Mohon tunggu...
Febina Ginting
Febina Ginting Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya seorang mahasiswa yang suka menulis, dan saya sangat tertarik pada dunia jurnalistik.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengenal Bonang, Alat Musik Tradisional Jawa

14 November 2023   23:00 Diperbarui: 14 November 2023   23:17 415
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lebih dari itu, Bonang adalah penutur cerita yang menghubungkan komunitas melalui fungsi komunikasi dan ritual. Suaranya tidak hanya menciptakan harmoni musik, tetapi juga menghantar pesan spiritual dalam ritual dan memperkuat ikatan sosial dalam masyarakat. Komunikasi Sosial setidaknya mengisyaratkan bahwa komunikasi itu penting untuk membangun konsep diri, aktualisasi diri, kelangsungan hidup, memperoleh kebahagiaan, terhindar dari tekanan dan ketegangangan (lewat komunikasi yang menghibur) dan mempunyai hubungan dengan orang lain (Sarini, 2015). Dalam ranah sosial, bonang memiliki fungsi untuk membangun kebersamaan dan solidaritas dalam masyarakat. Saat dimainkan dalam ansambel gamelan, bonang berinteraksi dengan instrumen lainnya, menciptakan harmoni yang mencerminkan keharmonisan dalam komunitas. Selain itu, keberadaan gamelan dan bonang dapat menjadi simbol identitas kultural bagi suatu kelompok sosial, memperkuat ikatan antar anggota masyarakat.

Komunikasi Ritual Erat kaitannya dengan komunikasi ekspresif adalah komunikasi ritual yang biasanya dilakukan secara kolektif, suatu komunitas sering melakukan upacara-upacara berlainan sepanjang tahun dan sepanjang hidup yang disebut oleh para antropolg rites of passage mulai dari upacara kelahiran, sunatan, ulang tahun ( nyanyi happy birthday dan potong kue) pertunangan (melamar,tukar cincin) pernikahan ( ijab --qabul sungkem kepada orang tua) hingga acara kematian. Kegiatan ritual memungkinkan para pesertanya berbagi komitmen emosional dan menjadi perekat bagi kepaduan mereka (Sarini, 2015). Dalam konteks ritual, bonang sering kali menjadi bagian integral dari upacara keagamaan, pesta adat, atau ritual lainnya. Suara yang dihasilkan oleh bonang dianggap memiliki kekuatan spiritual, dan keberadaannya memberikan dimensi ritual yang mendalam. Dalam beberapa tradisi, bonang mungkin memiliki peran khusus dalam memandu langkah-langkah ritual atau menciptakan atmosfer yang sesuai dengan makna upacara.

Nilai budaya tema bonang memiliki relevansi yang signifikan dengan nilai masa kini, menciptakan jembatan antara warisan tradisional dan kebutuhan kontemporer. Dalam konteks globalisasi dan modernisasi, nilai-nilai ini memegang peran penting dalam membentuk identitas dan memberikan arahan di tengah dinamika masyarakat masa kini.

  • Pemertahanan Identitas Kultural: Dalam era globalisasi, pelestarian nilai budaya, seperti yang diwakili oleh bonang, menjadi penting untuk mempertahankan identitas kultural. Pemahaman terhadap sejarah dan tradisi memberikan fondasi kuat bagi masyarakat untuk tetap terkoneksi dengan akarnya, menghadapi tantangan homogenisasi budaya yang sering kali mendominasi dunia kontemporer.
  •  Kreativitas dan Inovasi: Warisan budaya, termasuk nilai-nilai yang dimiliki oleh bonang, dapat menjadi sumber inspirasi untuk kreativitas dan inovasi dalam seni dan musik masa kini. Musikus kontemporer dapat menggabungkan unsur-unsur tradisional dalam karya-karya mereka, menciptakan harmoni antara warisan lama dan gaya baru.
  • Pemberdayaan Komunitas Lokal: Pentingnya bonang sebagai alat musik tradisional memperkuat ikatan dalam komunitas lokal. Di era  konektivitas digital, kehadiran tradisi seperti Bonang berperan khusus dalam membangun komunitas fisik dan menanamkan rasa memiliki.
  •  Apresiasi terhadap kerajinan lokal: Dengan semakin meningkatnya kesadaran akan keberlanjutan dan keberagaman, maka nilai-nilai yang melekat pada pembuatan Bonang semakin merangsang minat terhadap kerajinan lokal. Penciptaan dan pelestarian Bonang dapat menjadi model untuk mendukung perekonomian lokal dan mendorong kelestarian lingkungan.
  • Toleransi dan Keterbukaan: Sebagai simbol keberagaman budaya, Bonang membantu meningkatkan toleransi dan keterbukaan di masyarakat. Saling menghargai dan memahami warisan budaya  mengurangi ketegangan antar budaya dan meletakkan dasar bagi dialog yang lebih baik.

Dengan memadukan nilai-nilai budaya alat musik Bonang dengan keadaan saat ini, kita dapat membentuk masyarakat yang menghargai dan menghargai keberagaman dengan tetap melestarikan kekayaan budaya yang  diberikan oleh generasi-generasi sebelumnya. Hal ini membangun landasan yang kuat untuk masa depan yang penuh warna dan menghubungkan kita dengan akar budaya kita yang kaya.

Komunikasi antarbudaya (KAB) adalah komunikasi yang terjadi diantara orang-orang yang memiliki kebudayaan yang berbeda (bisa ras, etnis, atau sosioekonomi, atau gabungan dari semua perbedaan ini). Sebagaimana Alo Liliweri (2009:12-13) mengatakan KAB sebagai interaksi dan komunikasi antarpribadi yang dilakukan oleh beberapa orang yang memiliki latar belakang kebudayaan yang berbeda (Rizak, 2018). Komunikasi antarbudaya terjadi bila produsen pesan adalah anggota suatu budaya dan penerima pesannya adalah anggota suatu budaya lainnya Melalui pemahaman dan eksplorasi tentang alat musik tradisional bonang , ada beberapa pelajaran yang dapat diambil dalam konteks komunikasi antar budaya yaitu:

  • Keterbukaan terhadap Keberagaman: kita dapat belajar untuk menjadi lebih terbuka terhadap keberagaman budaya. Bonang sebagai bagian dari gamelan mencerminkan keragaman budaya di Indonesia. Ini mengajarkan pentingnya menghormati dan merayakan perbedaan dalam komunikasi antar budaya.
  • Pemahaman tentang Konteks Budaya: kita dapat memahami bahwa komunikasi tidak hanya tentang kata-kata, tetapi juga terkait dengan konteks budaya. Bonang dan musik gamelan secara keseluruhan memainkan peran penting dalam konteks kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia, dan pemahaman terhadap konteks ini penting dalam berkomunikasi dengan budaya tersebut.
  • Simbolisme dalam Komunikasi: Bonang, dengan suara dan simbolismenya, mengajarkan pentingnya simbolisme dalam komunikasi antar budaya. Setiap nada dan ritme bonang dapat memiliki makna dan pesan yang mendalam dalam konteks budaya tertentu. Hal ini mengajarkan kita untuk lebih peka terhadap makna simbolis dalam berbagai aspek komunikasi.
  • Dialog Antar Generasi: Komunikasi melalui tema bonang juga menciptakan ruang untuk dialog antar generasi. Melibatkan generasi muda dalam memahami dan menghargai bonang membuka kesempatan untuk pertukaran pengetahuan dan pandangan antara generasi yang lebih muda dan lebih tua.
  • Pengembangan Keterampilan Empati: Belajar tentang bonang melalui tema ini dapat merangsang pengembangan keterampilan empati. Memahami peran dan makna bonang dalam konteks budaya membantu kita melihat dunia melalui lensa orang lain, meningkatkan kapasitas empati dalam berkomunikasi antar budaya.

Dari pembahasan tersebut maka dapat saya simpulkan bahwa dengan menjelajahi keindahan Bonang, kita tidak hanya menemukan  alat musik tradisional tetapi juga perjalanan melintasi waktu dan keragaman budaya Indonesia. Bonang, dengan gong logamnya yang umum, menciptakan harmoni yang abadi di sepanjang gamelan. Bonang bukan hanya alat musik tetapi juga keajaiban sonik warisan budaya Indonesia. Dengan mempelajari dan mengapresiasi Bonang, kita tidak hanya memahami sejarah musik tradisional namun juga mengapresiasi kekayaan budaya dan seni yang diwariskan dari generasi ke generasi. Mari kita lestarikan dan nikmati keindahan bonang, sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari keanekaragaman seni musik Indonesia.

Referensi

Rizak, M. (2018). Peran Pola Komunikasi Antarbudaya Dalam Mencegah Konflik Antar Kelompok Agama. Islamic Communication Journal, 3(1), 88. https://doi.org/10.21580/icj.2018.3.1.2680

Salam, A. S. (2023). Peran pemuda dalam melestarikan alat musik tradisional kasepuhan cirompang, kecamatan sobang, kabupaten lebak, banten.

Sarini, S. (2015). Fungsi Komunikasi Dalam Musik Tradisional Rijoq Sebagai Sarana Komunikasi Masyarakat Suku Dayak Tonyooi Di Kutai Barat. EJournal Ilmu Komunikasi, 3(2), 447--458.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun