Si A: Kamu ingat nggak nomer NISN pas SD?
Si B: Wahhh...lupalah sekarang kan udah kuliah, paling yang inget juga Nomer Induk Mahasisiwa.
Mungkin teman-teman yang udah kuliah ketika ditanya seperti ini, kira-kira jawabnya hampir-hampir mirip mungkin ya, pastinya banyak yang lupa dengan NISN saat SD dan lebih ingat dengan NIM yang dipakai kuliah saat ini. inilah yang disebut dengan proses pemikiran ketika kita ditanya tentang masa yang udah lalu sekali, lebih banyak kita lupa dibandingkan ingat soalnya juga udah lama banget dan mungkin kita anggap tidak penting untuk saat ini.
Hmmm....saya juga mungkin berpikir seperti itu juga. Apalagi saat kuliah yang penting kita hafal NIM kita dibandingkan kita ingat-ngat NISN saat SD pastinya juga tidak digunakan lagi kan. Bagaiaman pun pasti kita memiliki sifat lupa entah itu dalam hal apa karena lupa itu menjadi hal biasa bagi manusia. Lupa menjadi sifat yang pasti dimiliki oleh setiap orang, yang perlu kita ketahui bahwa lupa merupakan doman dari kognitif. Entah itu lupa yang ringan atau yang paling berat.
Setiap manusia memiliki sifat lupa dalam proses pemikirannya. Tapi setiap orang memiliki sifat lupa yang berbeda-beda ada yang sekedar lupa atau juga ada yang sampai tidak ingat apa-apa itulah yang disebut amnesia. Amnesia merupakan domin kognitif yang menyerang pada pemikiran. Amnesia biasanya si penderita tidak bisa mengingat hal-hal yang sudah lalu biasanya disebabkan oleh kecelakaan, terbentur benda yang sangat keras dan lain-lain.
Selain amnesia yang paling berat yaitu ketika individu tidak dapat mengingat jangka panjang. Misalnya ketika diberitahu tentang suatu hal si individu ini langsung lupa dengan apa yang disampaikan dalam waktu tigapuluh menit. Inilaah yang paling bahaya jika seseorang tidak dapat mengingat jangka panjang mungkin ada penyakit atau kelainan dalam sistem saraf otak si individu tersebut dan perlu penanganan medis.
Berbeda dengan anak yang masih kecil yang memiliki perkembangan kognitif yang pesat dibandingkan orang dewasa. Mereka bahkan memiliki ingatan yang tajam dalam hal-hal yang kecil yang kita tidak ketahui, sehingga anak-anak mampu  mengningat dengan baik.
Proses pemikiran anak dengan orang dewasa sangat berbeda seperti contohnya saja dalam hal lupa yang termasuk domain kognitif. Sebenarnya domain kognitif tidak hanya lupa tetapi banyak sekali contohnya seperti atensi, persepsi, analisis dan lain sebagainya.
Ketika di kelas anak disampaikan materi, kemudian ketika pulang orangtua bertanya tentang apa yang dipelajari di kelas anak langsung bercerita tentang materi yang dipelajari saat sekolah dengan detail seperti anak sangat ingat dengan apa yang dipelajari di sekolah dan tidak lupa dengan apa yang disampaikan  oleh gurunya, sedangkan kita saja yang sudah dewasa yang menempuh kuliah mungkin banyak lupa dengan materi yang diajarkan oleh dosen dibandingkan ingatnya. Tapi kalau ditulis materinya mungkin dapat menyelematkan kita dari kelupaan tersebut.
Kalau membahas tentang lupa mungkin tidak akan ada habisnya pasti dalam hidup kita mersakan lupa itu seperti apa. Namun jangan risau karena lupa menjadi hal yang bisa dibilang wajib ada dalam setiap beraktivitas kita misalnya saja kita lupa naruh barang bawaan sehingga membutuhkan berjam-jam untuk mencari barang yang lupa kita taruh. Nanum ketika kita sudah menemukan barang bawaan kita yang tadi lupa, hati ini menjadi tenang. Apalagi barang tersebut penting bagi kita.
Setiap hari kira-kira kita lupa berapa kali ya...kalau penulis pribadi mungkin lupa ada dalam sehari entah berapa kali tapi pasti pernah mengalami lupa misalnya saja ketika mau naik motor terus pakai helm, tapi karena kita lupa naruh padahal yang naruh kita sendiri jadinya nyari kemana-mana.Â
Apalagi kalau udah tua mungkin lupa menjadi hal yang wajib setiap harinya seperti halnya ketika ditanya makan ke orang yang sudah tua. Mungkin jawabnya bervariasi ya...tapi yang paling lucu jawabnya itu malah bales tanya, misalnnya gini, "mbah udah makan? Mbah lupa e udh makan apa belum?", kebetulan saya tanya ke nenek saya jawabannya malah nanya sambil dengerin ya.. juga ketawa dengan jawabannya nenek saya. Tapi saya juga maklum kalau orang yang berumur tua memiliki ingatan yang lemah dibandingkan dengan orang yang masih muda.
Tapi kalau kita tanya ke anak yang umur 6 tahun "udah makan belum", pasti jawabnnya kalau udah makan detail sekali misalnya "udah makan kak sama nasi, sama sayur sop dan sama tempe hmmm...enak pokoknya kak". Berbeda sekali dengan jawaban orang yang sudah tua pasti anak lebih ingat tentang apa yang dilakukannya dan mungkin jarang lupa ya....karena perkembangan kognitif anak begitu pesat dibandingkan orang yang sudah tua lebih mengalami kemunduran dalam pemikirannya.
Jadi, proses pemikiran dalam hal domain kognitif yaitu lupa menjadi hal yang wajib untuk dipelajari agar kita tahu apa itu proses pemikiran, domain kognitif dan lupa serta hubungan diantara ketiganya. Mungkin ini saja tulisan saya hari ini semoga bisa bermnfaat, mohon maaf kalau ada keslahan dan kekurangan dalam penulisan saya. Tetap jaga kesahatan....terima kasih.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H