Surabaya (21 Juli 2022). Berawal dari keresahan terkait peningkatan jumlah sampah rumah tangga yang dihasilkan selama masa pandemi dan Seringnya terjadi penumpukan sampah di sudut-sudut jalan menyebabkan lingkungan menjadi tidak asri dan nyaman, serta juga dapat mengganggu kesehatan warga. mahasiswa Kuliah Kerja Nyata dari Universitas 17 Agustus 1945 yaitu Dwi Lestari mengadakan progam pengelolaan bank sampah kepada masyarakat desa Nginden Jangkungan RT 004 dan RT 01 Surabaya.Â
Pelaksanaan bank sampah pada prinsipnya adalah salah satu solusi inovatif berupa rekayasa sosial untuk mengajak masyarakat memilah sampah.Â
Menggantikan sampah dengan uang atau barang berupa kebutuhan pokok seperti sembako yang dapat ditabung, akhirnya masyarakat teredukasi untuk menghargai sampah sesuai jenis dan nilainya.
 Minimnya tempat pembuangan sampah, banyaknya sampah yang berceceran di desa tersebut, dan mahalnya tarif pembayaran telah menggerakkan mahasiswa membentuk dan melaksanakan program bank sampah. Perubahan paradigma masyarakat mengenai sampah perlu dilakukan secara berkelanjutan.Â
Edukasi kesadaraan dan ketrampilan masyarakat untuk pengelolaan sampah dengan penerapan prinsip reduce, reuse, recycle (3R) penting dalam penyelesaian masalah sampah.
Dalam proses perijinan dengan Bapak Joni selaku Ketua RT setempat masih banyak masyarakat yang  menganggap sampah adalah barang yang tidak berguna dan tidak ada harganya, karena setelah disurvey langsung ke rumah rumah warga banyak yang tidak mengetahui kegiatan apa saja yang dilakukan oleh bank sampah dan pentingnya program ini untuk menjaga keasrian lingkungan.Â
Hal ini yang mendasari Saya melakukan Sosialisasi Pengembangan Pengelolaan Bank Sampah melalui Publikasi dalam upaya meningkatkan kepedulian masyarakat tentang pengelolaan sampah.
Sosialisasi akan diadakan bersamaan dengan kegiatan bulanan yang diadakan pada hari sabtu tanggal 18 Juli 2022. Kegiatan dimulai pada pukul 9 pagi yang diawali dengan kegiatan memilah sampah, menimbangnya, dan menghitung serta mencatat keseluruhan hasil sampah sesuai dengan nama warga.Â
Hasil akhirnya akan diberikan kepada salah satu mahasiswa universitas 17 agustus 1945 yang juga sedang melakukan kegiatan KKN didesa nginden jangkungan RT.04 Rw.01 dengan program kerja pemanfaatan limbah plastic sebagai media tanam hidroponik yang sudah bekerjasama dengan program pengelolaan bank sampah ini.Â
Setelahnya beristirahat dan mengobrol santai sambil menikmati makanan yang sudah disiapkan, Dalam suasana hangat dan ramah tersebut Saya disambut baik untuk menyampaikan materi Sosialisasi Pengembangan Pengelolaan Bank Sampah Melalui Publikasi Dalam Upaya Meningkatkan Kepedulian Masyarakat Tentang Pengelolaan Sampah.Â
Sosialisasi yang saya sampaikan terkandung bagaimana cara mengolah publikasi digital, manfaatnya, dan sebagainya. Setelahnya, ibu-ibu pengurus pun antusias dan menyambut baik program yang sudah Saya jelaskan sebelumnya. Mereka setuju dan dengan segera langsung mendiskusikan siapa pengurus yang tepat untuk mengelola akun tersebut.
Dalam proses sosialisasi pengenbangan dan pengelolaan bank sampah saya berusaha menghadirkan inovasi pelayanan baru. Selain dapat memperbaiki sistem pengelolaan sampah, adanya program kegiatan ini juga dapat menambah pendapatan masyarakat setempat. Setiap masyarakat yang mendaftar dan menyetorkan sampah akan diberikan 1 buku tabungan untuk mencatat hasil setorannya per minggu.Â
Hasil dari penyetoran sampah ini selanjutnya akan kembali kepada masyarakat. Mereka diberikan 2 pilihan dalam mencairkan pendapatan, bisa berupa uang tunai atau sembako.
Penulis : Dwi Lestari Febrianti, Mahasiswa Ekonomi Pembangunan, KKN Universitas 17 Agustus Surabaya
Dosen pembimbing lapangan : Sultoni Fikri, S.IP., S.H., M.H
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H