Kritikus Adinan, cerpen ini termuat di antologi Laki-Laki Lain dalam Secarik Surat (Bentang: 2008). Menujukkan fokus Budi Darma pada penciptaan tokoh dalam selingkup peristiwa yang dialami.
Budi Darman tiba pada ruang yang penuh timbal balik dan itu menjadi respons tokoh yang dihidupkan. Keseluruhan cerpen di antologi ini dihidupi tokoh yang mengisahkan jalannya cerita. Namun, saya menemukan kesalahan teknis karena hilangnya sejumlah halaman yang sangat menganggu melanjutkan pembacaan. Mungkin proses penjilidannya ada yang terlupa. Semoga saja ini tidak terjadi pada keseluruhan buku yang telah dicetak.
_
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H