Mohon tunggu...
Febbi Shafa
Febbi Shafa Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa

MAN JADDA WA JADDA

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Limited Intelligence, Kecerdasan Tidak Hanya Dilihat dari Banyaknya Prestasi yang Diraih

11 April 2021   14:46 Diperbarui: 11 April 2021   14:50 246
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kecerdasan anak tidak hanya mampu meraih prestasi saja, namun ketika anak mampu mahir dalam suatau bidang spesifik maka itu juga bisa disebut kecerdasan-Catherine Yusuf, M. Psi., CGA-

Sering kali kita berpikir bahwa anak yang cerdas atau pintar yaitu anak yang memiliki prestasi yang membanggakan. Dilingkungan masayarakat biasanya jika ada anak yang berpresatasi baik itu bidang akademik atau non akademik sering disebut anak yang cerdas dan pintar. 

Masayarakat mungkin hanya mengenal satu aspek kecerdasan ketika anak mampu atau berhasil meraih perestasi saja. Padahal kecerdasan anak tidak terpacu pada hal tersebut. 

Seperti yang ada dalam qoutes diatas bahwa kecerdasan tidak terpatok pada prestasi, namun bisa berupa keahlian anak dalam suatu bidang tertentu atau sepesifik.

Setiap anak sendiri tidak bisa disamakan dengan anak yang lain mengenai hal kecerdasan. Anak memiliki karakteristik kecerdasan yang berbeda. Misalnya seperti ini kebetulan didekat rumah saya ada anak usia 3 tahun dan masih duduk dibangku taman kanak-kanak. 

Anak ini memiliki seekor peliharaan berupa ayam jago, ayam ini selalu ditaruh didalam kandang. Setiap pagi anak ini selalu memberi makan kepada ayam nya dan bermain bersama ayam peliharaannya. 

Suatu ketika dia memberi makan kepada ayam tersebut tetapi tidak pernah takut dengan bentuk  ayamnya yang besar padahal ketika anak lain yang memberinya makan takut. 

Ada kejadian juga ketika ayamnya lepas, sang anak mencari sambil memanggil nama ayamnya langsung ketemu dan langsung menggendongnya tanpa takut.

Nah, dari cerita tersebut bahwa anak tersebut memiliki kecerdasan dalam hal beternak. Meskipun ayamnya besar dia tidak takut sama sekali sehingga anak akan terbisa dengan hal itu dan dapat berinteraksi dengan baik dengan ayam tersebut.

Dalam kecerdasan ini anak juga memiliki keterbatsan. Biasanya anaak yang mengalami keterbatasn ini disebut anak berkebutuhan khusus (ABK). 

Biasanya  kecerdasan ini berkaitan dengan IQ anak. IQ ini dapat diukur biasanya dengan tes untuk mengukur IQ anak. setelah diukur IQ anak akan tahu berapa kisrannya. 

Jika anak mengalami keterbatasan kecerdasan ada standart tersendiri. Oleh karena itu keterbatasan kecerdasan dibagi menjadi beberapa jenis.

Jenis yang pertama ketika anak mengalami sulit belajar ataau bisa disebut lambat belajar. Bisanya anak yang mengalami hal ini memiliki IQ sekitar 60-70. Meskipun mengelami keterbatasn dalam kecerdasan anak ini masih bisa menjalani pendidikan di sekolah normal. 

Saya juga memiliki pengalaman ketika ada saudara sepupu saya menglami lambat belajar dan memang benar sulit sekali mengajari anak untuk paham. Apalagi dalam materi matematika anak begitu lambat untuk menghafal perkalian ataupun memahami materi yang sudah diajarkan oleh gurunya di sekolah.

Jenis yang kedua yaitu anak yang biasa disebut debil. Biasanya rentang IQ sekitar 40-60. Dimana jika anak memiliki IQ seperti ini sudah tidak bisa mengikuti pemebelajaran di sekolah normal. Bisanya disekolahkan khusus bagi anak ABK. Meskipun tidak bisa mengkuti pembelajaran di sekolah normal, anak ini tetap memiliki kemampusan sosial yang bisa dibilang baik.

Jenis yang ketiga yaitu anak yang bisa disebut sebagai embisil. Biasanya memiliki rentan IQ sekitar 40 kebawah. Anak ini sama seperti anak debill namun lebih berat lagi. Oleh karena itu anak ini tidak bisa mengikuti pembelajaran di sekolah normal dan juga tidak memiliki kemamuan sosial yang baik serta tidak dapat mengurus diri mereka sendiri.

Jenis yang keempat yaitu anak yang bisa diebut idiot. Inilah keterbatsan yang sudah sangat parah karena anak yang mengalami hal ini suadah tidak bisa mengikuti pembelajaran di sekolah normal dan juga anak ini tidak bisa duduk. Biasanya anak seperti ini perlu dirawat oleh orang yang ahli dibidang ABK terutuma bagi anak yang mengalami idiot.

Meskipun anak ini mengelami keterbatasan kecerdasan jangan pandang sebelah mata bisa saja anak-anak ini memiliki kelebihan yang tidak dimiliki oleh orang normal. misalnya saja ketika melukis kebanyakan orang melukis dengan tangan dan menghasilkan lukisan yang indah. 

Tetapi anak-anak yang mengalami keterbatasan kecerdasan ini malah mampu membuat lukisan yang lebih indah hanya dengan kakinya. Nah, dari sini betapa luar biasnanya anak yang memiliki keterbatasn kecerdasan mampu membuat suatu karya yaang mungkin sulit untuk dilakukan oleh orang normal.

Ketika ada anak yang mengalami keterbatasan kecerdasan ini jangan di olok-olok karena tidak memiliki psikis atau fisik yang tidak sempurna. Namun kita bantu mereka untuk menangni keterbatsan ini menjadi kebelihan. Tentu dalam usaha ini perlu kerja keras yang ekstra untuk mencapai tujuan tersebut. Sebab anak yang memiliki keterbatasn ini tidak mudah untuk diajari secara cepat tetapi melalui berbagai tahapan.

Mungkin ini saja blog yang bisa saya tulis. Jika ada kesalahan dan kekurangan dalam menulis saya mohon maaf sebesar-besarnya. Tetap jaga kesehatan dan ikuti protokol kesehatan yang sudah ditetapkan oleh pemerintah. Assalamu’alakum. . . . . . .

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun