Mohon tunggu...
Febri Maryani
Febri Maryani Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Fakultas Kesehatan

Dosen Fakultas Kesehatan

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Kuliah dan Jodohku

22 Januari 2022   18:27 Diperbarui: 22 Januari 2022   18:28 203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lyfe. Sumber ilustrasi: FREEPIK/8photo

Bismillah mulai berjalan dengan hal baru, pilihan baru, konsekuensi baru. Ketika kita sudah dinyatakan wisuda dari SMA maka pilihan selanjutnya maka akan mengambil kuliah, pilihan umumnya dari masyarakat namun, tidak sedikit memilih jalan lain. Selamat tinggal SMA ku.

Maka kita mulai masuk dunia perkuliahan, ikut merasakan bahagia bagi mereka yang masuk di universitas dengan pilihan yang diidamkan selama ini namun tetap semangat untuk semuanya yang belum lulus, konteksnya hanya belum ya, bukan tidak. So, banyak keajaiban setelah itu, tenang.

Hal yang ku ingat, pesan intermeso dari seorang motivator yaitu Pak Aqua bahwa kuliah itu ada dua tujuan, pertama yaitu mendapatkan pekerjaan dan ke dua yaitu mendapatkan jodoh. Tidak sedikit dosen atau senior saya mendapatkan jodoh tidak jauh dari kampusnya.

Ada beberapa dari mereka yang dipesan oleh orang tua, "ketika kuliah atau sekolah fokus saja dengan itu dulu kalau ingin "pacaran" lebih baik berhenti saja terus menikah dan membina rumah tangga, daripada orang tua lelah membiayai tapi kuliahnya tidak serius. Menurut saya ini, merupakan sebuah kunci untuk memperkuat kuliah, tidak sedikit dari kita merasakan jatuh cinta saat di kampus dengan ini menjadi tombak. Kalau saya pribadi dengan menuruti orang tua ini kita, pasti ke depannya akan mempermudah jalannya untuk mendapatkan keberhasilan.

Setelah lulus D III atau S1 ataupun jejang lainnya, kita bekerja dan mulai terpikir jodoh, nah apa betul konsep yang di atas tadi bahwa kuliah ada dua tujuan. Namun tidak sedikit, menunggu jodoh, mencari jodoh belum bertemu kemudian lanjut kuliah S2 setelah lulus harapanya bisa mendapatkan jodoh namun belum juga, ini menjadi kesempatan kita untuk terus memperbaiki dari diri ini karena masih ada kekurangan, untuk mempersiapkan ketika bertemu dengan calon kita. Seiring berjalannya waktu, jodoh pun datang, entah datang dari mana saja, terkadang lewat orang tua, teman kita, dan usut punya usut ada tetangga kita yang sudah mengicar kita dari kecil, selamat ya.

Lalu, apa kabar dari mereka yang mendapat pesan dari orang tua tadi, ingat kalau sudah dipesan orang tua tidak ada yang salah kalau menurut saya pribadi. Sudah percaya saja sama alurnya, insya Allah indah, siapa lagi yang kita harus buat bangga di dunia ini selama masih menjadi anak, sudah tentu orang tua. Ingat ketika waktu kecil orang tua kita berprinsip anak mau apa saja yang penting baik, toh mencari uang buat siapa lagi kalau bukan buat anak. Sudah waktu memberikan yang terbaik selagi diberikan kesempatan, ingat apapun yang kita miliki, kita berikan kepada orang tua tidak akan bisa membalasnya. Ya sudah jalani saja selagi masih dalam koridorNya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun