Mohon tunggu...
Febi Nurul Safitri
Febi Nurul Safitri Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa Program Pendidikan Profesi Guru

Saya adalah mahasiswa yang menyukai hobi menulis. Saya juga aktif menulis di beberapa project freelance.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Penghayatan Kebhinneka Tunggal Ikaan dan Pancasila dalam Pendidikan

13 Maret 2024   22:25 Diperbarui: 13 Maret 2024   22:31 146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Pribadi: kegiatan salam-salaman pagi

Pancasila adalah dasar perekat nilai-nilai luhur budaya Indonesia yang membentang dari Sabang sampai Merauke. Luasnya daerah di Indonesia menjadi dasar perbedaan suku, budaya, agama, maupun ras masyarakat. 

Meski berbeda-beda, nyatanya keberagaman Indonesia menjadi keindahan tersendiri yang terbentuk dalam bhineka tunggal ika, bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh. Keberagaman ini mengajarkan kita mewujudkan nilai-nilai pancasila yang utuh. 

Dalam konteks pendidikan, pendidikan tak hanya membantu masyarakat untuk memahami keberagaman, namun juga melestarikan, menyatukan, hingga mendorong kesatuan. Oleh karena itu, sekolah membutuhkan simbol-simbol untuk penghayatan terhadap kebhinekaan maupun nilai-nilai Pancasila.

Berdasarkan hasil observasi saya selama PPL di SMP Muhammadiyah 7 Yogyakarta, sekolah ini telah mengenalkan nilai-nilai kebhinekaan kepada peserta didik. Berikut ini bukti nilai-nilai kebhinekaan yang sudah diterapkan sekolah:

  • Memajang foto presiden dan wakil presiden di setiap ruang kelas dan pertemuan. 

  • Rutin menyanyikan lagu Indonesia Raya setiap jam 10 pagi.

  • Menjadwalkan pakaian adat jawa setiap kamis pon (satu bulan sekali).

  • Mengenalkan gamelan jawa pada siwa-siswi.

  • Tradisi salaman dengan guru setiap pagi.

Seperti yang sudah saya pelajari pada topik 3, memajang foto presiden dan wakil bukan semata-mata aksesoris saja. Foto tersebut mengenalkan siswa pentingnya jiwa nasionalisme dan patriotik. Begitu juga dengan kebiasaan menyanyikan lagu kebangsaan di tengah jam pelajaran atau kegiatan siswa yang lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun