"Teknologi saat ini memungkinkan ibu-ibu rumah tangga untuk mengenalkan produk mereka secara lebih luas. Dengan strategi yang tepat, personal branding dapat menjadi aset berharga dalam kesuksesan usaha mereka," ungkapnya.
Personal branding tidak hanya membantu menciptakan persepsi positif di mata publik, tetapi juga membedakan individu dari kompetitor.
Di era digital ini, membangun citra yang kuat dapat membuka peluang baru, memperluas jaringan, dan memberikan kontrol atas narasi tentang diri sendiri. Namun, Sarwenda menekankan bahwa membangun personal branding memerlukan konsistensi, kreativitas, dan adaptasi terhadap perubahan.
Tips Praktis Membangun Business Trust
Sesi kedua diisi oleh Nihlatul Qudus Sukma Nirwana SE MM, seorang womenpreneur sukses yang membagikan pengalamannya dalam mengelola bisnis. Nihlatul menjelaskan bahwa membangun kepercayaan (business trust) adalah faktor utama dalam keberhasilan seorang pengusaha wanita.
Ia menyoroti pentingnya konsistensi dalam memberikan pelayanan terbaik, transparansi dalam berbisnis, dan membangun hubungan yang baik dengan pelanggan serta mitra usaha.
"Kepercayaan adalah modal yang paling berharga dalam bisnis. Selain itu, bisnis yang berkelanjutan tidak hanya soal keuntungan, tetapi juga dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan," jelas Nihlatul.
Peserta program pun mendapat tips praktis untuk mengembangkan bisnis secara berkelanjutan. Pendekatan ini tidak hanya fokus pada pertumbuhan ekonomi, tetapi juga keberlanjutan usaha yang dapat memberikan manfaat bagi komunitas sekitar.
Antusiasme Peserta dan Harapan Keberlanjutan Program
Program pendampingan ini disambut antusias oleh para peserta. Salah satu peserta, Fitri, yang memiliki usaha jamu sinom, mengungkapkan bahwa pelatihan ini memberikan wawasan baru yang sangat bermanfaat.