Kebutuhan di tingkat ini merupakan kebutuhan yang paling tertinggi. Aktualisasi diri dapat diartikan sebagai wujud sesungguhnya      untuk mencerminkan harapan serta keinginan seorang individu terhadap dirinya sendiri.
5. Posisi Kontrol Restitusi
  Posisi kontrol restitusi adalah konsep dalam pendidikan yang menggambarkan berbagai peran yang dapat diambil oleh pendidik         dalam mengelola kelas dan interaksi dengan siswa.Â
  Konsep ini menekankan pentingnya membangun hubungan yang positif dan mendukung antara guru dan siswa, serta mengajarkan      tanggung jawab dan kemandirian kepada siswa.
  Berikut adalah kelima posisi kontrol restitusi:Â
- Â Â Penghukum : Mengambil peran sebagai otoritas yang memberikan hukuman atas kesalahan yang dilakukan.
- Â Â Pembuat Rasa Bersalah: Mendorong siswa untuk merasa bersalah atas kesalahan yang telah dilakukan.
- Â Â Teman: Berperan sebagai teman yang mendukung dan memahami siswa.
- Â Â Pemantau: Mengawasi dan memberikan umpan balik yang konstruktif tanpa menghaki.
-   Manajer: Mengelola kelas dengan memberikan kepercayaan kepada siswa untuk bertanggung jawab atas tindakan mereka          sendiri.
6. Keyakinan Kelas
   Keyakinan kelas adalah nilai-nilai universal yang disepakati bersama oleh seluruh warga kelas, termasuk guru dan siswa, yang           berfungsi sebagai fondasi untuk menciptakan budaya dan disiplin positif di dalam kelas.
   Keyakinan kelas biasanya dirumuskan melalui diskusi bersama dan mencakup pernyataan-pernyataan yang dibuat dalam bentuk         kalimat positif. Tujuannya adalah untuk:
- Menumbuhkan keterlibatan murid dalam membentuk keyakinan kelas.
- Menciptakan komunikasi segala arah antara guru dan murid-murid.
- Membiasakan budaya dan disiplin positif.
- Merefleksi dan meninjau ulang keyakinan kelas secara berkala.
7. Segitiga Restitusi
   Segitiga Restitusi adalah sebuah model untuk menyelesaikan konflik dan mengajarkan anak-anak untuk bertanggung jawab atas         tindakan mereka.Â
   Segitiga Restitusi memiliki tiga sisi:Â