Mohon tunggu...
Febby Ramadhan
Febby Ramadhan Mohon Tunggu... Wiraswasta - Humoris

Perbanyak Senyum dan Perbanyak Sedekah

Selanjutnya

Tutup

Sosok

Nafas, Gerak dan Langkah untuk Pengabdian

24 Juni 2018   08:39 Diperbarui: 24 Juni 2018   09:04 386
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tidak lama lagi masyarakat Indonesia segera mengadakan pemilihan kepala daerah serentak, dari 34 Provinsi, ada total 171 daerah yang akan memilih pemimpinya. Diantaranya ada 17 provinsi, 38 kota dan 115 kabupaten se - Indonesia. 

Tentu pesta demokrasi tersebut akan menjadi sebuah pesta rakyat yang dimana masyarakat merindukan sosok pemimpin konsisten untuk dapat merealisasikan segala janji - janji kampanyenya.  

Hal tersebut akan sangat mempengaruhi setiap pilihan hati masyarakat terhadap pemimpin yang akan dipilihnya, terlebih saat ini masyarakat sudah sangat jenuh dan bosan terhadap pemimpin yang hanya sekedar memberikan program - program manisnya namun tidak dapat direalisasikan dengan baik.

Dari 171 daerah yang akan mengadakan pemilihan kepada daerah serentak se Indonesia, sedikit ingin mengerucut untuk membahas pilkada di Jawa barat, yang dimana segera berlangsung pada tanggal 27 Juni 2018 dan diikuti oleh daerah - daerah lainnya. 

Jawa barat kerap menjadi perbincangan hangat ditengah dimasyarakat, tidak hanya di jawa barat saja, bahkan di Jakarta sebagai Ibu Kota Negara Republik Indonesia tidak lepas ikut memperbincankan hal tersebut.

Bagaimana tidak jawa barat sebagai daerah provinsi jumlah penduduk terbanyak dan daftar pemilih tetapnya mencapai 31.735.133 dan terlebih bertetanggaan langsung oleh Jakarta tentu akan menjadi daya tarik sendiri oleh masyarakat, baik dari kalangan aktifis, pemuda dan berbagai macam kalangan di Jakarta.

Dengan tercatat adanya empat pasangan calon di Jawa barat, ada satu pasangan calon kandidat yang sangat populer ditengah masyarakat, yaitu H. Anton Charliyan (ABAH) sapaannya. 

Bagaimana tidak, Abah yang saat ini menjadi calon Wakil Gubernur Jawa Barat berpasangan dengan TB. Hassanudin menjadi daya tarik tersendiri untuk dijadikan bahan perbincangan dan ataupun diskusi ditengah masyarakat. Bagi masyarakat Jakarta Abah sangat dikenal sebagai Polisi kocak, santun dan religius, namun selain hal tersebut masyarakat sangat mengagumi Abah semasa menjabat beberapa posisi penting dikepolisian yang dimana telah menorehkan berbagai macam prestasi. 

Meski demikian Abah tidak serta merta menjadi sosok yang sombong dan ataupun angkuh dengan segudang prestasi yang dimilikinya, melainkan Abah menjadi sosok perangkul, mengayomi masyarakat dengan selayaknya seorang Bapak kepada anaknya.

DEBAT KANDIDAT

Debat kandidat yang dilaksanakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Jawa Barat selalu menjadi daya tarik tersendiri ditengah masyarakat, tidak hanya masyarakat Jawa barat, masyarakat Jakarta pun kerap menantikan acara debat kandidat Cagub dan Cawagub Jawa barat yang dilaksanakan oleh KPU Provinsi Jawa Barat. Sebab didalam setiap debat kandidat tersebut selalu menyuguhkan debat elegan dan berbalas pantun yang dapat mencairkan suasana.

Dapat diketahui bersama, tentunya didalam setiap debat kandidat, seluruh pasangan calon saling beradu program - program terbaiknya untuk dapat memikat hati masyarakat dan berharap dipilih demi menggapai kemenangannya. Akan tetapi kemenangan bukanlah menjadi esensi mutlak didalam setiap kontes pemilihan kepala daerah, melainkan yang menjadi esensi dasar ialah bagaimana kemenangan tersebut dapat disertai komitmen tinggi guna menjalankan setiap janji - janji kepada masyarakat dan komitmen untuk menjadi pembantu serta pelayan masyarakat yang baik.

Menarik ketika menyaksikan debat publik ke III Pilgub Jawa barat yang disampaikan Abah Anton disesi Closing Statement. Abah menyampaikan bahwa bukan semata - mata mencari jabatan dan ataupun kedudukan, melaikan esensi yang tersampaikan oleh Abah ialah bagaimana untuk bisa menjadi pemimpin pengabdi masyarakat yang diridhoi Allah SWT.

Namun sebelum memasuki pembahasan akhir, sedikit menelisik pasangan Cagub/ Cawagub nomor 2 TB. Hasanudin dan Anton Charliyan, pasangan tersebut selain dikenal sebagai pasangan dua Jenderal, banyak masyarakat menilai bahwa pasangan tersebut paling kompak dan serasi dalam penampilannya. 

Bagaimana tidak, didalam setiap kesempatan pasangan calon TB. Hasanudin dan Anton Charliyan selalu menunjukan kekompaknya disetiap acara debat kandidat, mereka bersama tampil kedepan dengan disertai kekonsistenan kerapiannya didalam setiap acara. 

Dari hal tersebut dapat dinilai bahwa pasangan calon nomor 2 meyakinkan dan memastikan bahwa dengan sebuah kekompakan, keserasian bukan saja menunjukan peforma didepan dipanggung, melainkan ingin menunjukan bahwa pasangan calon tersebut memastikan melalui kekompakannya, setiap program - program unggulan yang telah disampaikan semua dapat terealisasi secara maksimal. Serta dengan kekompakannya memastikan bahwa seluruh masyarakat Jawa barat akan kompak dan serasi dalam bersinergisitas antara Pemprov dan Masyarakat sehingga keseluruhan program Hasanah mengena keseluruh lapisan masyarakat Jawa barat.

PROGRAM UNGGULAN

Pasangan calon nomor 2 TB. Hasanudin dan Anton Charliyan, memastikan bahwa dari 1,8 juta pengangguran dan 3,8 juta rakyat miskin di jawa barat, menjamin dengan program unggulanya dapat memangkas hal tersebut dan menjadikan masyarakat jawa barat, masyarakat sejahtera.

Didalam acara debat publik ke III Abah Anton pun menyampaikan bahwa kedepannya jangan ada pendeskriditan kepada para Pemuda di Jawa barat, justru sebaliknya bagaimana para pemuda di Jawa barat dirangkul bersama untuk dapat menyalurkan masing - masing bakatnya baik dari bakat kesenian, serta bakat - bakat lainnya, sehingga pemuda jawa barat menjadi pemuda berkualitas dan bertintegritas.

Didalam kesempatatan yang sama Abah Anton menyampaikan bahwa dengan terpilihnya nanti, Abah memastikan bahwa akan menjadikan Jawa barat daerah bertoleransi tinggi, sehingga dapat saling menghargai satu sama lain, menghormati sesama antar ummat beragama dan terpenting sesama anak bangsa dapat menjaga keseluruhannya dengan menguatkan ideologi Pancasila dalam bernegara.

Hal tersebut disampaikan oleh Abah atas keprihatinannya saat ini, sebab banyak paham - paham radikalisme yang sudah mengikis bahkan telah merusak nilai - nilai berbangsa dan bernegara.

Mengapa demikian ? Banyak pelaku paham radikalisme selalu membungkus gerakannya dengan mengatasnamakan agama dan secara tegas Abah Anton menyampaikan bahwa "RADIKALISME BUKAN GERAKAN AGAMA", karena tidak ada satupun agama yang mengajarkan paham radikalisme.

Bukan tanpa alasan Abah Anton tegas dalam melawan gerakan radikalisme, sebab semasa menjabat sebagai Kapolda Jawa Barat Abah Anton sempat dibuat geram dengan adanya aksi teror Bom Panci, namun bukannya melemah dan ataupun takut terhadap aksi teror tersebut Abah Anton dengan sigap melalui jajaran Kepolisian Daerah Jawa Barat serta Densus 88 menyisir dan menangkap pelaku teror sehingga tidak ada lagi ruang teror bagi mereka untuk meresahkan masyarakat jawa barat.

Dan pasca kejadian Bom Panci tersebut, tidak membutuhkan waktu yang lama, Abah Anton beserta jajarannya berhasil memulihkan kembali situasi jawa barat menjadi lebih aman,  damai serta kondusif.


Maka dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Abah Anton adalah sosok yang konsisten, amanah dalam setiap mengemban sebuah jabatan pengabdiannya kepada masyarakat. Dan dengan kepercayaan penuh masyarakat jawa barat kepada Abah Anton, dapat dipastikan nafas, gerak, dan langkahnya adalah nyata adanya untuk menjadi pelayan masyarakat dalam pengabdiannya yang diridhoi Allah SWT.


*FEBBY HELMISA RAMADHAN

KETUA UMUM FORUM PEMUDA PEDULI KAMTIBMAS

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun