Mohon tunggu...
Destu Firmansyah
Destu Firmansyah Mohon Tunggu... -

saya kuliah di UNY...JOGJA

Selanjutnya

Tutup

Money

Petani Kita

26 Mei 2012   12:46 Diperbarui: 25 Juni 2015   04:45 153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Indonesia merupakan Negara dengan mata pencaharian penduduknya banyak yang menjadi petani. Tetapi banyak kebjakan Negara ini yang tidak memihak para petani Indonesia. Banyak barang kebutuhan yang seharusnya dapat diproduksi di negeri sendiri malah di impor dari Negara lain. Buah, Beras, kedelai, kacang-kacangan, bawang merah sampai bawang putih pun kita impor dari Negara tetangga. Sebenarnya apa yang salah dengan Negara ini.para petani juga terlihat sulit bertahan dengan keadaan seperti ini. Seharusnya pemerintah kita lebih mendukung dan mengupayakan pemberdayaan dan peningkatan produksi para petani Indonesia bukanya malah mengimpor barang dari luar negeri. Memang dapat diakui bahwa barang luar negeri kualitasnya lebih bagus tetapi juga banyak barang dari petani kita tidak kalah. Hal ini hanya diperlukan suatu perhatian dari pemerintah kita tentang pembuatan kebijakan-kebijakan yang menyangkut hajat orang banyak.

Petani Indonesia kurang baik karena akses mereka akan pupuk dan bibit yang baik adalah penyebab utamanya. Jika kita membandingkan dengan Negara Thailand yang mempunyai hasil pertanian yang mendunia missal dengan durian montongnya, jambu bangkoknya, dll. Hal tersebut dapat terjadi di Thailand karena pemerintahnya mendukung dan membantu para petaninya dalam mengembangkan hasil pertanianya sehingga dapat mempunyai hasil yang luar biasa dan sangat terkenal. Indonesia sangat lah mungkin melebihi pencapaian Thailand karena potensi kita yang sangat besar dan luar biasa. Hal tersebut hanya tergantung pada pemerintah kita dalam membantu para petani kita sendiri.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun