Mohon tunggu...
Febi Mutia
Febi Mutia Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Lahir di Banda Aceh, menuntut ilmu di Bandung. Senang menuliskan pengalaman, pengalaman sehari-harinya di ceritabee.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi

[FSC] Egam

14 Agustus 2011   04:43 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:48 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Banda Aceh, Agustus 2011

Egam

Hai my lil bro, apa kabar di sana? Ini sudah Ramadhan hari ke-14 ya? Gimana suasana di tempat barumu? Lancar kan? Hmm, 7 tahun tak bersua pasti kamu sudah tumbuh menjadi pemuda yang gagah. Jangan bilang kalau Egam sudah betah sekali di sana sampai-sampai lupa pulkam. Orang rumah? Tenang saja, semuanya aman terkendali. Seperti biasa nanti pas hari raya adik-adik sepupu akan datang ke rumah kita dan Kak Tia sudah menyiapkan kado-kado buat mereka. Tapi bukan kembang api dan petasan lho! Ingatkan Kak Tia pernah dimarahi habis-habisan oleh mama gara-gara mercon cabe “masuk angin” yang nyasar di rambutmu? Bahkan pipimu pun jadi luka terbakar. Maaf ya adikku. Sungguh itu hanya kenakalan masa kanak-kanak. Tak terasa, peristiwa 10 tahun lalu itu hadir kembali ke memori kakak...time flies so fast.

Ohya, merantau di negeri orang pintar-pintarlah membawa diri. Dan ingat, kembalilah ke kampung halaman. Kita masih punya big match pimpong yang tertunda. Cepat pulang ya? Rumah sepi tanpamu, Kak Tia ga ada saingan buat ngabisin semur ayam.

We always miss u, Gam!

Love,

Kak Tia

______________________________________________________________________________________

Ada yang bisa mengantarkan surat ini? Ke adik saya, Egam. Alamatnya di Komplek Surga Firdaus No.19. Terima kasih.

Febi Mutia, No.127

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun