Mohon tunggu...
Febbi Shafa
Febbi Shafa Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa

MAN JADDA WA JADDA

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

APE Bagaikan Sumber Pengetahuan Anak

19 Oktober 2021   19:56 Diperbarui: 19 Oktober 2021   20:21 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Assalamu'alaikum wa Rahmatullah wa Barakatuh teman-teman, bagaimana kabarnya hari ini...semoga selalu sehat ya...jangan bosan-bosan yang baca blog aku semoga dapat membawa manfaat bagi yang membacanya....jadi tetap semangat ya....hehehe....

Kali ini penulis masih bahas APE lagi nih, tapi berdasarkan pengetahuan anak atau kognitifnya. Kemarin penulis membahas APE berdasarkan motoriknya, jadi tidak jauh-jauh dari tema yang kemarin sih. Namun, tetap ada bedanya ya...kalau ini bedanya lebih kepada bagaiamana APE dapat memberikan pengetahuan atau wawasan dari segi kognitifnya.

Sebelumnya teman-teman tau gak sih apa itu kgnitif? Jadi kognitif itu adalah kemampuan untuk memperoleh  pengetahuan atau mengetahui sesutu, dengan itu maka kita dapat menggunakannya untuk memecahkan masalah dan juga dapat beradaptasi dengan lingkungen sekitar.

Berdasarkan pengertian diatas jika didalam APE terdapat aspek kognitif maka permainan itu tidak hanya mengedukasi namun juga dapat memberikan pengetahuan kepada anak dalam hal penyelesaian masalah dan menilai serta mempertimbangkan segala seustau berdasarkan lingkungan sekitar anak. 

Anak harus dilatih dan juga distimulus beruapa hal-hal yang baik agar dimasa depannya dapat bertindak dengan benar dan  baik serta dapat membedakan mana yang salah dan benar. Maka dari itu peran orangtua dan guru dalam memilihkan alat permaianan sangat penting dipehrhatikan karena akan berdampak pada perkembangan dan pertumbuhan anak.

Dengan pemberian alat permainan yang berkualitas dan mengedukasi baik dari aspek kognitif, motorik dan sapek laiinya maka pengembangan anak akan berjalan dengan optimal. 

Dalam pengembangan kognitif anak memiliki tahapan-tahapannya yang disampaikan oleh Jean Piaget diantarnya yaitu, tahap pertama yakni sensori motor yang terjadi pada anak usia 0 sampai 2 tahun, lalu tahap kedua yakni pra operasional yang terjadi pada anak usia 2 sampai 7 tahun, tahap ketiga yakni operasional konkret yang terjadi pada usai 7 sampai 11 tahun, dan tahap keempat yakni operassional formal yang terjadi pada usia 11-15 tahun.

Mungkin untuk anak usia dini lebih ke tahap sensori motorik dan pra operasional, dimana pada usia ini anak mengalami masa emas atau masa yang sangat penting bagi anak untuk mengembangkan kemampuannya. Selain itu masa ini juga tidak dapat diulangi atau hanya satu kali seumur hidup, sehingga jangan sia-siakan masa ini dengan memberikan sesatu yang tidak bermanfaat dan tidak baik bagi anak.

Banyak sekali jenis alat permainan edukatif dalam mengembangkan kemampuan kognitif anak. Diantaranya karya dari tokoh yang terkenal dalam pendidikan anak usia dini yaitu Montessori. Montessori mengembangkan alat permainan edukasi yakni puzzle berbentuk geometri, berbagai macam boneka jari, berbagai jenis balok, kartu, berbagai macam lotto dan masih banyak lagi alat permaianan edukasi yang dikembangkan beliau.

Mungkin ini saja blog kali ini, jika ada kekurangannya saya mohon maaf ya....

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun