Weber mendefinisikan semangat kapitalisme sebagai sikap mental yang menghargai efisiensi, rasionalitas, dan produktivitas dalam kegiatan ekonomi. Ini tidak hanya tentang mengejar keuntungan, tetapi juga tentang tanggung jawab etis dalam melakukan pekerjaan secara maksimal.
Hubungan Antara Keduanya: Weber berpendapat bahwa nilai-nilai etika Protestan, seperti kerja keras, hemat, dan disiplin, mendukung perkembangan kapitalisme. Menurutnya, keyakinan bahwa keberhasilan duniawi adalah tanda rahmat ilahi mendorong penganut Calvinisme untuk berusaha keras dan menghindari gaya hidup boros, yang akhirnya memperkuat akumulasi modal dan investasi produktif.
Etika sebagai Sikap Mental dalam Kapitalisme
Weber menjelaskan bahwa etika Protestan, terutama dari aliran Calvinisme, membawa sejumlah nilai yang secara langsung membentuk pola pikir individu terhadap kerja, pengelolaan waktu, dan penghematan. Nilai-nilai ini diinternalisasi sebagai kesadaran diri yang mendalam, di mana individu merasa terpanggil untuk bekerja keras dan hidup secara disiplin. Sikap mental ini ditunjukkan melalui:
1. Kerja keras sebagai kewajiban moral
Dalam tradisi Protestan, pekerjaan dianggap sebagai panggilan (calling) dari Tuhan. Setiap individu diyakini memiliki tugas spesifik yang harus dijalani dengan penuh dedikasi.
2. Penghematan dan penolakan terhadap pemborosan
Sikap hemat dianggap sebagai cara untuk menunjukkan tanggung jawab kepada Tuhan, sementara pemborosan dipandang sebagai tindakan tidak bermoral.
3. Orientasi pada rasionalitas
Etika Protestan mendorong pola pikir rasional dan efisien, yang menjadi inti dari semangat kapitalisme modern.
Spirit of Capitalism: Semangat Kapitalisme sebagai Kesadaran