Mohon tunggu...
Febriana Dwi Ambaryani
Febriana Dwi Ambaryani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

konten makanan dan kesehatan politik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Membangun Negara melalui Partai Politik, antara Aspirasi dan Realita

24 November 2024   15:50 Diperbarui: 24 November 2024   15:50 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
( Foto pertanyaan 9 (Sumber : Kuesioner))

 Pendahuluan

Kehadiran partai politik adalah refleksi tingkat partisipasi masyarakat dalam proses politik dan pemerintahan. Dilihat secara teoritik, semakin banyaknya partai politik akan meningkatkan kesempatan bagi seluruh rakyat untuk berpartisipasi dalam menyampaikan aspirasi dan kepentingan mereka serta mencari peluang untuk memperjuangkan hak-hak politik dan menjalankan tanggung jawab sebagai warga negara. Partai politik sering kali dijadikan media penyampaian mengenai aspirasi oleh masyarakat tetapi realita pelaksanaanya tidak terjadi. Peran aspirasi politik yang dilakukan oleh  partai politik yakni menyampaikan aspirasi dan kepentingan seluruh masyarakat lewat proses perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi pembangunan dan pelaksanaan pemerintahan. Alasan utama  peran tersebut belum terlaksana dengan baik setelah ditelusuri dari ketentuan Undang Undang No. 2 Tahun 2011 yang merupakan perubahan dari Undang Undang No. 2 Tahun 2008 Tentang Partai Politik. Dalam undang --undang tersebut tidak adanya pemberian peluang fungsi peran partai politik di pemerintahan. Kebanyakan masyarakat berasumsi bahwa penyampaian aspirasi yang diberikan oleh partai politik akan membawa perubahan yang signifikan namun realita yang terjadi dilapangan tidak sesuai. Dalam partai politik itu terdapat tanggung jawab dalam membangun demokrasi Negara yang berdasarkan komunikasi antara masyarakat dengan pemerintah berdasarkan kebijakannya. Artikel ini akan membahas membangun negara lewat partai politik antara aspirasi dan realita yang terjadi.

  • Metodologi penelitian

Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kualitatif dan kuantitatif.metode kualitatif  ini dilakukan  dengan mengumpulkan data numerik, penelitian kualitatif ini membantu menghasilkan hipotesis untuk menyelidiki dan memahami data kuantitatif lebih lanjut diambil  dengan  menganalisis data yang bukan dalam bentuk angka, seperti teks, video, atau audio untuk memahami suatu konsep, pendapat, maupun pengalaman.Metode penelitian kuantitatif adalah metode yang mengandalkan pengukuran objektif dan analisis matematis (statistik) terhadap sampel data yang diperoleh melalui kuesioner, jejak pendapat, tes, atau instrumen penelitian lainnya untuk membuktikan atau menguji hipotesis (dugaan sementara) yang diajukan dalam penelitian.Penelitian yang kami lakukan adalah dengan metode kuantitatif dilakukan dalam bentuk kuisioner yang dibagikan kepada reponden terdiri dari 31 mahasiswa yang tergolong generasi muda(Kustiawan et al., 2022).

       Dari data yang kami peroleh melalui proses  penelitian kuanitatif selanjutnya kami tindak lanjuti dengan menganalisis data agar data-data yang terkait dengan hasil kuisioner yang kami teleiti yaitu membangun negara melalui partai polotik antara aspirasi dan realita mengahsilkan bahwa hasil yang  responden berikan lebih dominan ke kontra.Dari data yang kami teliti dari hasil yang responden yang tertinggi yaitu ''apakah program yang disampaikan suatu partai politik menjalankan  kinerja terbaik untuk masyarakatnya'' 54,8% dan juga dari data yang kami dapat dari yang terendah yaitu dengan  responden '' meberikan pernyataan tidak atau kontra dan menurut anda apakah partai politik berkontribusi dalam pembanguna demokrasi''sebanyak 12,9%.Dengan begitu dapat kami simpulkan bahwa responden lebih dominan ke kontra.

  • Pembahasan

Di dalam sistemnya  partai politik berperan sebagai alat untuk melaksanakan dan mengomunikasikan kepentingan masyarakat kepada pemerintah dalam bentuk dukungan,

keluhan, atau tuntutan. Peran partai politik  sendiri untuk mengatur  kepentingan masyarakat dan mengarahkan kebijakan pemerintah menjadi semakin penting. Namun banyak hal yang perlu di garis bawahi bahwasannya penyampaian aspirasi masyarakat melalui partai politik kurang dari segi pencapaian hasil dimana pada kuisoner berikut mayoritas masyarakat menyatakan bahwa aspirasi mereka tidak tersampaikan kepada pemerintahan.

Menurut data, responden menunjukkan 87,1% setuju bahwan partai politik itu berkontribusi dalam pembangunan demokrasi karena keterlibatan partai politik dalam pembangunan sistem dekomrasi berperan penting dalam konteks hukum tata negara. Politik memiliki dampak yang signifikan terhadap pembentukan hukum di Indonesia. Dampak ini semakin terlihat melalui regulasi yang ditetapkan oleh lembaga politik yang sangat dipengaruhi oleh kekuatan politik. Peran wakil rakyat yang terpilih melalui mekanisme demokrasi, baik dalam struktur maupun infrastruktur, sangat penting untuk memahami norma-norma, kaidah-kaidah, serta kepentingan dan kebutuhan masyarakat agar nilai-nilai tersebut dapat menjadi hukum positif. Oleh karena itu pentingnya dalam partai politik berkontribusi dalam pembangunan demokrasi untuk mencegah penyalahgunaan kekuasaan.

( Foto pertanyaan 2 (Sumber : Kuesioner ))
( Foto pertanyaan 2 (Sumber : Kuesioner ))

Dalam meningkatkan kepercayan masyarakat dalam partai politik terhadap pemerintah di Indonesia bahwa responden dalam data menunjukkan 71% setuju dalam partai politik tersebut karena pendidikan partai politik itu merupakan hal terpenting dalam masyarakat agar mendapatkan bagaimana dewasa secara politik bukan tentang hukum saja. Dalam mobilisasi politik ini juga memberikan penggerak utama dalam kampanye untuk memberikan informasi dengan memberikan edukasi agar masyarakat bisa memahami dan dapat berpikir kritis dalam meemilih. Partai politik ini menjadi jembatan antara masyarakat dengan pemerintah.

( Foto pertanyaan 3 (Sumber : Kuesioner ))
( Foto pertanyaan 3 (Sumber : Kuesioner ))

Adapun program yang di sampaikan oleh partai politik dalam menjalankan kinerja terbaik bagi masyarakat pada data responden 42,25% setuju sedangkan 54,4% tidak setuju, dimana itu menunjukkan bahwan mayoritas responden tidak memiliki rasa puas terhadap program yang di berikan partai politik. Ketidaksetujuan ini di sebabkan oleh factor kurangnya pelaksanaan program secara efektif ataupun pengalaman negatif terhadap kebijakan yang di tetepkan. Dan juga partai politik dalam kepentingan kinerjanya hanya jangka pendek dan memanfaatkan kekuasaan di bandingkan mengabdi kepada masyarakat. Berjangka pendek Hal ini menunjukan bahwa masyarakat cenderung tidak percaya dan ragu akan adanya perubahan melalui program yang di berikan oleh partai politik(Arifah et al., 2024).

4. Menurut anda bagaimana sesuai atau tidaknya program yang disampaikan suatu partai politik membawa pengaruh besar bagi Masyarakat

Dalam penyampaian program suatu partai politik bertujuan untuk kesejahteraan masyarakat, namun pada dasarnya dari pandangan masyarakat sendiri program partai politik ternyata tidak sesuai  bahkan tidak terealisasikan. Menurut dari beberapa respondent, Program yang disampaikan partai politik justru hanya sebagai janji manis dari partai politik,masyarakat merasa bahwa program tersebut hanya dijadikan anak tangga oleh suatu partai politik, bukan sebagai prioritas utama untuk masyarakat. Namun masyarakat juga mengganggap program partai politik mempunyai dampak besar sesuai dengan penyampaian program tersebut penyesuaian program pada masyarakat ternyata juga menjadi kunci kepuasan dan bukti nyata adanya program yang diusungkan oleh partai politik.Sehingga peran dalam penyamapain aspirasi masyarakat perlu untuk didengar kemudian nantinya bisa dirancang program yang sesuai dengan keadaan suatu populasi masyarakat. Menurut (Rahayu et al., 2024) Banyak partai politik sering kali lebih mengutamakan kepentingan pribadi dan kelompok tertentu, sehingga sering kali mengabaikan harapan masyarakat secara umum. Situasi ini menyebabkan adanya jurang pemisah antara tujuan partai dan kebutuhan rakyat.

( Foto pertanyaan 5 (Sumber : Kuesioner))
( Foto pertanyaan 5 (Sumber : Kuesioner))

Partai Politik kendaraan menuju kekuasaan,dalam menjalankan tugasnya partai politik seringkali mengabaikan tanggung jawabnya dalam melayani publik  dan selalu menarik simpati, partai politik  cenderung hanya terfokuskan pada kepentingan pribadi dari partai-partainya sendiri untuk mendapatkan kekuasaan.indikator tersebut dapat dilihat dari hal berikut:

Setiap partai politik hanya menyampaikan gagasan-gagasan dan janji-janji kepada masyarakat untuk membangun kemajuan pada daerah daerah tertentu yang pada akhirnya hal itu hanya  semata mata untuk mendapatkan simpati dan dukungan untuk terpilih dan  memperoleh kekuasaan  tersendiri.Dalam hal itu data survey kuesioner menunjukkan  bahwa mayoritas  masyarakat  sebesar 64,5% setuju bahwa partai politik hanya sekedar kendaran menuju  kekuasaan  dan   melupakan tujuan sebenernya dalam membangun masyarakat bahkan mengabaikan gagasan gagasan yang disampaikan oleh masyarakat tanpa menepatinya.Hal tersebut juga didukung oleh pernyataan pada buku sistem politik yang ditulis oleh Dr. Drs. Muhadam Labolo M.Si dan Dr. Ahmad Averus, S.STP., M.Si bahwa partai politik dapat mendapatkan kekuasaan tersendiri dengan penekanan penekanan  dalam program program kerjanya terhadap masyrakat dengan kebijakan  tertentu untuk mendapatkan keuntungan kekuasaan partai politik.

( Foto pertanyaan 6 (Sumber : Kuesioner))
( Foto pertanyaan 6 (Sumber : Kuesioner))

Partai politik media penyampaian aspirasi, dalam hal ini partai politik berperan dalam media penyampaian aspirasi dari masyarakat yang akan disampaikan kepada pemerintah. Aspirasi yang disampaikan oleh masyarakat ini akan ditampung oleh partai politik  sebagai media untuk mengetahui apa yang di inginkan warga sebenernya.hal ini ditunjukan oleh :

dari data kuesioner mayoritas responden yang berasal dari mahasiswa sampai para pekerja  hampir mencapai 100% bahwa mereka setuju  partai politik digunakan sebagai media penyampaian aspirasi dari warga kepada pihak pemerintah. hal ini menunjukkan bahwa masyarakat sudah memiliki kesempatan untuk berpartisipasi dalam menyampaikan aspirasi aspirasinya kepada partai politik dan  menunjukkan sudah ada kesempatan berkomentar dan menyampaikan gagasan aspirasi. Namun sebagian kecil ada responden yang tidak setuju terkait partai politik  sebagai media untuk menyampaikan aspirasi disebabkan oleh kurangnya peran aktif mereka sebagai waega negara menyampaikan gagasan dan pemikiran mereka terhadap negara. Partai politik sudah seharusnya menjalankan tugas mereka sebagai penampung aspirasi dan kebutuhan masyarakat, bahkan partai politik juga sudah sewajarnya memiliki tanggung jawab dengan memperjuangkan aspirasi  masyarakat dan  membuat masyarakat bisa merasakan aspirasinya didengar dengan adanya  perangkat  ataupun platform yang bisa dengan mudahnya mengekspresikan aspirasinya  untuk demokrasi yang adil(Labolo & Averus, 2022).

( Foto pertanyaan 7 (Sumber : Kuesioner))
( Foto pertanyaan 7 (Sumber : Kuesioner))

Dapat disimpulkan bahwa, sebagian besar responden (71%) berpendapat bahwa partai politik sering terlibat dalam kampanye politik negatif yang mengadu domba masyarakat.Sementara 29% responden menyatakan "Tidak" atau tidak setuju dengan pernyataan tersebut. Grafik ini menunjukkan bahwa mayoritas responden memandang keterlibatan partai politik dalam kampanye negatif yang memicu perpecahan di masyarakat sebagai suatu permasalahan yang sering terjadi. Hal ini sejalan dengan temuan sebelumnya terkait peran partai politik yang dapat memperburuk situasi konflik politik di Indonesia. Secara keseluruhan, data ini mengindikasikan adanya keprihatinan di kalangan responden mengenai praktik-praktik politik yang dinilai kurang konstruktif dan merugikan bagi kepentingan publik.

( Foto pertanyaan 8 (Sumber : Kuesioner))
( Foto pertanyaan 8 (Sumber : Kuesioner))


Berdasarkan grafik lingkaran, dapat disimpulkan bahwa: Mayoritas responden (61,3%) berpendapat bahwa adanya peran partai politik dapat memperburuk situasi konflik politik di Indonesia.Sementara 38,7% Partai politik dapat membawa dampak positif dalam pembangunan negara jika program yang dilaksanakan baik dan bertanggung jawab. Mereka berfungsi sebagai saluran untuk menyalurkan aspirasi masyarakat, memastikan kepentingan publik terwakili dalam kebijakan,responden menyatakan "Tidak" atau tidak setuju dengan pernyataan tersebut. Grafik ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden memandang adanya peran partai politik sebagai faktor yang dapat memperburuk situasi konflik politik di Indonesia. Hal ini sejalan dengan temuan sebelumnya terkait komunikasi yang buruk antara partai politik dan konstituen mereka menjadi potensi penyebab ketegangan antara aspirasi masyarakat dan kebijakan partai.

( Foto pertanyaan 9 (Sumber : Kuesioner))
( Foto pertanyaan 9 (Sumber : Kuesioner))

Berdasarkan data dalam grafik lingkaran, dapat disimpulkan bahwa: Mayoritas responden (61,3%) berpendapat bahwa komunikasi yang buruk antara partai politik dan konstituen mereka dapat menyebabkan ketegangan antara aspirasi masyarakat dan kebijakan partai.Sebanyak 38,7% responden menyatakan "Tidak" atau tidak setuju dengan pernyataan tersebut.Hanya sebagian kecil responden (0%) yang menjawab "Mungkin" atau tidak yakin.Secara keseluruhan, grafik ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden memandang komunikasi yang buruk antara partai politik dan konstituen mereka sebagai faktor yang dapat menimbulkan kesenjangan antara aspirasi masyarakat dan kebijakan partai.

10. Bagaimana pendapat anda jika menyetujui bahwasannya partai politik dalam negara itu membawa dampak positif dalam membangun negara dan memperkuat demokrasi. 

Namun, kenyataan menunjukkan bahwa banyak partai politik digunakan sebagai alat untuk memperoleh kekuasaan pribadi atau golongan, yang dapat menghambat pembangunan. Keberhasilan partai politik sangat bergantung pada kualitas organisasi dan komitmen anggotanya. Dalam konteks ini, partai politik yang jujur dan transparan dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah dan mendorong partisipasi aktif. Meskipun ada tantangan dan potensi dampak negatif, seperti korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan, partai politik tetap memiliki potensi besar untuk berkontribusi positif terhadap pembangunan negara jika mereka menjalankan fungsi mereka dengan baik. 

  • Kesimpulan

Berdasarkan data kuesioner diatas menunjunkan bahwa peran politik terhadap masyarakat masih di anggap kurang menonjolkan aksi nyata dari misi yang mereka sampaikan. Dimana instansi partai politik hanaya berfokus pada kepentingan pribadi tanpa mwujudkan aspirasi masyarakatnya. Dalam pelaksanaan program yg di sampaikan juga ternyata banyak masyarakat yang masih menganggap bahwa kurangnya efektivitas pelaksanaan program yang negatif. Partai politik dianggap berorientasi pada kepentingan jangka pendek dan memanfaatkan kekuasaannya dengan alih-alih berkomitmen mengabdi pada msayarakat. Dari hal tersebut berdampak pada menurunya rasa tidak percaya dan ragu akan perubahan positif memalui program yang di berikan. Namun sebagian masyarakat juga masih menganggap program partai politik tersebut benar tersalurkan untuk masyarakat.

  • Daftar pustaka

Arifah, Y. N., Khasanah, D. M., Yuliana, C. G., Ghafur, A. F., Fernanda, N., Arifin, R. A., & Hadji, K. (2024). Kontribusi Partai Politik Terhadap Pembangunan Demokrasi Dalam Perspektif Hukum Tata Negara. Amandemen: Jurnal Ilmu Pertahanan, Politik Dan Hukum Indonesia, 1(3), 26--43. https://doi.org/10.62383/amandemen.v1i3.240

Kustiawan, W., Ramadhani, K. R., Damanik, S. V., & Muharramsyah, A. (2022). Pengaruh Iklan Politik Dalam Mengambil Aspirasi Rakyat. SIBATIK JOURNAL: Jurnal Ilmiah Bidang Sosial, Ekonomi, Budaya, Teknologi, Dan Pendidikan, 1(8), 1371--1380. https://doi.org/10.54443/sibatik.v1i8.178

Labolo, M., & Averus, A. (2022). Sistem Politik Suatu Pengantar.

Rahayu, N. P., Ayuningsih, N., & Aulia, V. (2024). Partai Politik dan Representasi Kepentingan: Analisis Peran Partai dalam Mewakili Beragam Kelompok Masyarakat. Jurnal ..., 1(3), 558--569. https://ejurnal.kampusakademik.co.id/index.php/jmia/article/view/1572%0Ahttps://ejurnal.kampusakademik.co.id/index.php/jmia/article/download/1572/1451

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun