Usia Bukan Penghalang, It's Never Too Old to Learn!

Seringkali dibiarkan tanpa disadari, hal itu dapat terjadi pada orang dewasa yang tinggal sendiri dan mereka yang tinggal dengan anak-anak yang bekerja. 

Mengambil bagian dalam kelas atau kegiatan di mana kita dapat menemukan orang lain yang berpikiran sama akan dapat membantu kita untuk menghilangkan perasaan negatif, serta menciptakan lebih banyak peluang untuk membentuk persahabatan dan hubungan yang bermakna. Selain itu, keterampilan baru yang dipelajari akan menjadi pengalaman yang menyenangkan.

Hal baru apa yang bisa dipelajari?

Kita tidak pernah terlalu tua untuk mempelajari hal-hal baru, bahkan belajar dapat meningkatkan harapan hidup. Karena itu temukan hal-hal baru dan menarik yang diminati, misalnya:

1. Mengambil pendidikan formal yang pernah menjadi mimpi kita dan belum sempat terealisasi.
2. Mengikuti kursus formal seperti memasak, menjahit dan lainnya.
3. Belajar menulis, bisa dimulai dari hal yang sederhana seperti menuliskan kegiatan sehari-hari yang positif dalam diary.
4. Membaca artikel yang bagus di internet atau buku-buku yang disukai.
5. Mempelajari bahasa baru seperti salam dasar dalam beberapa bahasa dengan bantuan internet. Contohnya, 'Terima kasih'. Dalam bahasa Jepang, terima kasih adalah 'Arigatou gozaimasu'.  Dalam bahasa Korea, 'Kamsahamnida' dan sebagainya. Lihat berapa banyak yang bisa ditemukan dan hafalkan.
6. Mempelajari resep baru untuk hidangan favorit atau teknik memasak baru dari internet.
7. Mengeksplorasi kemampuan melukis atau menggambar.
8. Berjalan-jalan di rute yang baru di kota tempat tinggal yang belum pernah dikunjungi.
9. Belajar memancing ikan.

Tentunya masih banyak lagi hal baru lainnya yang menarik untuk dipelajari.

Apakah mengambil pendidikan formal di usia dewasa itu menakutkan?

Sebagai contoh berdasarkan pengalaman pribadi saya, ternyata mengambil pendidikan formal di usia dewasa sama sekali tidak menakutkan, justru sangat menyenangkan. 

Mungkin awalnya membayangkan berada dalam kelas bersama anak-anak muda itu bisa membuat bergidik, timbul rasa khawatir bagaimana nanti cara bergaul dan pandangan aneh yang dirasakan. 

Tetapi dorongan yang kuat untuk merealisasikan salah satu mimpi saya untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, mengalahkan rasa takut itu. 

Saya yakin bahwa 'It's never old too learn' untuk menggapai mimpi, karena kesempatan itu baru saya dapatkan setelah saya berusia 49 tahun, hampir setengah abad. 

Kalau ditanya kenapa baru sekarang? Ya, karena berbagai pertimbangan termasuk penugasan yang berpindah-pindah dari satu wilayah ke wilayah lain di Indonesia sebagai PNS Pusat, jadi kesempatan yang ada sekarang tentu saja tidak disia-siakan.