Mohon tunggu...
Febby Feriskawati Kamilia
Febby Feriskawati Kamilia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Prodi Bimbingan dan Penyuluhan Islam Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Hii aku Febby lulusan SMK jurusan Akuntansi dan Keuangan Lembaga. Tertarik dengan keuangan dan hal-hal yang berbau fantasi.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pandangan Al-Qur'an tentang Strategi Dakwah

6 Mei 2024   16:58 Diperbarui: 6 Mei 2024   17:38 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Strategi Dakwah dalam al-Qur'an
Oleh: Syamsul Yakin & Febby Feriskawati Kamilia
Dosen & Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Strategi adalah rencana yang dipikirkan dengan matang yang dilaksanakan selama periode waktu tertentu untuk mencapai tujuan dan sasaran tertentu. Strategi dakwah adalah rencana untuk mencapai suatu tujuan tertentu, seperti menghadirkan poin-poin dakwah seperti akidah, ibadah, dan akhlak pada masyarakat.
Strategi dakwah ada tiga , yaitu personal, relasional, dan spiritual.

Strategi pengembangan pribadi adalah metode pengajaran yang mengubah individu pribadi menjadi objek kajian atau mad'u. Dalam konteks ajaran Nabi, strategi pengajaran personal ini dilakukan secara sederhana.

Allah menjelaskan strategi ini kepada Rasulullah melalui firman-Nya (Surah Al-Mudatsir/74:1--7). Strategi dakwah personal ini awalnya terfokus pada para nabi, seperti Khadijah dan Ali bin Abi Thalib. Zaid bin Haris, Abu Bakar Shiddiq, dan Bilal bin Rabah adalah contoh orang-orang yang tidak alkitabiah.

Setelah dakwah sembunyi- sembunyi seperti ini, Allah memerintahkan nabi untuk melakukan dakwah yang serius. "Maka sampaikanlah olehmu secara terang-terangan segala apa yang diperintahkan (kepadamu) dan ubahlah dari orang-orang yang musyrik" (QS. al-Hijr/15:94).

Sebaliknya, strategi dakwah rasional adalah rencana dakwah yang didasarkan pada pikiran jernih dan pertimbangan yang berpegang pada akal yang sehat.

QS. al-Ikhlas/112:1 dalam firman Allah, "Katakanlah (Muhammad)," "Dialah Allah, Yang Maha Esa." Alhamdulillah, Allah subhana. Inilah yang terjadi apabila tuhan itu dekat kepada yang satu: "Jika ada tuhan-tuhan selain Allah, maka lama kelamaan keduanya menjadi usang" (QS. al-Anbiya/21:22).

Terakhir, strategi pengajaran spiritual adalah pendekatan pengajaran yang mengajarkan kasih sayang, pengampunan, dan pengorbanan diri. Tujuan dari strategi ini adalah agar masyarakat memiliki sikap spiritual.

Sikap spiritual adalah keadaan batin, jasmani, dan jiwa yang ditandai dengan berpegang pada prinsip-prinsip agama dalam kehidupan sehari-hari dan selalu berhubungan dengan Allah dengan mengawali jalan-Nya dan mensyukuri segala ciptaan-Nya.

Berdasarkan penjelasan di atas maka strategi dai merupakan suatu rencana tindakan yang diberikan kepada setiap individu berdasarkan langkah-langkah yang logis agar masyarakat tersebut pada akhirnya dapat menjalankan tugas-tugasnya sebagai seorang hamba kepada Allah dan meninggalkan larangan-larangannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun