Mungkin kita semua sudah tahu bahwa rokok, alkohol dan narkoba itu berbahaya, mulai dari menyebabkan kecanduan hingga resiko kematian. Akan tetapi ada satu hal yang bahayanya bisa dibilang serupa, sama-sama menyebakan kecanduan dan kematian tetapi uniknya barang itu tidak terlalu diatur peredarannya bahkan dianggap tidak berbahaya. Barang itu ada hampir disetiap dapur masyarakat indonesia. Apakah barang itu? Jawabannya adalah gula.
Gula sendiri secara katagori masuk dalam tipe karbohidrat simple yang terpecah menjadi glukosa, fruktosa, sukrosa, laktosa dan maltosa. Dimana gula ini selain rasanya manis dan enak saat dikonsumsi, gula juga menjadi sumber energi, Meskipun memiliki fungsi sebagai sumber energi utama, akan tetapi ketika konsumsinya berlebih, justru akan ada banyak dampak negatif bagi tubuh.
Pada umumnya tubuh tidak membutuhkan gula sama sekali. Gula yang kita konsumsi akan disimpan dalam bentuk glukosa (gula darah) pada tubuh. Semakin banyak yang dikonsumsi, semakin tinggi pula kadar gula Anda. Fakta membuktikan bahwa kadar gula darah yang cenderung tinggi membuat tubuh lebih rentan mengalami berbagai penyakit berbahaya
Secara spesifik, berikut ini adalah bahaya gula bagi kesehatan jika dikonsumsi berlebihan:
1. Meningkatkan Resiko Obesitas
Sebagai bahan makanan, gula bertanggung jawab atas meningkatnya tingkat obesitas di Indonesia. Kelebihan gula pada tubuh akan disimpan dalam bentuk lemak. Itu sebabnya, konsumsi gula yang tinggi juga sangat berhubungan dengan peningkatan indeks massa tubuh (IMT), yang dapat berujung pada obesitas.Â
2. Meningkatkan Risiko Diabetes
Hampir semua orang sudah tahu bahwa bahaya kelebihan konsumsi gula dapat berujung pada penyakit diabetes atau kencing manis. Hal ini bisa terjadi karena gula dapat menurunkan fungsi organ pankreas dan mengurangi produksi insulin. Insulin adalah hormon yang dihasilkan oleh pankreas untuk mengatur metabolisme gula. Saat kadar insulin di dalam tubuh sudah tak lagi optimal, kadar gula darah akan cenderung tinggi sehingga penyakit diabetes sangat mungkin terjadi.
3. Meningkatkan Risiko Penyakit Jantung
Penyakit jantung merupakan salah satu bahaya yang disebabkan mengkonsumsi gula secara berlebihan. Konsumsi gula berlebihan dapat meningkatkan tekanan darah. Selain itu, efek samping gula berlebihan juga dapat meningkatkan pembentukan lemak di hati, peningkatan produksi trigliserida, dan kolesterol jahat (LDL). Ketiganya merupakan faktor utama terjadinya penyakit jantung dan pembuluh darah.
4. Resiko Penurunan Fungsi Otak
Konsumsi gula berlebih khususnya fruktosa (biasa diperoleh dari tebu, bit, dan jagung) akan mempengaruhi fungsi sintesis fruktosa menjadi zat yang bernama Advanced Glycation End Products (AGE's), saat AGES's ini diproduksi maka di otak akan secara otomatis mengirimkan sinyal untuk mengizinkan tubuh melakukan overkonsumsi kalori dengan tanda selalu lapar dan ingin makan. Saat hal tersebut terjadi, bagian otak yang mempengaruhi fungsi memori hippocampal juga akan terdampak fungsi kerjanya dan mengalami inflamasi sehingga dapat menimbulkan neurodegenerative disease seperti Alzheimer dan Parkinson, jika hal ini terjadi pada anak-anak akan memicu penurunan kemampuan kognitif, memori dan verbalnya.
5. Menurunkan Kualitas Sperma
Mungkin Anda kaget kalau bahaya gula bagi kesehatan termasuk menurunkan kualitas sperma. Kebiasaan konsumsi soft drink yang merupakan minuman tinggi gula berpengaruh terhadap kualitas sperma. Kualitas sperma yang rendah ditunjukkan dengan menurunnya produksi serta berkurangnya pergerakan sperma. Hal ini menjadi salah satu penyebab kemandulan pada pria.
6. Merusak Kulit
Penuaan dini meruapakan salah satu dampak negatif gula jika dikonsumsi berlebihan. Ini karena gula dapat menyebabkan kerusakan pada kolagen dan elastin kulit. Dengan rusaknya kedua komponen tersebut, kulit akan menjadi lebih kering, kusam dan tidak kencang lagi.
7. Gigi Berlubang
Akumulasi gula pada gigi menjadi media yang sempurna sebagai tempat pertumbuhan bakteri. Gula berinteraksi dengan bakteri dalam plak sehingga membentuk asam yang mulai memecah email gigi. Bakteri yang bertumbuh subur pada mulut menyebabkan kerusakan pada lapisan gigi hingga akhirnya menjadi karies atau gigi berlubang. Kesehatan gigi dan mulut sangat penting untuk dijaga, karena kesehatan gigi dan mulut yang buruk dapat mempengaruhi kualitas hidup seseorang, serta berkaitan dengan adanya malnutrisi dan meningkatnya resiko infeksi.Â
Jika memang tetap ingin mengkonsumsi gula, maka harus dilakukan dengan seimbang, dalam hal ini seimbang dimaksudkan adalah kita harus mengatur indeks yang disesuaikan dengan energi yang dikeluarkan oleh tubuh. Energi yang dikeluarkan oleh manusia tidak sama satu dengan lainnya, ada beberapa faktor yang mempengaruhi seperti jenis kelamin, berat badan, usia, dan aktivitas yang dilakukan.
Upaya lain dalam menjaga kesehatan yang tidak kalah penting adalah dengan rutin memantau kadar gula dalam darah. Cek kadar gula darah menunjukkan glukosa dalam darah. Hasil tes dikatakan normal jika kadar gula darah puasa kurang dari 100 mm/dL dan gula darah sewaktu kurang dari 140 mm/dL.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H