Tak pernah terbayang
Sang bahala melanda Negeri
Membuat jiwa meronta
Mencari solusi setiap langkah
Setiap pisau berhasil menggores
Ulu hati yang paling dalam
Semakin takut dalam ruang cakrawala
Dan menangis adalah kekuatan?
Doa selalu terukir manis
Dalam relung mulut yang haram
Menjerit kuat dalam diam
Melepas harapan dalam senyum palsu
MungkinÂ
menyerah ialah kemenangan
Untuk sebuah puncak perjuangan
Berhenti melangkah ialah kunci terakhir
Untuk sebuah puncak rasa sakit
Waktu terus melaju
Antara pasrah dan optimis
Pilihan terakhir untuk hidup
Sang nafas pun memilih tidak pasrah
Setiap langkah fokus menata warna
Tak berhenti dan tak mundur
Tak bisa dipungkiri
Khawatir selalu menggerogoti raga
Hadiah memang tidak salah
Kejutan mahakarya tak mampu diprediksi
Harapan yang terbengkalai bangkit lagi
Noda-noda asa kembali tersambung
Dunia kembali bernafas
Hasil karena optimis membuatnya bangga
Senyum para insan terbentuk tulus
Walau sisa-sisa luka masih bersatu
Dukacita Membuatnya menyerah
Hingga tangisan hanya sebuah lelucon
Lahirlah sukacita baru
Hingga kesehatan adalah yang berharga
Kasur, 17 September 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H