Mohon tunggu...
Febbi Shafa
Febbi Shafa Mohon Tunggu... Full Time Blogger - mahasiswa

man jadda wa jadda

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

"Covidiot" Menjadi Salah Satu Kurang Adanya Rasa Self-Management yang Baik

10 April 2020   23:36 Diperbarui: 10 April 2020   23:39 268
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://satubanten.com/covidiot-kata-baru-akibat-maraknya-wabah-corona/

Hallo teman-teman, bertemu kembali ditulisan saya kali ini. Semoga teman-teman penulis tetap dalam keadaan sehat dan terhindar dari segala macam penyakit yang mematikan seperti corona. Kali ini saya akan menulis yang masih berkaitan dengan tulisan yang kemarin nih, kira-kira teman-teman masih ingat nggak?

Mungkin ada yang lupa dan mungkin ada yang belum baca. Kemarin saya menulis tentang kesadaran diri menjadi pondasi dalam melawan Covid-19.

Judul kali ini saya membahas tentang covidiot. Kira-kira apa sih covidiot?

Mungkin teman-teman berpikir bahwa kata ini tidak jauh dari pendemi covid-19 karena dalam kata ini terdapat kata covid yang menjadi pandemi di seluruh dunia.

Pemikiran teman-teman tepat sekali karena covidiot sangat berhubungan dengan covid-19, yang menjadi berbeda ada tambahan idiot, maksud dari covidiot merupak orang-orang yang keras kepala terhadap peraturan yang telah dibuat oleh pemerintah dalam masalah pandemi covid-19.

Jika disingkat orang yang menghiraukan peraturan pemerintah dalam menangani covid-19. Peraturan pemerintah apa saja sih yang dihiraukan oleh orang tertentu yang disebut covidiot?

Diantara peraturan pemerintah yang diharaukan oleh orang tersebut seperti menimbun bahan- bahan pokok, antiseptik dan masker,orang yeng menyebarkan ketakutan, orang yang tidak melakukan social distencing dan phisycal distencing, tidak menerapkan hidup sehat seperti mencuci tangan, tidur yang cukup, dan lain-lain.

Sebenarnya ketika melihat orang yang menimbun bahan pokok dan masker kita mungkin merasa jengkel karena mereka hanya ingin mendapat untung. Terutama di kota sangat sulit mendapat masker dan antiseptik. Beberapa apotik kehabisan stok masker dan antiseptik sehingga beberapa orang berinovasi membuat masker dari kain serta membuat antiseptik sendiri dari baha-bahan yang mudah ditemukan.

Peristiwa ini juga saya alami terutama ketika pandemi covid-19 yang masih terus berkembang di kota saya, ketika saya membeli masker dan antiseptik di apotik ternyata apotik tersebu tidak memiliki stok antiseptik dan masker.

Saya mencari di apotik disekitar rumah juga tidak ada stok. Antiseptik dan masker menjadi langka serta bila ada harga melambung tinggi. Sebenarnya ini  semua kita tidak bisa menyalahkan namun mereka yang menimbun antiseptik dan masker dimana kesadaran diri, rasa persaudaran, toleransi, dan kemanusiaan mereka.

Sedangkan tenaga medis lebih membutuhkan untuk menangani pasien yang terjangkit penyakit covid-19. Diamana rasa kemanusiaan kalian yang telah menimbun antiseptik dan masker? Mari kita bersama-sama melawan pandemi ini agar segera sirna dari bumi pertiwi.

https://www.bbc.com/indonesia/majalah-51218404
https://www.bbc.com/indonesia/majalah-51218404
Contoh yang sangat sering terjadi penimbunan bahan pokok seperti beras, minyak, gula, dll. Beberapa orang yang termasuk covidiot berpikir bahwa bahan pokok akan berkurang sehingga tidak dapat memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari dan harga akan melambung tinggi tidak seperti hari-hari biasanya atau mungkin sekedar menyetok bahan pokok untuk memenuhi kebutuhan selama masih ada pandemi ini.

Orang-orang yang seperti ini sebenarnya tidak salah tetapi perbuatan yang dilakukan sangat menunjukkan perbuatan yang salah dan tidak menunjukkan kepribadian bangsa indonesia.

Diluar dari mereka masih banyak orang-orang yang lebih membutuhkan dari pada mereka dan pemikiran mereka tidak dilandasi dengan kenyataan yang ada.

Jika dilandasi realita yang ada pasti pemerintah siap menjamin kebutuhan rakyatnya baik dari segi dhohir dan batin serta pemerintah pasti akan menyedikan kebutuhan masyarakat agar tetap terpenuhi.

Jika dilihat dari pengertian covidiot diatas bahwa mereka termasuk orang-orang yang tidak memiliki manajemen diri yang baik terutama dalam kehidupan mereka sehari-hari.

Mereka rela menimbun bahan-bahan pokok untuk diri sendiri tanpa melihat orang lain. Jika mereka memiliki manajemen baik  pasti mereka tidak akan melakukan hal tersebut.

Manajemen yang baik sangat penting dalam menghadapi wabah ini terutama dalam pola hidup sehat. Jika kita menerapkan pola hidup sehat pasti kita memilki imun yang kuat sehingga dapat terhindar dari virus ini.

Kadang ada juga orang yang terlalu berlebihan dalam mengahadapi wabah ini yaitu orang yang berbelanja yang memakai kostum dinosaurus, spiderman, boneka beruang, dan lain-lain.

Sebenarnya hal ini tidak perlu dilakukan tetapi yang perlu dilakukan manajemen diri yang baik dalam pola hidup sehat.

Jadi covidiot merupakan perilaku yang tidak menunjukkan manajemen diri yang baik. Maka dengan adanya tulisan ini semoga dapat bermanfaat dan penulis berharap agar pandemi ini segera sirna dari negara ini. tetap menjaga kesehatan dan selalu berdoa.

Terima kasih. Semoga tulisan ini bisa bermanfaat bagi kita semua. Baik teman-teman nanti kita akan bertemu lagi ditulisan selanjutnya. Tetap semangat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun