Sementara itu, Kepala Bidang Gunung Api Pusat Vulkanologi Mitigasi dan Bencana Geologi (PVMBG) Hendra Gunawan menyebut suara dentuman yang ramai dibahas di media sosial berasal dari suara petir.
Hendra mengatakan, PVMBG mendapat laporan bahwa suara dentuman tersebut terdengar di Pos Pantau Gunung Gede dan Gunung Salak di Bogor,
"Ya, hanya laporan dari pos berada di Gunung Gede di Puncak dan Gunung Salak di Bogor. Mendengar suara tapi suara dentuman petir itu. Karena memang hujan petir yah. Karena kita tidak bisa bilang lebih yah. Karena data yang kami punya cuma itu (suara petir). Kami tidak bisa berfikir logika-logika, karena data informasi saja," ujarnya.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengaku belum mengetahui sumber suara dentuman tersebut. Namun begitu, pihak BMKG memastikan dentuman tidak ada hubungannya dengan aktivitas tektonik Gunung Anak Krakatau.
"Masih dicari sumbernya," kata Kepala Bagian Humas BMKG Akhmad Taufan Maulana, Sabtu (11/4/2020).
Sementara itu, Kepala Bidang Gunung Api Pusat Vulkanologi Mitigasi dan Bencana Geologi (PVMBG) Hendra Gunawan menyebut suara dentuman yang ramai dibahas di media sosial berasal dari suara petir.
Hendra mengatakan, PVMBG mendapat laporan bahwa suara dentuman tersebut terdengar di Pos Pantau Gunung Gede dan Gunung Salak di Bogor,
"Ya, hanya laporan dari pos berada di Gunung Gede di Puncak dan Gunung Salak di Bogor. Mendengar suara tapi suara dentuman petir itu. Karena memang hujan petir yah. Karena kita tidak bisa bilang lebih yah. Karena data yang kami punya cuma itu (suara petir). Kami tidak bisa berfikir logika-logika, karena data informasi saja," ujarnya.
Ada satu lagi pakar yang beranggapan lain dalam menanggapi fenomena alam tersebut, Ahli Antariksa mentatakan.
Ahli dari Laboratorium Bumi dan Antariksa Departemen Pendidikan Fisika Universitas Pendidikan Indonesia, Judhistira Aria Utama menduga, suara dentuman itu berasal dari longsoran bawah tanah.
Apa dasar dugaan itu?