Mohon tunggu...
ferra.F
ferra.F Mohon Tunggu... Freelancer - Berbagilah ilmu lewat tulisanmu

Salam hormat dan salam kenal dari belahan dusun nun jauh Kalimantan Timur(Borneo Island)

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Mencuri Ilmu Orang Utan di Semenggoh

11 Mei 2015   07:11 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:10 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_416552" align="aligncenter" width="300" caption="Dok.Pribadi; kelakuan Orang utan di Pusat kehidupan Liar di Semenggoh, saat diberi makan"][/caption]

Berdasarkan data di Semenggoh menyatakan bahwa Orang utan hanya dapat dijumpai di Borneo ( Sabah, Sarawak, dan Pulau Kalimantan) dan Pulau Sumatera bagian utara. Untuk Orang utan di belahan Borneo terbagi menjadi 3 jenis yakni: Pertama, Pongo Pymaeus Pygmaeus hanya bisa ditemukan di Borneo bagian barat diantaranya di Sarawak-Malaysia dan Kalimantan – Indonesia. Kedua, Pongo Pymaeus Morio hanya bisa ditemukan di Borneo bagian timur diantaranya di Sabah-Malaysia dan Kalimantan – Indonesia. Ketiga, Pongo Pymaeus Wurmbii hanya bisa ditemukan di Indonesia di pulau Kalimantan bagian selatan. Sedangkan, untuk belahan Sumatera bagian utara bisa dijumpai orang utan jenis Pongo Abeli.
Menurut salah satu petugas di Semenggoh mengatakan bahwa kalau ada pengunjung yang ingin berpartisipasi ‘Save Orang Utan’ bisa ikut menjadi donatur satwa langka ini, dengan menyumbangkan RM 200 per tahunnya di Semenggoh Wildlife Sarawak. Uang dari para donatur tersebut mereka gunakan untuk menambah biaya perawatan dan biaya makan Orang utan di semenggoh Wildlife Center ini. Kebanyakan Orang utan di sini tengah dalam masa pemulihan atau rehabilitasi.

[caption id="attachment_416553" align="aligncenter" width="300" caption="Dok. Pribadi"]

14313025791150157159
14313025791150157159
[/caption]

Pusat kehidupan liar orang utan di Semenggoh ini, berlokasi sekitar 20 km dari kota Kuching yakni jalan puncak Borneo, 93250 Kuching. Semenggoh ini buka setiap hari dari pukul 08.00-04.45 petang. Di Semenggoh ini Anda tidak hanya bisa melihat kehidupan liar orang utan! Anda juga boleh menikmati kebun botanik Sarawak yang juga berada di dalam kawasan wisata ini yakni Botanical Research Center. ( Tapi, fokus penulis adalah Orang utan )

[caption id="attachment_416554" align="aligncenter" width="300" caption="Dok. Pribadi Photo diambil di Galery Semenggoh"]

1431302673509724079
1431302673509724079
[/caption]

Untuk memasuki kawasan hidupan liar ini Anda cukup merogoh kocek 10 ringgit perorangnya untuk turis luar negeri jangan lupa sertakan passpor Anda juga. Untuk proses registrasi ketempat ini perlu passpor Anda ( Khusus turis luar negara Malaysia ). Nah, harga tiket berbeda kalau Anda orang Malaysia! Harga tiket orang lokal jauh lebih murah lagi.
Ada baiknya bila Anda ingin berkunjung ke sini saat jam makan orang utan atau ‘Feeding Time’ sekitar pukul 09.00-10.00 waktu makan pagi dan 15.00-16.00 waktu makan sore. Saat ‘Feeding Time’ Anda diperbolehkan memasuki kawasan ‘Feeding Trail’ atau jejak kaki orang utan di beri makan sekaligus Anda akan melihat berbagai atraksi kelucuan bin ketangkasan orang utan bergelayutan di atas pohon yang besar nan rimbun. Oya, sebelum Anda memasuki kawasan ‘Feeding Trail’ saat ‘Feeding Time’ orang utan, Anda akan diberikan berbagai pengarahan dari petugas pemberi makan orang utan.

[caption id="attachment_416555" align="aligncenter" width="300" caption="Dok.Pribadi; Beberapa aturan yang harus ditaati saat berkunjung ke sini lihat pada gambar"]

14313027461314753389
14313027461314753389
[/caption]

Pertama, Anda dilarang menggunakan 'tongsis' atau 'tripod' saat memotret orang utan apalagi menggunakan flash karena mereka mengganggap benda itu adalah senjata atau senapang yang sering digunakan pemburu di hutan saat memburu mereka. Sebagian besar orang utan yang ada di Semenggoh sedang dalam proses pemulihan pasca trauma pemburuan liar orang yang tak bertanggung jawab di hutan rimba.
Kedua, jangan mengeluarkan bunyi-bunyian yang mengganggu si orang utan atau dilarang ribut saat memasuki kawasan ‘Feeding Trail’.
Ketiga, jangan membawa makanan atau minuman kedalam kawasan ‘Feeding Trail’ bila Anda tidak ingin rebut-rebutan sama orang utan he...he....
Keempat, jagalah barang bawaan seperti Kamera, Handphone, Ipad, Tas jinjing, Dompet, Gelang, dan Kalung selama Anda memasuki kawasan ‘Feeding Trail’ karena tanpa Anda sadari orang utan bisa muncul mendadak dari balik rimbunnya pohon lalu mengambil barang Anda yang mencolok mata mereka. Jadi, tetap waspada dan hati-hati.
Kelima, jauhkan diri Anda sekitar 6 meter dari orang utan yang sedang bermain ria di hutan Semenggoh untuk alasan keamanan dan kenyamanan Anda dan si Orang utan.

[caption id="attachment_416556" align="aligncenter" width="300" caption="Dok. Pribadi; Papan Petunjuk dan Pengumuman di Semenggoh"]

14313029191579196007
14313029191579196007
[/caption]

Nah, kalau sudah ada warning atau peringatan seperti ini! kalau Anda masih 'mucil' atau tak mengindahkan instruksi yang telah diberikan oleh pihak pengelola 'Semenggoh Wildlife Center'. Maka, setiap resiko kehilangan dan kerusakan barang Anda selama memasuki kawasan kehidupan liar Semenggoh menjadi tanggung jawab Anda pribadi. Selamat bertamasya dan tetap waspada! Ingat selalu baca papan pengumuman yang telah terpampang, jangan dilewati saja!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun