"kalian, huft.. tidak tau kah bahwa kalian dapat membuat kondisi Ayah drop kembali? bisa tidak untuk melupakan masa lalu kalain sejenak demi kesehatan Ayah?" Mona menatap kami penuh dengan tatapan memohon.
"Ibumu yang memulai." aku menyahutinya sambil melempar pandangan ke arah Tante Mona yang masih sangat terkejut namun sudah mampu mengendalikan emosinya.
"maafkan ibuku Nada, ia hanya emosi sesaat. mari ku antar kau kekamar, istirahatlah sejenak. wajahmu terlihat kusam saat ini." Bella menuntunku ke kamar dan tanpa kami sadari ada seraut wajah menyimak perkataan kami dengan canggung di depan pintu.
Bersambung
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H