Pada saat ini kemajuan teknologi, informasi dan komunikasi sangat pesat, sehingga dapat mengubah pola kegiatan pada dunia pendidikan. Perkembangan pengetahuan diiringi dengan pesatnya pertukaran informasi dan kemajuan teknologi memberi peluang baru hingga menjadi tantangan dalam dunia pendidikan. Kemudahan dalam mengakses konten multimedia memberi warna pada sistem pendidikan. Di dunia pendidikan, teknologi memiliki peran yang sangat penting, khususnya dalam implementasi pendidikan jarak jauh. Metode pembelajaran tidak lagi dibatasi oleh ruang dan waktu. Belajar bisa dilakukan tidak hanya dikelas, tetapi dimana saja bahkan bisa dilaksanakan walau jarak antara pendidik dan peserta didik atau antar peserta didik sangat jauh. Pembelajaran seperti ini disebut pendidikan jarak jauh.
Teknologi dalam pembelajaran jarak jauh merupakan sebuah perkembangan teknologi yang sangat membantu kita dalam berkomunikasi terutama dalam bentuk komunikasi dua arah dengan jarak yang jauh. Teknologi dalam pembelajaran jarak jauh dapat memudahkan pendidik maupun peserta didik dalam proses pembelajaran, mengevaluasi hasil belajar peserta didik, dan menggali lebih banyak informasi, dan sumber referensi lain yang tersedia secara bebas dan tak terbatas di internet.
JENIS-JENIS PEMBELAJARAN JARAK JAUH
Terdapat beberapa macam-macam jenis pembelajaran jarak jauh diantaranya adalah pembelajaran sinkron, pembelajaran asinkron, dan pembelajaran hybrid.
1. Pembelajaran Sinkron
Pembelajaran sinkron adalah pembelajaran dimana interaksi antara para peserta didik dan pengajar berlangsung dalam waktu yang sama atau secara real time melalui platform virtual. Dalam hal ini pembelajaran mirip dengan tatap muka karena siswa dapat berdiskusi secara langsung dengan pengajar atau dengan antar peserta didik lainnya. Pada pembelajaran sinkron jadwal kelas dan materi mata pelajaran akan ditetapkan secara terstruktur dan bersifat pasti.
2. Pembelajaran Asinkron
      Pembelajaran asinkron adalah pembelajaran dimana peserta didik dapat mengakses materi maupun tugas kapanpun saja dan dimana saja. Pembelajaran asinkron ini bersifat fleksibel, peserta didik dapat mengatur jadwal pembelajaran secara mandiri sesuai dengan ketersediaan waktu yang dimiliki. Akan tetapi dalam pembelajaran asinkronus ini peserta didik harus memastikan bahwa materi pembelajaran dan tugas yang diberikan dapat diselesaikan sebelum tenggat waktu yang telah diberikan.
3. Pembelajaran Hybrid
      Pada pembelajaran hybrid adalah pembelajaran dimana interaksi antara peserta didik dan pengajar dapat dilakukan secara tatap muka dan peserta didik juga memiliki akses ke materi dan interaksi melalui online.
Dalam mendukung kegiatan pembelajaran jarak jauh seperti yang telah dijelaskan diperlukan suatu sistem untuk mengelola kegiatan belajar mengajar tersebut, salah satunya adalah Learning Management System (LMS). LMS adalah sebuah sistem yang dapat mengelola pembelajaran melalui aplikasi. Lembaga pendidikan dapat menggunakan LMS dalam menyusun materi pembelajaran, menyimpan materi pembelajaran, serta melacak progres pembelajaran peserta didik. LMS memiliki banyak fitur yang lebih interaktif dibandingkan e-learning pada umumnya. Pemanfaatan LMS dalam pembelajaran ini sangat memudahkan pengajar dan peserta didik dalam proses pembelajaran.
FUNgSIÂ LEARNING MANAGEMENT SYSTEM (LMS)
      Fungsi Learning Management System diantaranya adalah:
1. Penyusunan dan Pengiriman Materi
      Dalam penyusunan dan pengiriman materi pengajar dapat mengunggah materi pembelajaran yang ingin dibagikan ke peserta didik. Materi pembelajaran dapat berupa teks, audio, gambar, maupun video yang semenarik mungkin untuk mengembangkan semangat belajar siswa.
2. Interaksi dan komunikasi antar pengguna
      Dengan menggunakan LMS pengajar dan peserta didik dapat berinteraksi dan berkomunikasi dua arah dengan berbagai cara seperti melalui komentar dalam materi pembelajaranya, forum diskusi, maupun obrolan secara langsung.
3. Penilaian dan evaluasi
      Pada LMS pengajar dapat melakukan penilaian dan evaluasi terhadap kemampuan peserta didik. Dan begitupun sebaliknya peserta didik juga dapat menilai apakah pengajar menerangkan materi dengan jelas serta pemberian soal yang sesuai dengan isi materi.
4. Kustomisasi dan Pengaturan
      Dalam penggunaan LMS, lembaga pendidikan dapat mengatur tata letak, pemberian izin pengguna, maupun struktur dalam pembelajaran sesuai dengan kebutuhannya.
FITUR PADA LEARNING MANAGEMENT SYSTEM (LMS)
      Setelah mengetahui fungsi dari Learning Management System (LMS) kita dapat memanfaatkan sebaik mungkin dalam pembelajaran jarak jauh, untuk lebih mengenal lebih jauh mengenai LMS berikut fitur-fitur Learning Management System (LMS) yang dapat mendukung proses pembelajaran diantaranya adalah:
1. Tampilan User Interface (UI)
      Tampilan pada LMS menggunakan penyajian antarmuka atau user interface agar mudah diakses dan mudah dipahami oleh para penggunanya. Selain itu tampilan UI yang estetik juga dapat menarik pengguna baru.
2. Registrasi Online
      Pengguna LMS bisa meregistrasi secara online yang dihubungkan langsung dengan sistem informasi lembaga pendidikannya. Dengan penggunaan registrasi online ini sangat mememudahkan penggunanya dalam mendaftarkan dirinya. Pengajar maupun peserta didik harus mendaftarkan dirinya terlebih dahulu agar datanya dapat tersimpan pada database
3. Kelas Online
       Learning Manegement System (LMS) memiliki fitur dalam membantu proses pembelajaran yaitu kelas online. Dalam fitur ini merupakan tempat belajar mengajar antara peserta didik dan guru secara virtual. Penyajian materi dalam fitur ini dapat berupa video pembelajaran interaktif, tulisan dalam bentuk modul, animasi, maupun rekaman suara yang dibuat secara elektronik. Peserta didik juga dapat menggunakan fitur kelas online ini secara fleksibel sesuai dengan kemampuan maupun ketersediaan waktu mereka masing-masing.
4. Ruang Diskusi
      Pada fitur ruang diskusi, pengajar dan peserta didik dapat melakukan komunikasi dua arah. Dimana peserta didik dapat bertanya mengenai materi yang masih belum dipahami dan pengajar dapat mengasah pemikiran kritis dan membentuk karakter peserta didik dengan menggunakan metode diskusi dalam sebuah topik permasalahan yang bersangkutan dengan materi pembelajaran.
5. Tugas dan Ujian Online
      Dalam proses belajar mengajar pengajar harus mengetahui kemampuan dan pemahaman yang dimiliki peserta didik. Oleh karena itu fitur ini sangat membantu pengajar dalam memberikan tugas dan pelaksanaan ujian secara online.
6. Laporan
      Laporan pada LMS dapat digunakan untuk memantau perkembangan belajar peserta didik melalui laporan hasil tugas dan ujian online. Selain itu pada fitur ini juga dapat memberikan informasi tentang kehadiran dan akses materi peserta didik.