4. Spiritualitas dalam Kepemimpinan
Gaya kepemimpinan Sosrokartono juga memiliki dimensi spiritual yang mendalam. Ia mengajarkan bahwa kepemimpinan harus disertai dengan kesadaran akan hubungan antara manusia dengan Tuhan dan sesama. Hal ini memberikan makna lebih dalam terhadap peran pemimpin sebagai pelayan masyarakat
5. Relevansi dalam Konteks Modern
Dalam era modern yang penuh tantangan, nilai-nilai yang diajarkan oleh Sosrokartono—seperti ketahanan moral dan etika—masih sangat relevan. Banyak pemimpin saat ini dapat mengambil inspirasi dari ajarannya untuk menciptakan perubahan positif di masyarakat dan memerangi praktik-praktik negatif seperti korupsi.
Dengan demikian, gaya kepemimpinan Raden Mas Panji Sosrokartono tidak hanya berakar pada tradisi dan budaya Jawa tetapi juga menawarkan solusi praktis untuk tantangan-tantangan kontemporer yang dihadapi oleh bangsa Indonesia saat ini.
Bagaimana Sosrokartono menjalankan kepemimpinannya?
Raden Mas Panji Sosrokartono menjalankan kepemimpinannya dengan filosofi yang kuat dan berlandaskan pada nilai-nilai moralitas dan etika. Berikut adalah gambaran detail bagaimana ia menjalankan kepemimpinannya:
1. Filosofi Catur Murti
Sosrokartono mengembangkan filosofi Catur Murti, yang merupakan sistem etika yang meliputi empat elemen utama:
- Manusia Harmonis: Menggambarkan struktur manusia sebagai unit empat fungsional: pikiran, perasaan, perkataan, dan perbuatan. Fokusnya adalah pada harmonisasi antara manusia dengan Tuhan dan sesama manusia (leladi mring sesami)
2. Nilai-Nilai Moral
- Obligasi Moralis: Ia menekankan obligasi untuk mencintai dan melayani Tuhan melalui perilaku leladi mring sesami sebagai dasar segala tindakan
- Virtue Ethics: Ideal manusia yang bermanfaat bagi orang lain tercermin dalam gelar-gelarnya, seperti Mandor Klungsu dan Djoko Pring
3. Tujuan Utama
- Inner Peace & Achievement: Tujuan akhirnya adalah pencapaian perdamaian internal dan prestasi maksimal dalam kehidupan