Mohon tunggu...
Febina Mustika
Febina Mustika Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Universitas Muhammadiyah Malang

Selanjutnya

Tutup

Book

Mulai Dari Menerima dan Menghargai Diri Sendiri

16 Mei 2023   22:13 Diperbarui: 16 Mei 2023   22:21 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Book. Sumber ilustrasi: Freepik

Judul buku: What’s So Wrong About Your Self Healing

Penulis: Ardhi Mohammad

Penerbit: Alvi Ardhi Publishing

Cetakan: Cetakan keempat, Januari 2022

Tebal: 276 halaman

ISBN: 978-623-97002-1-8

Harga Buku: Rp. 93.000

What’s So Wrong About Your Self Healing, buku kedua yang ditulis oleh Ardhi Mohammad yang dirilis pada 2021. Buku ini memiliki sampul unik yang mendasarkan warna hitam putih dan judul diberi warna kuning. Buku ini mengangkat isu yang banyak digandrungi masyarakat sekitar. What’s So Wrong About Your Self Healing merupakan buku motivasi yang menceritakan banyak permasalahan diri pada saat beranjak dewasa. Mulai dari bagaimana pola pikir kita, tumbuh dewasa, serta sikap kita saat menghadapi berbagai permasalahan yang ada. Terutama bagaimana kita harus menerima kekurangan dan kelebihan diri sendiri

Sub-bab pada buku ini sangat relate dengan kehidupan kita. Terlebih pada sub-bab Feels Like I Worry All The Time, menekankan kecemasan kita muncul saat berada di posisi bahaya, dan ketika membutuhkan suatu kepastian. Orang dengan kecemasan yang berlebihan tercipta dari pola pikir yang salah. Ardhi Mohammad menjelaskan ada beberapa cara untuk menurunkan tingkat kecemasan dan bagaimana kita mengatasi kecemasan yang datang.

Kuncinya ada pada coping skill dan coping resources. Dimana sebuah skil yang harus dilatih dan dijadikan sebuah kebiasaaan bukan suatu hal yang bisa kita rubah secara tiba-tiba. Merubah suatu kebiasaaan kita tidak semudah apa yang kit abaca. Tapi ada caranya.

1.Kita Punya Pilihan

Hidup kita nggak selalu gagal dan hancur atau selesai. Kadang hal itu terjadi merupakan suatu awal cerita baru kita. Ambil hikmah saat itu terjadi, Pahami bahwa Allah sudah mengatur hidup kita dengan jalan yang terbaik.

2.Kita Nggak Sempurna

Ketika kita melakukan kesalahan, itu adalah bentuk hal yang wajar. Tidak perlu takut dan membuat standar yang tinggi. Kita bisa mengandalkan sesuatu yang lebih besar seperti, yang memang punya kuasa atas segala sesuatu.

3.Forgive Yourself

Berhenti menyalahkan diri sendiri. Terima kekurangan kita yang tidak bisa diubah. Fokus pada kelebihan diri dan mulai mencoba mempelajari skill baru. Menjadi diri yang berguna dan bermanfaat bagi orang lain.

4.Bermanfaat Bagi Orang Lain

Mulai sekarang, fokus membantu orang lain dan lingkungan sekitar. Ketika kita merasa penting dan dibutuhkan itu akan membantu pandangan terhadap diri kita sendiri menjadi lebih baik.

5.Tujuan Hidup

Tentukan tujuan hidup. Ingin hidup seperti apa dan bagaimana. Tidak perlu mengurusi orang lain. Karna hidup kita tidak sama. Temukan apa yang membuat hidup lebih bersemangat dan bewarna

 Kelima poin di atas yang dipaparkan oleh Ardhi Mohammad cukup mengingatkan kita harus harus bisa membedakan prasangka (datang tanpa ada fakta) dan prediksi (berdasarkan fakta). Maka dari itu, kecemasan memang perlu tetapi, juga harus memiliki batasan. Ketika kecemasan melanda kita, tenangkan diri dan kemudian lakukan sesi tarik napas. Dan ingat, bahwa yang akan terjadi pasti terjadi, yang nggak terjadi tidak akan terjadi. Allah sudah mengatur jalan kita. Sesungguhnya tidak ada orang yang tenang saat berada jauh dari Allah.

 Dalam buku ini penulis mampu memberikan sebuah gambaran atau solusi bagaimana cara kita menghadapi serta menyelesaikan suatu masalah hidup. Tidak hanya itu penulis juga memberikan beberapa kolom catatan yang bisa kita sesuai dengan apa yang pembaca rasakan. Penulis juga memberikan kata motivasi dan juga memberikan beberapa kalimat dari Al-Qur’an agar pembaca memperbaiki diri serta mendekatkan diri kepada Tuhan. Bahasa yang digunakan pun bahasa yang mudah dipahami, dan ada beberapa bahasa inggris yang dapat mengasah atau menambah kosa kata kita.

 Penulis terlalu banyak memberikan kata kiasan dengan 1 lembar 1 kiasan. Itu membuat halaman akan semakin banyak, dan membuat pembaca untuk malas membaca buku ini. Buku ini menonjol ke arah agama, jadi kemungkinan akan ada beberapa pembaca yang kurang sejalan dengan gagasan yang penulis buat. Mengingat penulis melihat suatu masalah dari sudut pandang agama islam. Padahal belum tentu para pembaca berkeyakinan islam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun