Sebelum kita belajar jauh tentang teori semiotika baik halnya kita mengetahui biodata singkat dari ahlinya yaitu Charles Sanders Peirce. Charles Sanders Peirce merupakan seorang filsuf, ahli dalam logika, semiotika, matematika dan merupakan ilmuwan Amerika Serikat.Â
Charles Sanders Peirce lahir pada 10 September 1839 di Cambridge, Amerika. Kemudian meninggal pada 19 April 1914 di Milford, Pennsylvania, Amerika.Â
Charles Sanders Peirce menempuh pendidikan bidang kimia di Universitas Harvard dan lulus pada tahun 1863. Charles Sanders Peirce dididik sebagai seorang kimiawan dan telah bekerja sebagai ilmuwan selama 30 tahun, pada 1861 sampai dengan 1891 dia bekerja sebagai anggota staff The United Coast and Geodetic Survey.
Pengertian semiotika secara umum adalah studi tentang tanda-tanda atau makna keputusan. Teori semiotika merupakan pembelajaran tentang proses dan tanda semiosis, penunjukan, indikasi, kesamaan, metafora, analogi, simbolisme, makna dan komunikasi. Semiotika juga erat kaitannya dengan bidang linguistik dimana sebagian besar mempelajari makna bahasa lebih spesisifk.Â
Tetapi, hal tersebut berbeda dengan linguistik, semiotika juga mempelajari sistem tanda non-linguistik. Semiotika pada umumnya sering dibagi menjadi tida cabang, sebagai berikut : 1. Pragmatik, yaitu hubungan tanda dan tanda menggunakan agen, 2. Sintaksis, yaitu hubungan antara tanda-tanda dalam struktur formal, 3. Semantik, yaitu hubungan antara tanda hal-hal yang mereka lihat atau makna.
Menurut Peirce semiotika didasarkan atas logika, dikarenakan logika mempelajari bagaimana seseorang bernalar, sedangkan menurutnya penalaran dilakukan melalui tanda-tanda.Â
Tanda-tanda itu membawa kemungkinan kita untuk berhubungan dengan orang lain, berpikir, memiliki kemungkinan dalam keanekaragaman tanda-tanda, misalnya tanda-tanda linguistik merupakan kategori yang penting tetapi bukan berarti satu-satunya kategori. Menurut Piece, tanda atau lambang (sign) adalah sesuatu yang merepresentasikan atau menggambarkan sesuatu yang lain (dalam kognisi seseorang yang mempercayainya).
Sebuah tanda (representamen) adalah sesuatu yang bagi seseorang mewakili sesuatu yang lain dalam beberapa hal atau kapasitas. Sesuatu yang lain itu adalah interpretan atau penafsiran suatu tanda kemudian interpretant harus mengacu kepada objek. Sebuah tanda (representamen) memiliki relasi dengan interpretan dan objeknya.Â
Proses ini disebut dengan signifikansi. Dengan begitu, Peirce telah menciptakan teori umum untuk tanda-tanda. Secara lebih tegas ia telah memberikan dsar-dasar yang kuat pada teori tersebut dalam tulisan yang tersebar dalam berbagai teks yang dikumpulkan setelah kematiannya Ouvres Completes (karya lengkap).
Setiap aspek penandaan (representamen, interpretant, dan objek) menurut Peirce masing-masing dibagi menjadi tiga level lagi, yang masing-masing menunjukkan kualitas berbeda. Objek akan terdiri dari icon, index, dan symbol. Representamen terdiri dari qualisign, sinsign, dan legisign. Interpretant terdiri dari rheme, decent, dan argument.Â
Kita akan membahas objek terlebih dahulu, tanda dibagi menjadi tiga berdasarkan hubungannya dengan representamennya/kenyataan. Yang pertama, yang dimaksud icon adalah tanda yang memiliki hubungan kemiripan rupa dengan acuannya, yang kedua index adalah tanda yang memiliki hubungan sebab-akibat dengan acuannya dengan kata lain tanda itu menunjukkan adanya objek, yang terakhir adalah symbol yaitu tanda yang hubungan antara objek dengan representamennya bersifat konvesional atau merupakan kesepakatan sosial.