Aku mempunyai seorang sepupu perempuan. Kami sering dibilang kembar. Karena nama panggilan dan wajah kami yang serupa. Jarak umur kita juga hanya berbeda sembilan bulan.
Aku sering dipanggil Fera. Dan sepupuku sering dipanggil Feni. Itu lah mengapa kami sering dibilang kembar.
Saat itu aku berumur 8 tahun lebih 5 bulan. Feni juga berumur 8 tahun tetapi sedikit lebih muda dariku.
Waktu itu aku duduk di bangku kelas 2 Sd. Sedangkan Feni duduk di bangku kelas 1 Sd.
Aku sedikit lebih cepat memasuki sekolah di banding Feni. Karena aku memulai masa pendidikan mulai dari Tk. Sedangkan Feni mulai dari Paud.
Sore itu, aku bersama sepupuku Feni pulang mengaji. Kami tinggal bersama di rumah nenek. Rumah nenek tidak jauh dari tempat mengaji kami.
Sesampainya di rumah kami merasa bosan. Orang tua kami bekerja dan nenek kakek kami sibuk dengan urusannya masing-masing.
Saat itu rumah nenekku sedang dalam proses pembangunan lantai dua. Namun pembangunannya ditunda.Â
Aku dan Feni suka bermain di lantai dua yang belum jadi itu. Saat itu lah aku mendapatkan ide gila ini.
Aku mengajak sepupuku untuk bermain ke lantai dua yang belum jadi. Dia pun menyetujui ajakan ku.
"Feni, main ke atas yuk." ucapku dengan bersemangat.