Mohon tunggu...
Febbfbrynt
Febbfbrynt Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Dengan membaca kita masuk ke dunia baru, dengan menulis kita menciptakannya

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Hikmah Ilahiyah

19 September 2023   21:50 Diperbarui: 19 September 2023   21:54 423
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hikmah ilahiyah adalah ilmu-ilmu atau bidang kajian yang membahas tentang ada sebagaimana adanya. Objek kajian yang dibahas didalamnya ialah tentang sifat esensial dari maujud (ada) sebagaimana maujud (ada).

Manusia menemukan dirinya ada pada hakikat dan kenyataan dalam dirinya, tapi ada juga kenyataan di luar dirinya, serta ia bisa mengetahui kenyataan itu. Manusia tidak akan mencari dan menginginkan sesuatu kecuali sesuatu itu ada di kenyataan. Ia juga tidak akan lari dan menolak dari sesuatu kecuali sesuatu itu ada secara hakiki.

Sebagai contohnya yaitu saat seorang bayi menginginkan susu (asi), ia tidak mungkin memintanya jika asi tidak ada di dalam realitas yang hakiki. Dengan dia merengek dan menangis karena lapar, tidak mungkin bayi meminta sesuatu yang ada dalam khayalan atau sangkaannya, tentu saja karena keberadaan asi itu benar-benar ada secara hakiki.

Tidak hanya itu, contoh kedua misalnya saat seseorang melarikan diri dengan panik dari seekor harimau yang mengejarnya. Dia kabur karena harimau itu benar-benar ada di depan matanya. Jika seekor harimau ada, tapi hanya dalam sebuah gambar, siapapun tidak akan takut karena itu hanya lukisan harimau, dia tidak akan bergerak atau menerkam, karena itu hanya khayalan yang tidak nyata dan khurafat.

Tapi begitulah manusia, terkadang dia keliru dalam sesuatu sehingga menganggap apa yang  tidak nyata dan khayalan semata malah di anggap benar adanya di alam eksternal.  Seperti kesialan dan hantu. Jika kita hidup tanpa menonton film/cerita horor, atau semisal tidak ada yang pernah menayangkan atau menyebut tentang hantu, manusia mungkin tidak akan pernah membayangkan keberadaan hantu. Tapi saat ini, film-film tentang hantu, atau cerita-cerita hantu sudah biasa terdengar di mana-mana sehingga manusia benar-benar salah dan keliru menganggap bahwa hantu itu ada di realitas. Padahal itu hanya khayalannya saja di dalam pikiran.

Atau bisa juga sebaliknya, manusia menganggap apa yang ada dianggap salah dan tidak nyata. Padahal hakikatnya ada secara hakiki di alam eksternal, seperti halnya mereka menganggap tidak ada jiwa yang non-materi dan akal yang non-materi.

Kita harus tahu pentingnya mempelajari serta mengenali sifat dan hukum yang berkaitan dengan wujud sebagaimana wujud. Agar tidak tenggelam dalam khayalan yang malah di anggap benar adanya, kita perlu tahu perbedaan mana yang hakiki dan mana yang tidak hakiki. Maka dari itu, sangat penting untuk kita mengkaji tentang hikmah ilahiyah.

Dengan mengkaji ini, kita tidak hanya tahu membedakan maujud yang hakiki dari selainnya, kita juga bisa mengenali sebab-sebab tertinggi dari maujud, Nama-nama serta sifat-sifat tertinggi-Nya, yaitu Allah Yang Mahasuci Nama-Nya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun