Aku pun menangis akibat luka di tanganku. Saat menangis tak sengaja ibuku melihat ku saat itu.
Lalu ibu menghampiriku. Ia tau bahwa aku menangis akibat luka ditanganku.
"Kenapa kamu nangis?" ucap ibuku dengan tegas.
"Tanganku sakit." jawabku sembari menghapus air mata seolah-olah aku tidak menangis
"Makanya jangan nakal! liat sakit kan tangannya?" ucap ibuku dengan marah.Â
Aku pun terdiam dan tertunduk menahan tangis. Aku tak berani menatap wajah ibuku yang sedang marah.
Setelah beberapa saat ibuku sudah tak marah lagi. Ia pun menasehati ku agar tak berbuat hal yang merugikan lagi.
"Besok-besok jangan main aneh-aneh lagi. Liat tuh tanganmu jadi luka. Sakit kan?" ucap ibuku dengan suara rendah.
"Iya bu." jawabku dengan penuh penyesalan.
"Jangan berbuat hal buruk yang akan merugikan dirimu sendiri, nak." nasehat ibuku dengan suara yang lembut.
"Iya bu. Aku minta maaf. Aku tidak akan mengulanginya lagi." ucapku dengan tulus.