirasi penting. Mukadimah ini bertujuan untuk memperjelas ideologi Muhammadiyah, dengan tujuan membentuk "masyarakat Islam yang sebenar-benarnya," sebagaimana dirumuskan pada tahun 1946.

Hakikat dan Fungsi Mukadimah Anggaran Dasar Muhammadiyah

Mukadimah ini merupakan penjabaran dari ajaran Al-Quran dan Sunnah yang mengingatkan manusia untuk beribadah kepada Allah SWT, beramal, dan berjuang. Fungsi Mukadimah sebagai asas organisasi Muhammadiyah memberikan fondasi bagi anggota untuk tetap berpegang pada ajaran Islam. Secara hakikat, Mukadimah ini menegaskan bahwa manusia memiliki dua kedudukan penting, yaitu sebagai hamba Allah dan sebagai khalifah di muka bumi. Kedua peran ini memberi tanggung jawab besar kepada manusia untuk menjalankan tugasnya di dunia sebagai pemimpin bagi diri sendiri dan lingkungannya. Dengan kedudukan ini, manusia dituntut untuk beribadah kepada Allah dan mengikuti segala perintah-Nya.

 Isi Mukadimah Anggaran Dasar Muhammadiyah

Mukadimah ini dimulai dengan membaca surat Al-Fatihah sebagai pengantar. Hal ini menunjukkan komitmen Muhammadiyah untuk mengawali setiap tindakan dengan mengingat Allah. Setelah itu, Mukadimah ini menguraikan konsep ketuhanan yang menegaskan bahwa Tuhan hanya satu, yaitu Allah. Setiap manusia harus tunduk dan patuh kepada-Nya. Mukadimah ini juga menekankan pentingnya hidup bermasyarakat, mengikuti sunnah para nabi, dan menjunjung tinggi hukum Allah sebagai panduan hidup.

Pokok-Pokok Pikiran dalam Mukadimah Anggaran Dasar Muhammadiyah

Mukadimah ini berisi tujuh pokok pikiran utama yang menjadi fondasi pemikiran Muhammadiyah:

1. Tauhid -- Hidup manusia harus berdasar pada keyakinan bahwa Allah adalah satu-satunya Tuhan. Setiap ibadah dan kepatuhan harus ditujukan hanya kepada Allah.

   

2. Kehidupan Bermasyarakat -- Manusia adalah makhluk sosial yang membutuhkan interaksi dan kerja sama. Dalam kehidupan bermasyarakat, umat Islam harus menjalin persaudaraan, keadilan, dan gotong royong.

   

3. Kehidupan yang Berlandaskan Hukum Allah -- Hanya hukum Allah yang bisa dijadikan pedoman untuk membentuk pribadi yang berakhlak mulia dan menjaga ketertiban hidup bersama. Ini adalah kunci menuju kebahagiaan di dunia dan akhirat.

   

4. Menegakkan Agama Islam -- Muhammadiyah menganggap penting untuk menegakkan agama Islam sebagai bentuk ibadah. Dalam hal ini, Muhammadiyah berupaya untuk mewujudkan masyarakat yang berlandaskan Islam.

5. Mengikuti Teladan Para Nabi -- Perjuangan Muhammadiyah didasarkan pada teladan yang diberikan oleh para nabi, khususnya Nabi Muhammad SAW. Umat Islam harus mengikuti jejak para nabi dalam menegakkan kebenaran dan keadilan.

6. Berorganisasi untuk Mewujudkan Cita-Cita Muhammadiyah -- Muhammadiyah meyakini bahwa perjuangan untuk mencapai tujuannya harus dilakukan secara terorganisir. Melalui organisasi, Muhammadiyah dapat mencapai tujuan yang diharapkan.

7. Mewujudkan Masyarakat Islam yang Sebenarnya -- Tujuan utama Muhammadiyah adalah membentuk masyarakat Islam yang sesuai dengan ajaran Al-Quran dan Sunnah. Cita-cita ini membutuhkan kerja sama dan usaha yang terus-menerus.

Identitas dan Asas Muhammadiyah

Dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) Muhammadiyah, identitas dan asas Muhammadiyah ditegaskan sebagai gerakan Islam yang menyerukan amar ma'ruf nahi munkar dan tajdid. Amar ma'ruf nahi munkar adalah gerakan mengajak kepada kebaikan dan mencegah kemungkaran. Prinsip ini didasarkan pada Al-Quran dan Sunnah. Muhammadiyah juga berkomitmen untuk memperbaharui (tajdid) ajaran-ajaran yang dianggap kurang relevan dengan perkembangan zaman. Gerakan ini dilakukan dengan metode yang baik, menggunakan nasihat dan diskusi yang hikmah.

Sebagai sebuah organisasi, Muhammadiyah juga memiliki struktur kepemimpinan yang berjenjang, dari pusat hingga ranting. Hal ini memungkinkan setiap anggota untuk ikut berpartisipasi dalam setiap kegiatan yang diadakan. Struktur ini juga memperkuat jaringan dan memungkinkan Muhammadiyah untuk mencapai tujuannya secara efektif.

Pentingnya Mukadimah Anggaran Dasar Muhammadiyah

Mukadimah ini merupakan salah satu dokumen penting dalam Muhammadiyah karena mengandung nilai-nilai dan ajaran yang mendasar. Mukadimah ini juga berfungsi sebagai pedoman bagi setiap anggota untuk tetap teguh dalam keyakinan mereka kepada Allah dan mengedepankan nilai-nilai Islam dalam kehidupan sehari-hari. Di samping itu, Mukadimah ini mengingatkan bahwa perjuangan Muhammadiyah adalah untuk mencapai rida Allah, bukan sekadar meraih keuntungan duniawi. Ini menjadi pengingat penting bagi anggota Muhammadiyah agar tidak terjebak dalam kesibukan dunia dan selalu ingat pada tujuan utama hidup sebagai hamba Allah.

Dengan memahami dan mengamalkan isi Mukadimah ini, Muhammadiyah berharap setiap anggotanya dapat menjadi individu yang taat beragama, memiliki integritas moral, dan berperan aktif dalam menciptakan masyarakat yang sejahtera. Mukadimah Anggaran Dasar Muhammadiyah menjadi pengingat bahwa tujuan akhir Muhammadiyah adalah meraih kebahagiaan dan kesejahteraan yang diridai Allah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun