Mohon tunggu...
FBHIS UMSIDA
FBHIS UMSIDA Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis

Fakultas Bisnis Hukum dan Ilmu Sosial Terdiri dari Prodi Manajemen, Akuntansi, Hukum, Administrasi Publik, Bisnis Digital, Ilmu komunikasi

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Gen Z Menolak Judi Online: Generasi Muda yang Mengutamakan Moralitas Digital

15 Desember 2024   17:30 Diperbarui: 15 Desember 2024   12:41 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Fbhis.umsida.ac.id - Dalam era digital yang semakin maju, judi online menjadi salah satu tantangan besar yang dihadapi masyarakat, terutama generasi muda. Namun, generasi Z atau Gen Z, yang lahir antara tahun 1997 hingga 2012, menunjukkan sikap yang tegas dalam menolak keberadaan judi online. Data dan fenomena terkini menunjukkan bahwa kesadaran Gen Z terhadap dampak negatif judi online mulai tumbuh, sejalan dengan meningkatnya akses informasi dan nilai-nilai moral yang mereka pegang.

Judi Online: Ancaman di Era Digital

Sumber: Pexels
Sumber: Pexels

Menurut laporan dari Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) tahun 2023, lebih dari 82% populasi Indonesia telah terhubung ke internet. Sayangnya, kemajuan ini juga membuka celah bagi meningkatnya aktivitas ilegal, termasuk judi online. Bareskrim Polri mencatat bahwa selama tahun 2023, setidaknya ada 1.700 situs judi online yang telah diblokir oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo). Namun, usaha ini belum cukup untuk menghentikan persebaran judi online yang terus berkembang pesat.

Judi online tidak hanya merugikan secara finansial tetapi juga membawa dampak psikologis. Penelitian dari Institut Kesehatan Mental Indonesia menunjukkan bahwa korban judi online mengalami peningkatan stres, gangguan kecemasan, hingga depresi. Hal ini menjadi perhatian khusus bagi Gen Z, yang notabene merupakan kelompok usia dengan penetrasi internet tertinggi di Indonesia, yaitu mencapai 99% menurut data APJII.

Sikap Tegas Gen Z: Menolak Judi Online

Sumber: Pexels
Sumber: Pexels

Meski rentan terhadap paparan judi online, data dari survei yang dilakukan oleh Alvara Research Center pada tahun 2024 menunjukkan bahwa 78% Gen Z di Indonesia menolak judi online. Penolakan ini didasarkan pada beberapa alasan utama:

  1. Kesadaran Akan Dampak Negatif
    Gen Z memiliki akses yang luas terhadap informasi, termasuk risiko yang ditimbulkan oleh judi online. Mereka memahami bahwa judi online tidak hanya menghancurkan kondisi finansial tetapi juga merusak hubungan sosial dan masa depan.

  2. Nilai Moral dan Agama
    Sebagian besar Gen Z di Indonesia tumbuh dalam lingkungan yang menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan moral. Judi, dalam banyak tradisi agama, dianggap sebagai aktivitas yang dilarang karena sifatnya yang eksploitatif dan adiktif.

  3. Kritik terhadap Sistem
    Generasi ini juga cenderung kritis terhadap sistem dan regulasi yang dianggap kurang efektif dalam memberantas judi online. Mereka menyuarakan pentingnya penegakan hukum yang lebih tegas serta edukasi yang masif untuk mencegah penyebaran judi online.

Aksi Nyata Gen Z Melawan Judi Online

Tidak hanya sekadar menolak, Gen Z juga mulai mengambil langkah-langkah konkret untuk memerangi judi online. Beberapa inisiatif yang telah mereka lakukan meliputi:

  1. Kampanye di Media Sosial
    Gen Z menggunakan platform media sosial seperti Instagram, TikTok, dan Twitter untuk menyuarakan bahaya judi online. Tagar seperti #StopJudiOnline dan #GenerasiTanpaJudi menjadi populer di kalangan anak muda, dengan ribuan unggahan setiap bulannya.

  2. Edukasi dan Literasi Digital
    Komunitas-komunitas Gen Z mulai mengadakan seminar daring tentang literasi digital dan bahaya judi online. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran teman-teman sebayanya agar lebih waspada terhadap iklan-iklan judi online yang sering muncul di media sosial.

  3. Pelaporan Situs Judi Online
    Melalui platform aduan seperti situs KOMINFO, banyak dari mereka yang secara aktif melaporkan situs-situs judi online. Data dari Kominfo menunjukkan peningkatan laporan dari masyarakat, terutama dari kelompok usia 17-25 tahun.

Regulasi dan Peran Pemerintah

Meski Gen Z sudah menunjukkan perlawanan terhadap judi online, pemerintah tetap memegang peran penting dalam memberantas aktivitas ilegal ini. Selain memblokir situs judi, pemerintah harus memperkuat regulasi, memperketat pengawasan, dan bekerja sama dengan platform teknologi untuk memutus rantai iklan judi online yang sering muncul di media sosial.

Menghadapi Tantangan ke Depan

Tantangan terbesar yang dihadapi dalam pemberantasan judi online adalah kemudahan akses dan teknologi yang terus berkembang. Judi online kini memanfaatkan aplikasi-aplikasi perpesanan dan sistem pembayaran digital yang sulit dilacak. Oleh karena itu, edukasi dan kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan generasi muda menjadi kunci utama dalam melawan fenomena ini.

Kesimpulan

Gen Z telah membuktikan bahwa mereka adalah generasi yang memiliki kesadaran tinggi terhadap tantangan moral dan sosial, termasuk dalam menolak judi online. Dengan semangat kolaborasi dan aksi nyata yang mereka tunjukkan, ada harapan bahwa Indonesia akan mampu meminimalkan dampak negatif dari judi online. Namun, perjuangan ini membutuhkan dukungan dari semua pihak, termasuk pemerintah, penyedia platform digital, dan masyarakat luas.

Generasi muda adalah harapan bangsa, dan dengan sikap tegas mereka terhadap isu seperti judi online, masa depan Indonesia yang lebih sehat dan berintegritas bukanlah sekadar mimpi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun