Mengapa yang kaya tambah kaya?Yuk simak penyebabnya
Ada satu kalimat penambah semangat dari abang kita semua, nyaitu Bill Gates yang pernah mengatakan, Jika kamu terlahir miskin itu bukan salah kamu namun Jika kamu meninggal dalam keadaan miskin itu memang salah kamu.
Kalimat itu memberitahukan Jika, kita tidak bisa memilih lahir dari rahim siapa Namun kita bisa mengubah nasib kita meski hidup dalam kekurangan sekalipun.
Caranya bagaimana?
Salah satu caranya adalah dengan berinvestasi, dan ini yang akan kita bahas selanjutnya..
Berinvestasi tidak sebatas pada materi saja namun pada kemampuan diri sendiri, sebagai contoh, kamu yang menginvestasikan sedikit uangmu untuk belajar hal yang baru setiap bulannya.
Kemudian membeli beberapa buku untuk kamu baca, itu bisa memberikan kamu ilmu pengetahuan dan merupakan salah satu cara kamu berinvestasi pada dirimu sendiri.
Kemudian membeli beberapa instrument investasi, seperti reksadana, saham yang bagus, property dan tanah.
Emas saya tidak sebutkan karena sebenarnya emas bukanlah instrument investasi, saya lebih suka menyebut emas sebagai hedging atau pelindung Nilai mata uang, seperti yang dikatakan warren buffet kepada kita semua, Jika emas merupakan asset yang Non produktif alias malas..
Emas tidak menghasilkan apapun, hanya sebatas kenaikan harga akibat berkurangnya nilai mata uang atau biasa disebut inflasi.
Namun emas tetap bisa kamu simpan, sebagai cadangan kekayaan karena sifatnya yang aman ketika gonjang-ganjing ekonomi dan mudah di jual alias Liquid.
Kembali ke judul topic kita, yang kaya tambah kaya, itu bisa di sebabkan karena orang kaya gemar berinvestasi entah itu kepada dirinya sendiri atau berinvestasi hal lain seperti property dan tanah.
Orang kaya menghabiskan uangnya untuk mencari pengalaman baru, ilmu baru dan koneksi yang lebih luas, sedangkan orang miskin menggunakan uangnya untuk membayar hutang konsumtif..
Orang miskin banyak yang terjebak hutang konsumtif karena tidak mampu mengelola keuangan dengan baik, mereka membeli barang secara kredit yang sebenarnya bisa mereka beli dengan cash dan tidak mesti baru.
Selesai habis masa kredit, mereka menjual barangnya yang kemudian mereka kredit barang baru lagi, inilah yang sering saya jumpain oleh beberapa orang yang akhirnya mereka terhimpit oleh kemiskinan yang mereka buat sendiri.
Kemudian orang kaya tidak menyukai yang instan, bahkan mereka kurang percaya dengan yang cepat, mereka lebih senang dengan yang lambat tapi pasti, sedangkan orang miskin tidak menyukai yang lambat dan cenderung ingin cepat kaya, mereka kemudian banyak yang terjebak dalam penipuan cepat kaya yang di iklankan orang tidak bertanggung jawab di internet.
Bahkan mereka memilih jenis perjudian yang pada akhrinya membuat lobang itu lebih dalam lagi....
Jadi pada intinya adalah, untuk bisa kaya kita harus mengubah mindset kita sendiri, orang miskin yang memiliki mindset orang kaya bisa berkembang sedangkan orang kaya yang bermindset orang miskin akan jatuh melarat karena keterbatasan kemampuan dalam mengelola keuangan pribadinya.
                        Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H