Walaupun belum tersedia di sebagian besar wilayah Indonesia, tetapi beberapa cara pengelolaan sampah dari Rekosistem sebenarnya bisa dilakukan oleh semua kalangan rumah tangga. Rekosistem mengadaptasi kebiasaan sederhana seperti membersihkan sampah rumah tangga, memilah sampah berdasarkan jenisnya, dan menyetor sampah secara rutin ke TPA atau pekerja kebersihan terdekat. Akan tetapi, hal yang perlu ditekankan dalam aktivitas tersebut adalah konsistensi dan kebiasaan untuk dilakukan secara kontinu.
Beberapa dugaan dari kebiasaan masyarakat untuk tidak peduli dengan limbah plastik adalah karena kepraktisan. Masyarakat, terutama Gen Z, telah mengenal penggunaan plastik untuk berbagai aktivitas.Â
Plastik memang menawarkan kemudahan dalam mendukung aktivitas masyarakat, terutama dalam hal pengemasan dan mobiltias. Masyarakat juga seringkali memberikan sentimen miring terhadap penggunaan bahan biodegradable untuk kemasan (misalnya: kertas atau kain) karena cenderung terlihat "mahal", "keren", dan "tidak merakyat".
Oleh karena itu, pemerintah dan institusi pendidikan lah yang menjadi kunci untuk mengubah sudut pandang rakyat serta membiasakan mereka untuk mengelola sampahnya sendiri. Segala jenis program pelestarian lingkungan tak akan pernah terlaksana, apabila kesadaran dan kepedulian masyarakt tak kunjung tumbuh.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H