Mohon tunggu...
Febby Fatika Sari
Febby Fatika Sari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah Mahasiswi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Trujojoyo Madura.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Jelajahi Nusantara: 120 Hari Mengukir Cerita Bersama #SahabatMerdeka di Ujung Barat Indonesia

16 Juli 2024   11:39 Diperbarui: 16 Juli 2024   11:42 204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
kontribusi sosial kelompok 2 seudati tim 3/dok. pri

Haii, perkenalkan saya Febby Fatika Sari mahasiswa outbound Universitas Trunojoyo Madura yang sekarang mengikuti program Pertukaran Mahasiswa Merdeka batch 4 di Universitas Samudra. Menjadi seorang awardee Pertukaran Mahasiswa Merdeka batch 4 merupakan hal yang tidak ada di wishlist saya, apalagi sampai mendapat kesempatan menjadi seorang Wakil Kepala Suku Pertukaran Mahasiswa Merdeka batch 4 (PMM 4) Inbound Universitas Samudra. 

Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) merupakan sebuah program mobilitas mahasiswa selama 1 (satu) semester untuk mendapat pengalaman belajar di perguruan tinggi di Indonesia sekaligus memperkuat kesatuan dalam keberagaman. Tak hanya berkesempatan belajar di luar kampus asal, dari PMM juga kita berkesempatan untuk belajar keberagaman dan kebudayaan yang ada di Indonesia. Melalui kegiatan modul nusantara kita diajak untuk explore daerah tersebut. 

Mendapat kesempatan untuk lolos PMM ini saya sangat bersyukur dari total mahasiswa yang daftar PMM 4 sebanyak 57.822 mahasiswa yang kampusnya dalam naungan Kemendikbud ristek dan total yang lolos 16.250 mahasiswa dan salah satunya ada nama saya di 16.250 orang tersebut. Melalui program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) ini memiliki kesan yang sangat berharga dan bermakna bagi saya, dimana selain menambah relasi, wawasan dan pengetahuan, saya bisa bertemu dengan orang-orang hebat lainnya dari penjuru Indonesia dan berkumpulkan di satu tempat yang sama yaitu Universitas Samudra.

Tujuan dari adanya program Pertukaran Mahaiswa Merdeka bagi mahasiswa yakni meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam mengaplikasikan wawasan kebangsaan, meningkatkan pemahaman mahasiswa pada keberagaman suku, agama, ras, dan antargologan (SARA) dan semangat persatuan, mengembangkan perjumpaan dan dialog intensif dalam keberagaman dan sikap saling memahami sehingga tercipta penguatan persatuan serta memperluas dan memperdalam pengetahuan akademis mahasiswa. 

Manfaat dan banefit yang diperoleh saat mengikuti program Pertukaran Mahasiswa Merdeka yakni mendapat pengalaman baru tentang nilai-nilai kebhinekaan (keberagaman suku, agama, kepercayaan, kebudayaan dan bahasa), Menjalin pertemanan lintas budaya dan adat istiadat, Mengembangkan Soft Skills (kepemimpinan, kepercayaan diri, dan kepekaan sosial), Kesempatan mengambil pilihan mata kuliah di luar prodi dengan kata lain kita bisa lintas jurusan, Memperoleh nilai hasil pengakuan kredit mata kuliah dari PT Pengirim hingga kurang lebih 20 sks, Mendapatkan e-sertifikat nasional dari Dirjen Diktiristek, Kemendikbudristek, Mendapat Bantuan Biaya Hidup (BBH) seperti (uang bulanan, tiket pesawat pulang-pergi gratis, biaya modul nusantara) dan (jika mendapat beasiswa wajib memberikan informasi saat pendaftaran). 

Sebelum memulai beberapa rangkaian kegiatan selama keberlangsungan PMM ini, saya mengikuti prosesi adat Peusijuek dimana prosesi adat ini berasal dari aceh dan dilakukan untuk penyambutan tamu, saat seseorang mendapat kebahagiaan atau rahmat dan juga kala seseorang terlepas dari suatu musibah yang menimpanya. 

prosesi adat peusijuek/ dok. pri
prosesi adat peusijuek/ dok. pri

Pertukaran Mahasiswa Merdeka memiliki kegiatan untuk explorasi seperti Kebhinekaan, Refleksi, Inspirasi dan Kontribusi Sosial yang bernama Modul Nusantara atau yang biasa dikenal sebagai MN. Berikut berbagai rangkaian kegiatan yang saya lakukan ketika menjalanan program Pertukaran Mahasiswa Merdeka Batch 4 Inbound Universitas Samudra. Saya mendapat kesempatan untuk menjelajahi berbagai tempat menarik di Kota Langsa, Banda Aceh dan Kota Sabang. Selama Modul Nusantara berlangsung saya mengunjungi beberapa landmark penting di Kota Langsa seperti Lapangan Merdeka dimana terdapat sebuah pendopo yang konon katanya sebagai tempat hukum cambuk untuk orang-orang yang berzina dan melakukan perbuatan terlarang lainnya yang melanggar syariat islam, Monumen Bambu Runcing dimana terdapat gambaran atau relief tentang perjuangan masyarakat Aceh saat melawan penjajah demi kemerdekaan NKRI, Museum Kota Langsa yang menyimpan benda-benda bersejarah pada masa kerajaan, dan Pelabuhan Kuala Langsa sebagai tempat bersandarnya kapal TNI. 

Modul Nusantara 2 /dok. pri
Modul Nusantara 2 /dok. pri

Selain itu, saya juga terlibat dalam mengikuti berbagai rankaian kegiatan Modul Nusantara lainnya tentang warisan budaya Aceh, tarian tradisional Aceh yang mana saat itu saya menarikan tari ranup lampuan di sanggar tari sidoum, mewawancarai masyarakat minoritas sekitar tentang bagaimana kehidupan dan kebiasaan saat bulan ramadhan, tradisi Meugang dimana kami merasakan masakan maugang khas aceh seperti (1) daging masak putih, (2) daging masak merah (3) rendang. Salah satu kegiatan yang menarik dalam Modul Nusantara adalah kunjungan ke Edukasi Cafe, di mana saya dan tim mendiskusikan serta mempresentasikan hasil wawancara kami tentang kebiasaan warga minoritas di Aceh selama bulan puasa, tingkat toleransi masyarakat mayoritas terhadap minoritas di aceh sangatlah tinggi, serta berpartisipasi dalam kegiatan kontribusi sosial di SLB Negeri Kota Langsa.  Pada Kontribusi sosial ini saya dan tim mengusung judul " Kelas Kreatif : Berbagi Keceriaan Dengan Menggali Kekayaan Budaya dan Menjalin Persahabatan Antar Keberagaman".

kontribusi sosial kelompok 2 seudati tim 3/dok. pri
kontribusi sosial kelompok 2 seudati tim 3/dok. pri
Dari Modul Nusantara saya melakukan sebuah petualangan dengan teman-teman PMM 4 Unsam untuk mengunjungi tempat-tempat wisata menarik di Kota Sabang dan Banda Aceh, seperti Cafe Museum Kota Sabang dimana kita mendapatkan materi yang sangat luar biasa dari Kepala Dinas Pariwisata Kota Sabang, Tugu Kilometer 0 Indonesia yang mana tugu ini menjadi penanda ujung barat indonesia, Museum Tsunami Aceh merupakan museum untuk mengenang bagaimana terjadinya tsunami hebat yang melanda aceh dan disana terdapat sebuah ruangan yang dindingnya bertuliskan nama-nama korban tsunami yang ditemukan dengan identitas selain itu Museum Tsunami Aceh di design oleh Bapak Ridwan Kamil mantan gubernur Jawa barat periode 2018-2023, Pantai Lampu'uk, Masjid Raya Baiturrahman yang mana masjid ini masih berdiri kokoh saat bencana tsunam melanda, Museum Aceh yang menyimpan berbaga macam pakaian adat aceh, dll, Pulau Rubiah untuk melakukan snorkeling. Dari kegiatan-kegiatan Modul Nusantara ini tidak hanya mendapatkan pengalaman berharga, tetapi juga memperluas pengetahuan saya tentang budaya, adat istiadat, bahasa, tradisi, sejarah Aceh, dll. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun