Mohon tunggu...
Febrian Adi Prasetyo
Febrian Adi Prasetyo Mohon Tunggu... Editor - MAHASISWA

SEPAK BOLA

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Media Sosial, Hoax, Hate Speech, dan Etika

22 Januari 2024   07:57 Diperbarui: 22 Januari 2024   08:02 425
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Media sosial, atau sering disebut sosial media, ialah suatu platform digital atau layanan daring yang digunakan secara online. Platform ini memungkinkan interaksi manusia tanpa terbatas oleh ruang dan waktu, membagikan foto, video dan suatu informasi secara pribadi maupun secara luas kepada halayak ramai, Contoh media sosial termasuk Facebook, Twitter (X), Instagram dan lain lainnya. Media sosial memiliki peranan sebagai alat komunikasi jarak jauh yang efisien melalui perangkat khusus yang terkoneksi dengan internet. Selain itu, media sosial juga berfungsi sebagai wadah untuk mempererat hubungan sosial antarindividu dan kelompok.

Namun tidak jarang juga media sosial disalah gunakan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab seperti menyebarkan hoax, ujaran kebencian, dan hal negatif lainnya.

Banyaknya isu media sosial yang bertebaran yang pertama kita akan membahas hoax (berita bohong). Berita bohong atau yang lebih dikenal dengan Hoax adalah salah satu bentuk penyalahgunaan media sosial yang sering kita gunakan, menyebarkan informasi yang tidak benar, tetapi di buat seolah olah berita tersebut benar adanya yang akan berakhir menggiring opini negatif pada siapapun yang melihat atau bahkan membaca berita tersebut.

Kita sebagai generasi muda harus lebih bijak dalam menggunakan media sosial serta lebih cermat dalam menanggapi berita yang beredar dan lebih berhati-hati dalam menyebarkan berita. Jika mendapatkan informasi atau berita lebih baik mencari kebenarannya terlebih dahulu agar tidak menimbulkan berita Hoax, Menurut Kementrian Komunikasi dan Informasi berikut cara mengatasi berita Hoax :

a. Verifikasi Informasi

b. Periksa fakta (fact-checking)

c. Edukasi media literasi

d. Hati-hati dengan sumber yang tidak dikenali

e. Perhatikan judul yang sensasional

f. Gunakan sumber berita terpercaya

g. Ajarkan orang lain

h. Laporkan berita hoax

Dengan menerapkan langkah-langkah ini, anda dapat membantu mengurangi penyebaran berita hoax dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya mendapatkan informasi dari sumber yang dapat dipercaya.

Lalu bagaimana jika kita menemukan berita hoax? Apa yang harus dilakukan?, ketika menerima berita dari suatu artikel, penting untuk memeriksa tautan yang terkait. Apabila kita menemukan berita yang diduga sebagai hoax dan memiliki potensi untuk merusak persatuan bangsa, segera sampaikan laporan anda kepada Kementrian Komunikasi dan Informatika (KOMINFO). Kita dapat menghubungi ponsel resmi KOMINFO melalui alamat email aduankonten@mail.kominfo.go.id tidak perlu cemas bahwa data atau informasi kita akan tersebar karena identitas pelapor akan dirahasiakan.

Selanjutnya yang akan dibahas adalah Hate Speech atau ujaran kebencian, merujuk pada jenis komunikasi verbal, tulisa, atau perilaku yang menyebarkan atau mengandung sikap atau tindakan benci, diskriminatif, atau merendahkan terhadap individu atau kelompok berdasarkan karakteristik tertentu seperti ras, agama, etnis, genre, orientasi seksual, atau atributlainnya. Tujuan utama dari hate speech adalah menargetkan dan merendahkan kelompok tertentu dengan maksud menciptakan ketidaksetaraan, diskriminasi, atau bahkan kekerasan terhadap mereka. Biasanya hal ini sering di temukan pada kolom komentar media sosial selebritis, artis, conten creator dan pablik figure lainnya.

Banyak faktor -- faktor yang menyebabkan seseorang melakukan hate speech yaitu faktor psikologi atau kejiwaan yaitu daya emosional yang tinggi, serta faktor saran, fasilitas dan kemajuan teknologi. Hal ini tidak hanya terjadi pada orang dewasa melainkan anak kecil dan remaja pun tidak jarang sering melakukan hate speech salah satu faktornya dikarenakan menggunakan smartphone tanpa pengawasan dari orang tua yang mengakibatkan mereka bisa membuka platform yang seharusnya belum mereka tonton serta mencontoh hal tersebut. Namun, bukan berarti hal tersebut bisa dilakukan secara bebas oleh orang dewasa bagaimanapun hate speech bukan hal positif yang bisa dilakukan kapan saja karena akan berdampak buruk pada penerima hate speech.

Dampak yang akan ditimbulam dari hate speech adalah:

  • Diskriminasi dan Penindasan
  • Ketegangan Sosial
  • Kekerasan Fisik
  • Ketidaksetaraan dan Pembatasan Hak
  • Ketidakamanan Psikologis (setres, depresi, dan kecemasan)

Tidak jarang hate speech menggiring opini orang lain untuk ikut mengirimkan hate speech juga. Hal yang perlu dilakukan oleh orang yang mendapatkan hate speech adalah

  • Jangan Merespon dengan Kebencian
  • Laporkan atau Blokir Pelaku
  • Simpan Bukti
  • Cari Dukungan
  • Gunakan Privasi dan Keamanan Online
  • Batasi Interaksi
  • Lporkan ke Pihak Berwenang
  • Cari Bantuan Hukum
  • Perkuat Literasi Digital
  • Ajukan Dukungan Kelompok

Penting untuk diingat bahwa setiap situasi dapat berbeda, dan respons yang tepat tergantung pada konteks dan tingkat seriusnya hate speech. Jika perlu, konsultasikan dengan professional atau organisasi yang berpengalaman dalam mengatasi hate speech untuk mendapatkan panduan lebih lanjut Selain itu kita harus tetap bijak dalam berkomentar, dan mengawasi anak -- anak di bawah umur saat menggunakan smartphone agar tidak terbawa oleh hal -- hal negatif yang mereka lihat.

Hal terakhir yang akan dibahas adalah Etika bermedia sosial. Di era digital seperti sekarang ini tidak hanya hal baik yang bisa kita rasakan karena kemajuan teknologi yang begitu pesat melainkan banyak pula hal -- hal negative yang bermuncukan di sekitar kita seiringnya berkembangnya zaman dan teknologi. Contohnya etika, etika di zaman sudah mulai cukup memudar, banyak sekali anak -- anak di bawah umur yang sudah melakukan hal yang seharusnya bekum bereka ketahui di usianya, selain itu karena berkembangnya teknologi yang sangat pesat kita dapat membuka banyak hal dengan menggunakan media sosial yang kita miliki.

Namun, tidak semua hal yang kita temui di media sosial adalah hal yang positif, tidak jarang oknum -- oknum tidak bertanggung jawab dan tidak ber etika menyebarkan berita hoax, hate speech (ujaran kebencian) yang bisa dilihat oleh siapapun yang bisa mengaksesnya. Oleh karena itu kita harus menjaga jari-jari kita agar tidak ikut serta menyakiti atau bahkan meninggalkan trauma bagi orang orang yang kita temui di media sosial. Karena kita tidak tahu seberapa kuat/ lemah mental seseorang dan berapa banyak komentar negatif yang orang lain lontarkan pula pada individu tersebut.

 Tidak hanya saat bertemu dengan orang yang lebih tua, tetapi juga dalam menggunakan media sosial. Berikut beberapa prinsip etika yang dapat dipertimbangkan dalam bermedia sosial :

1. Respek dan Toleransi

2. Keteladanan Positif

3. Kejujuran dan Integritas

4. Privasi dan Keamanan

5. Kewaspadaan Terhadap Cyberbullying

6. Bertanggung Jawab atas Konten yang telah di buat

7. Bijaksanan dalam Penggunaan Bahasa

8. Menghormati Hak Cipta

9. Aktif Mendengarkan

10. Bekerja sama dan Berbagi Informasi Positif

11. Pentingkan Kesehatan Mental

12. Pertimbangkan Dampak pada Karir

Memahami dan menerapkan prinsip etika ini dapat membantu menciptakan lingkungan media sosial yang positif, inklusif, dan berdampak baik bagi individu dan masyarakat secara luas.

Sebagai masyarakat, kita perlu lebih memahami aturan-aturan yang berlaku dalam penggunaan media sosial. Meskipun identitas kita tak selalu terungkap kepada oranglain, sebaiknya kita tetap mempertahankan perilaku sopan dan menjunjung tinggi nilai-nilai adat dan etika yang telah dilakukan dengan biajak, untuk kebaikan diri sendiri dan masyarakat. Selalu biasakan untuk berpikir sebelum mengambil tindakan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun