"It has been said, 'time heals all wounds.' I do not agree. The wounds remain. In time, the mind, protecting its sanity, covers them with scar tissue and the pain lessens. But it is never gone." Rose Kennedy
"Tenang saja, tidak lama kamu pasti lupa."
"Kamu jalani saja hidupmu seperti biasa, beraktifitaslah, biarkan waktu menghapus pahit masa lalu."
Pernah dengar/baca/tidak sengaja melihat tulisan atau ucapan yang demikian? Saya sering. Saya bukan orang yang suka "curhat" hingga dapat banyak kesempatan untuk mendengar frasa yang demikian, tidak. Saya hanya percaya bahwa beliefitu cukup popular, 'time heals'.
Siapa di dunia ini yang tidak pernah dilukai? Siapa yang tidak pernah dikecewakan? Siapa yang tidak pernah berada di situasi atau berhadapan dengan orang yang bisa saja membuat kita kepahitan?
Tidak ada lah.
Semua orang pernah terluka, atau dilukai secara sengaja.
Pertanyaannya adalah apa benar 'lama-lama' lukanya akan pulih dengan sendirinya? Apa benar seiring berjalannya waktu, kita akan lupa dengan kejadian perih di masa lalu?
Kalau kita mau realistis, jelas saja tidak. Waktu tidak memulihkan kekecewaan kita. Waktu tidak menghapuskan kepahitan kita. Anda tidak akan lupa dengan orang yang pernah menipu anda hingga bangkrut walaupun sudah 5 tahun lalu.Â
Anda tidak akan lupa dengan cinta pertama anda yang akhirnya menikah dengan orang lain, walaupun sudah 10 tahun. Anda tidak akan lupa dengan pahitnya perceraian orangtua anda walaupun sekarang anda sudah punya rumah tangga sendiri.Â
Karena apa? Karena waktu tidak dapat menghapuskan rasa sakit hati. Waktu tidak punya kendali atas mana-mana saja yang boleh di-keepoleh memori kita.