Kali ini di kota Sorong, di perpustakaan Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi, saya menemukan Tirani dan Benteng (Yayasan Ananda: 1993). Perihal buku puisi ini sebelumnya sudah saya ketahui di beberapa ulasan yang saya baca di Majalah Horison atau di koran.
Tirani dan Benteng ini merupakan dua kumpulan puisi Taufiq Ismail yang disatukan. Inilah rekaman kesaksian Taufiq menyaksikan dan terlibat dalam melawan rezim Soekarno. Kira-kira dapat dikatakan seperti itu. Buku ini saya curi dari perpustakaan kampus itu di tahun 2006.
Membaca puisi Taufiq Ismail di tahun itu serasa terbang ke masa lampau duduk di depan layar kaca menyaksikan berita tentang aksi demonstrasi. Belakangan, setelah jelajah bacaan, cara pandang ikut berubah menerima kesaksian. Hal ini persoalan lumrah saja. Sebab, bukankah sudah seperti itulah dialektika.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI