Kegiatan perkuliahan yang dilaksanakan secara offline, karena tahun 2017 akhir saat itu masih belum pandemi Covid-19, membuat saya bisa menikmati suasana baru di kampus setiap weekend.Â
Berinteraksi dengan teman-teman muda yang baru dan berpindah-pindah kelas karena saya mengikuti kuliah konversi, interaksi dengan dosen, berdiskusi dan mengerjakan tugas-tugas kelompok yang cukup sulit karena saya mengambil Jurusan Akuntansi, membuat saya begitu bersemangat dan merasa bahagia.
Saya kira ini yang disebut emotional well-being. Tidak ada alasan takut ditolak dalam lingkungan baru karena perbedaan usia.
Semangat belajar saya ternyata tidak berhenti, setelah pendidikan Srata 1 saya selesai di akhir tahun 2019.Â
Saat pandemi Covid-19 mulai merebak sejak bulan Maret 2020, saya memutuskan untuk mengisi waktu pada masa pandemi dengan kembali melanjutkan pendidikan formal Strata 2 dan mengikuti kuliah secara online.Â
Terasa menyenangkan dan membahagiakan juga, karena saat pekerjaan sebagian besar dilaksanakan secara Work From Home (WFH), waktu yang ada cukup efektif untuk belajar tanpa harus keluar rumah. Walaupun dalam perkuliahan secara online tidak dapat berinteraksi secara langsung dengan dosen dan teman-teman kuliah, tetapi  melalui aplikasi Zoom dan G-meet menjadi hal baru yang menyenangkan karena tidak digunakan sebelum pandemi Covid-19.
Saya teringat ada satu pertanyaan menarik dari teman kuliah yang usianya rata-rata setengah usia saya, bahkan ada yang bilang bahwa saya seumuran dengan ibunya hehe..
"Bu, saya heran kenapa masih mau repot-repot kuliah, ngambil jurusan yang susah, mana banyak tugas, kenapa gak tenang-tenang saja menikmati hidup di usia segini?"
Saya jawab, "Ya, dengan kuliah inilah saya menikmati hidup, mengejar mimpi saya, lagi pula kuliah ini efektif mengisi waktu di masa Covid-19 yang harus banyak diam di rumah, karena saya gak begitu suka rebahan ..jadi harus ada kegiatan," Haha..Â
Mengikuti kuliah online, mengerjakan tugas mandiri dan kelompok, menyusun tesis, saya kira membuat otak bekerja lebih keras dan menantang akan menghasilkan otak yang sehat dan kuat serta membangun cadangan kognitif.Â
Dengan upaya dan kerja keras akhirnya kuliah saya selesai tepat 4 semester pada bulan Februari 2022, dan saya bersiap-siap untuk mengikuti wisuda pada bulan Juli 2022 nanti pada usia 54 tahun. Sedangkan dari kelas saya yang isinya rata-rata setengah usia saya, baru saya satu-satunya yang sudah menyelesaikan perkuliahan secara tuntas dan terdaftar wisuda.